25

4K 374 11
                                    

Jey pov on

Dulu, saat usiaku masih 5 tahun, aku senang memiliki keluarga yang harmonis. Ayah, ibu, juga kakakku, mereka menyayangiku seperti keluarga yang lain. Menjagaku dengan sepenuh hati.

Dua tahun kemudian Noah datang sebagai bungsu. Tidak ada yang berbeda, semua masih sama juga aku yang sekarang menjadi kakak. Namun hari demi hari sampai berganti tahun, ayah kami menjadi sangat dingin.

Aku sering melihat ayah dan ibu bertengkar. Ayah sering berteriak kepada ibu. Aku sangat takut, tapi kakakku Christ menenangkanku. Ia selalu memiliki alasan mengapa mereka berdua seperti itu.

"Tenanglah, Jey, besok mereka berdua akan kembali seperti dulu"

Awalnya aku percaya, tapi kemudian tidak lagi. Karena rasanya tidak ada hari esok untuk mereka kembali seperti dulu. Adikku yang masih kecil sering menangis karena mendengar suara gaduh dari orang tuaku yang bertengkar.

Sama seperti yang di lakukan kakakku, aku menenangkannya. Lambat laun kita mulai terbiasa. Aku membawa adikku pergi ke belakang rumah dan bermain dengannya saat ayah dan ibu mulai ribut. Kakakku jarang berada di rumah karena dia tinggal di asrama kampus.

Dan saat usiaku menginjak 12 tahun. Pertama kali dalam hidupku mengalami kebocoran feromon. Saat itu rumah juga sedang kacau. Orang tuaku memperhatikan kondisiku, mengesampingkan ego mereka dan mencari cara bagaimana untuk menghentikan feromonku yang terus menerus menguar.

Aku masih bisa mendengar ibuku menangis ketakutan saat menelpon kakak. Air mataku ikut meluruh. Ayah dan ibu mengkhawatirkanku sama seperti saat aku masih kecil. Entah sejak kapan aku merindukan hal ini.

Aku terus mempertahankan kesadaranku karena aku masih ingin melihat keluargaku harmonis. Walau rasanya seluruh tubuhku seperti terbakar. Panas menyelimuti dari ujung kepala juga kaki.

Sampai aku sudah tidak tahan dan sudah berada di titik terendahku, aku melihat kakakku menyuntikkan sesuatu padaku. Setelah itu semuanya gelap.

Saat aku terbangun aku sudah berada di rumah sakit untuk mendapatkan infus, karena aku tidak sadarkan diri beberapa hari membuatku tidak bisa makan juga minum.

Setelah kejadian itu ayah dan ibu jarang bertengkar lagi. Suasana rumah memang tidak sehangat dulu, karena keduanya masih acuh tak acuh. Tapi setidaknya Noah masih mendapatkan perhatian dari keduanya.

Tapi.. Bukankah ada yang janggal?

Jey pov off

Jey mengernyitkan dahinya saat menyadari sesuatu. Satu tangannya mengambil ponsel dan melakukan panggilan. Matanya terus menatap pada Noah yang sedang tertidur.

"Halo, tuan"

Tidak ada suara di seberang. Apa jaringannya buruk? "Tuan?"

"Y-ya?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu saat aku mengalami kebocoran feromon. Aku ingin bertemu besok. Apa bisa? Tapi jika kamu sibuk aku akan mengatakannya sekarang" Jey bingung dengan respon Joseph yang tidak seperti biasanya. Pria itu tidak cepat tanggap kali ini.

"Hmm,, aku akan menemuimu besok"

Sambungan terputus begitu saja. Jey merasa terjadi sesuatu pada Joseph.

.

.

.

.

.

Sedangkan di suatu tempat.

Joseph terus mengocok miliknya ntah sudah berapa lama. "Ahh sial kenapa tidak mau keluar!" Seluruh tubuhnya panas dan penisnya mulai sakit. Tapi ia belum juga sampai pada titiknya.

Tatapan Jey membuatnya seperti ini. Joseph menyukai tatapan Jey yang seperti memohon padanya. Apa dia sudah gila? Hanya di tatap saja sudah bereaksi seperti ini?

Ini bukan ide yang bagus masturbasi di dalam mobil. Joseph sebenarnya masih di parkiran rumah sakit. Ia akan pergi menemui Demian, tapi nafsu sialannya menahan Joseph dan beginilah dia sekarang.

Bahkan Joseph tidak berhenti saat mengangkat telpon dari Jey dan membuat suara-suara aneh. Ia tidak peduli lagi dengan tanggapan Jey.

Joseph mengerang dalam diam saat ia sudah sampai pada titiknya. Lagi-lagi hanya karena mendengar suara Jey. Setelah menarik nafas panjang ia mengatakan kalau akan menemui Jey dan mematikan panggilan tersebut.

"Apa aku lemah sekarang? Hanya karena hal-hal kecil seperti itu aku kacau!" Joseph memukul setir kemudi, merutuki dirinya sendiri yang seperti orang mesum.

Atau ya memang mesum.

Joseph membereskan semua kekacauan dan pergi keluar rumah sakit untuk menyelesaikan tugasnya yang lain, Atau Demian akan mengomel karena sudah menunggunya terlalu lama.

































Belum konflik lagi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum konflik lagi ya.
Lebih pendek krna ini cuma bonus.

OMEGAVERSE - HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang