Joseph memberikan catatan kecil berisi pekerjaan yang harus Jey lakukan. "Hari ini aku akan pulang malam. Jika kamu bisa masak, masaklah sesuatu untuk dimakan" Setelahnya Joseph pergi. Tanpa mengatakan apapun lagi.
Jey menatap catatan itu. Ia memilih bekerja disini pada akhirnya. Hitung-hitung dia mungkin lebih aman jika berada disini. Jey yakin ayahnya memiliki orang untuk mengawasinya. Jika Jey kembali kesana, ada kemungkinan Jey akan di jual lagi.
Ponselnya bergetar, ia memiliki pesan dari Cley. "Aku sudah membereskan barangmu, apa aku perlu mengantarnya kesana?"
Jey menghela nafas "Aku terlalu banyak merepotkan orang" Tangannya membalas pesan dari Cley, ia akan mengambilnya sendiri sore hari.
Sekarang ia harus mulai bekerja. Ada banyak yang harus ia lakukan. Jey khawatir dia tidak bisa menyelesaikannya sampai malam nanti.
Jey terus mengerjakan pekerjaannya. Terkadang dia bingung di mana letak ruangan satu dengan yang lain karena rumah tersebut terlalu besar. "Kalau begini aku hanya akan lelah karena menjelajahi rumah ini"
Sampai dimana ia harus membersihkan kamar Joseph. Sudah pasti berada di lantai atas. Jey membawa peralatan kebersihannya menuju lantai atas dan mencari kamar tuan rumah.
"Mungkin ini" Jey memutar kenop pintu yang terlihat lebih besar dari pada pintu lainnya. Jey yakin ini adalah kamar Joseph.
Pintu terbuka dan Jey masuk ke dalamnya. Aroma feromon Joseph memenuhi ruangan kamar. Jey menutup hidungnya, sangat merepotkan kalau dia sampi heat seperti terakhir kali.
Jey mencoba biasa saja dengan aroma itu, ia terus menyibukkan diri dengan membereskan ruangan. Sebenarnya tidak banyak yang harus ia bereskan karena kamar ini sangat rapih.
"Tinggal mengganti sprei" Jey melepas semua sarung bantal juga sprei. Aroma feromon Joseph menempel disana. Itu membuat Jey teringat kembali, dimana ia kepanasan karena feromon ini.
Jey menggeleng, kembali memfokuskan pikirannya. Ia harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya. Karena setelah ini dia akan pergi mengambil barangnya.
.
.
.
.
.
Joseph kembali tanpa ada orang di rumah. Ia mencari Jey dimana-mana tapi nihil. "Kemana anak itu" Sialnya Joseph tidak menyimpan nomor telpon Jey.
Ia sangat lelah dan seluruh badannya gerah. Joseph memutuskan membersihkan tubuhnya tanpa memperdulikan Jey lagi.
Dia bahkan berpikir, mungkin omega itu lari karena merasa keberatan dengan list pekerjaan yang dia buat. Banyaknya minta ampun.
Namun saat ingin pergi ke kamarnya, pintu utama terbuka dengan Jey yang membawa tiga koper di tangannya. Keduanya saling tatap sebentar.
"Kamu sudah kembali. Aku pikir masih agak malam nanti" Jey meletakkan koper-kopernya.
Joseph hanya menatapnya, namun Jey mengerti kalau orang ini butuh penjelasan "aku mengambil barang-barangku"
"Aku tau" Katanya singkat sambil menatap jam tangannya. "Masaklah sesuatu, aku lapar" Setelahnya ia pergi.
Jey bergegas ke dapur, meninggalkan kopernya begitu saja di ruang tamu. Ia harus memasak untuk tuan rumah.
Joseph menyelesaikan mandinya dan Jey juga telah menyelesaikan masakannya. Jey mempersilahkan Joseph, ia kemudian berlalu ingin melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Menata
barang-barangnya."Kamu bisa melakukan itu besok, sekarang makanlah dulu" Perintahnya. Jey tidak membantah, ia duduk di meja makan bersama Joseph.
Hening. Mereka hanya fokus dengan kegiatan mereka sampai akhirnya Joseph membuka suara.
"Aku sudah mencari tau soal ayahmu" Katanya tiba-tiba. Jey menghentikan kegiatan makan malamnya. Ia menatap Joseph dengan serius.
"Sebenarnya ini bukan pertama kali baginya"
"Maksudnya?"
"Dia sudah beberapa kali terlibat perdagangan manusia. Mungkin itu sebabnya dia tidak merasa bersalah saat menjualmu. Dia merasa memiliki peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dari omega sepertimu"
"Tidak mungkin. Pasti informasi itu salah" Tanpa sadar Jey mencengkram sendok di tangannya dengan kuat.
"Latar belakangnya tidaklah istimewa, hanya saja kelebihan dari keluarganya adalah menghasilkan feromon yang bagus. Dia bekerja di perusahaan elektronik. Benar bukan?" Jey hanya mengangguk.
"Itu adalah perusahaan ayahku dan dia telah di pecat tiga tahun yang lalu, karena penggelapan dana. Kami tidak menghukumnya karna ayahmu berhasil mengembalikan keuntungan perusahaan yang telah ia ambil"
Joseph membersihkan sudut bibirnya sebelum melanjutkan "tapi kami baru tau kalau semua uang yang ia berikan adalah hasil dari perdagangan manusia"
Joseph tersenyum meremehkan. Ia melihat reaksi Jey. "Sangat di sayangkan, bahkan keluarganya tidak ada yang tau"
"Kenapa kamu memberitauku semua ini?" Tanya Jey yang hampir menangis.
"Tidak ada. Aku hanya perlu mengatakan ini karna kamu adalah anaknya, dan lagi, jika kamu terlahir dari keluarga yang memiliki feromon bagus, kecil kemungkinan jika kamu adalah produk gagal. Pasti ada pemicu kenapa kamu menolak feromon selama ini" Joseph beranjak dari duduknya, ia telah selesai dengan makan malamnya.
Jey termenung karena fakta bahwa ayahnya adalah seorang kriminal dan statusnya sebagai seorang omega resesive bisa saja memang benar bukan suatu kesengajaan.
Tidak jelas chp ini
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAVERSE - HYUNLIX
FanfictionJeyyano tidak pernah tau bahwa feromon omeganya yang selama ini bersembunyi akan bangkit hanya dengan satu alpha. pairing: - Felix straykids - Hyunjin straykids - Other member straykids - Mpreg