1. bandara

121 7 2
                                    

" para penumpang yang terhormat. sembari kita mulai mendarat, mohon pastikan punggung kursi dan meja Anda berada dalam posisi tegak. Pastikan juga sabuk pengaman Anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan di bawah kursi di depan Anda, atau di penyimpanan atas. Terima kasih." Ucap pramugari menggunakan suara khas nya.

Laki laki yang sejak tadi memejamkan mata nya pun ikut terbangun mendengar informasi dari pramugari tadi bahwa pesawat nya akan segera landing.

Dia membenarkan sabuk pengaman dan melepas bantal leher yang sudah berjam jam menemani nya didalam pesawat ini.

Pesawat pun landing di bandara tujuan nya. Tak lama terdengar lah suara sang pramugari.

" Atas nama The Airlines dan seluruh kru, saya ingin berterima kasih kepada Anda atas ikut sertanya dalam perjalanan ini. Kami berharap bisa berjumpa dengan Anda lagi di kesempatan penerbangan yang akan datang. Dan semoga selamat sampai tujuan. Terimakasih." ujar sang pramugari.

Laki laki itu pun ikut berdiri saat seluruh penumpang mengambil barang nya di tempat penyimpanan atas. Dia tak menyimpan barang apapun disana jadi dia langsung saja keluar dari pesawat tersebut.

Dia berjalan dengan santai nya ke arah tempat pengambilan bagasi. Tampak dari kejauhan seorang lelaki mengejar nya dengan tergopoh-gopoh.

" Woii adek sialan Lo. " umpat seorang laki laki yang mengejar nya.

Pletak'

" Shh.. Lo sih lama banget." ucap nya mengusap kening nya yang di geplak oleh sang Abang.

" Ya Lo tungguin gue lah, udah tau penumpang rame. " gerutu Abang dari lelaki itu.

" Iya iya maap Abang Lian yang terhormat. Tadi adik mu yang manis ini mau buru buru pulang dan ketemu kasur." Ucap lelaki itu.

" Dasar remaja jompo. " ejek Lian lalu nyelonong begitu saja.

Lelaki itu seketika melongo melihat kelakuan Abang nya. Tadi dia yang menyuruh nya untuk menunggu sekarang ia yang di tinggalkan.

Laki laki itu pun mengejar sosok Abang nya yang sudah lebih dulu mengambil troli dan menunggu barang mereka di tempat pengambilan bagasi.

Setelah barang mereka semua terbawa. Dua laki laki itu pun segera keluar mencari mobil yang sudah menunggu nya.

Sembari menunggu abang nya yang sedang mencari dimana letak mobil yang akan menjemput mereka. Laki laki itu berdiri bersandar di dinding, menatap negara yang sudah cukup lama tak ia kunjungi.

" Im here Indonesia. " ucap laki laki itu.

Mungkin sebagian orang di bandara itu mengira bahwa lelaki ini adalah turis. Karna wajah nya yang tak seperti wajah orang Asia ,kulit nya yang putih ,mata nya yang sipit dan jangan lupakan rambut coklat gelap itu. serta bibir tipis berwarna kulit itu.

Padahal dia adalah lelaki berketurunan darah Indonesia. Hanya saja ayah nya bukan lah orang Indonesia ,Ayah nya berasal cina.

" Ternyata masih sama. Orang orang disini masih ramah dan sangat padat penduduk " ucap laki laki bermata sipit itu menelisik setiap sudut sudut bandara ini.

Dia membuka kacamata hitam yang sejak tadi bertengger di hidung mancung nya. Angin menerpa wajah lelaki itu dan membuat rambut nya sedikit tersibak, bukan nya terlihat berantakan tetapi lelaki itu jadi terlihat lebih tampan.

" Udah sok ganteng nya? " Ucapan seseorang itu membuyarkan lamunan nya.

" Yeuhh siapa yang Lo bilang sok ganteng? Nathan kan memang ganteng." ucap lelaki bermata sipit itu.

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang