14

6K 606 15
                                    

Pyar!

Jey tidak sengaja menjatuhkan sebuah gelas, ia terkejut dengan Joseph yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.

"Astaga, maafkan aku. Ini pasti mahal. Aku akan menggantinya" Jey hendak membereskan serpihan kaca yang berserakan. Namun lengannya ditahan oleh Joseph.

"Fokus Jey, kamu ingin menghancurkan isi rumahku? Kemarin kamu hampir memecahkan guci disana" Joseph sedikit meninggikan suaranya.

Jey menunduk merasa bersalah "maaf, tuan. Aku pasti sedang memikirkan sesuatu" Terdengar Joseph menghela nafas kasar.

"Jika kamu penasaran, kenapa kamu tidak bertanya pada keluargamu apa yang terjadi saat itu, kemudian berhenti melakukan kekacauan. Bereskan ini, setelahnya buatkan aku kopi" Katanya kemudian berlalu pergi.

Joseph benar, kenapa tidak terpikirkan oleh Jey sebelumnya. Tapi, orang yang bisa ia tanyai hanya kakaknya. Jey tidak mungkin kembali ke rumah.

Jey membereskan kekacauan yang di buat olehnya dan kemudian segera melaksanakan perintah sang tuan rumah.

Siang itu Jey telah membereskan semua pekerjaannya dan memutuskan pergi ke taman belakang. Ia mengambil ponsel dan menghubungi Christ.

"Halo Jey, ada apa?"

"Kak, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa kamu senggang?" Tanya Jey. Tangannya memegang bunga yang mekar disana.

"Besok datanglah kesini, aku masih sibuk hari ini"

"Baiklah" Setelahnya sambungan terputus. Jey kembali masuk ke dalam.

Hari ini Joseph sedang libur. Walau begitu dia beberapa kali bolak balik dari kamar ke ruang kerja. Entah apa yang di lakukannya, dia tetap terlihat sibuk.

Berjalan cepat sambil menatap dokumen dan menerima telfon membuat Joseph tidak fokus dengan jalannya. Ia menabrak Jey sampai pria itu terjengkal ke belakang.

"Argh!" Jey berteriak karena lengannya terbentur lemari besar di dekat sana. "Sial!" Joseph menutup telfon dan membantu Jey berdiri. "Aw!" Jey meringis saat tangannya yang terluka di pegang oleh Joseph.

"Kamu terluka, duduk disana dan tunggu" Jey memeriksa lengannya, itu lecet. Ia berjalan menuju sofa menunggu Joseph.

Tak lama Joseph datang dengan membawa kotak P3K. Ia membantu mengobati luka Jey. Joseph mengeluarkan feromonnya tanpa sadar. Tapi itu tipis.

"Feromonmu" Kata Jey yang menyadari. Joseph menatapnya sebentar. Barulah ia sadar. Tapi kenapa? Apa karena ia merasa khawatir?

"Sudah, maaf aku tidak melihatmu tadi" Joseph membereskan peralatan kesehatan. Joseph tidak menyadari kalau Jey menatapnya lama.

"Kamu, kenapa kamu mau membantuku?" Tanya Jey tiba-tiba.

"Itu sudah jelas karena aku alpha dominan" Jawab Joseph tanpa menatap Jey.

"Aku bisa menemukan alpha lain di luar sana" Entah angin dari mana Jey berani mengatakan hal itu.

Joseph menutup kotak P3K dengan keras "kamu tidak paham situasinya?" Katanya datar.

"Aku hanya tidak mau berhutang budi lagi padamu. Kamu sudah terlalu banyak membantuku" Jey menatap lurus ke dalam mata Joseph.

"Kemudian pergilah, cari alpha dengan feromon dominan tingkat satu jika kamu bisa" Joseph merasa kesal. Ia pergi begitu saja masuk ke ruang kerjanya.

Jey menghela nafas. Walau begitu rasa sakit yang ia rasakan mereda karena aroma feromon Joseph. Feromon orang itu menenangkan, berbanding balik dengan pemiliknya.

Apa ia bisa mencari alpha lain?



























Ga update krna ovt sama tulisan sendiri, ovt sama gaya bahasa sendiri, ovt sama cerita sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga update krna ovt sama tulisan sendiri, ovt sama gaya bahasa sendiri, ovt sama cerita sendiri. Kyk banyak bgt yg masih kurang, terus ga jelas juga ini mau di bawa kemana. Kadang iri bgt sma tulisan mereka yang rapih, penyampaian kata yang bagus, alur yang jelas, pesannya ada :)

OMEGAVERSE - HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang