17.

11 4 0
                                    

Dengan langkah gontai nya ia membuka pagar rumah nya dengan lesu lalu memasukkan motor nya ke dalam garasi nya

Ia membenarkan sedikit tas ransel yang tersampir di bahu kiri nya itu ,namun resleting tas ransel itu malah terbuka karna gerakan bahu pemuda tersebut

Nathan menatap sendu ke arah piagam dan juga medali yang berada di dalam tas nya. Ia merasa benda tersebut sama sekali tak ada apa apa nya di mata sang papa

" Huft... Semangat Nio. Lo harus bisa yakin in papa kalau ga semua kesuksesan harus lewat sempurna seperti yang papa mau.  gumam nathan menyemangati diri nya sendiri

Ceklek'

Ia membuka pintu rumah nya lalu meletakkan tas nya di kursi ruang tamu. Nathan menghempaskan tubuhnya di atas sofa nan empuk itu

Udara sore menjelang Maghrib ini sangat sejuk. Mata Nathan jadi terasa sangat berat. Ia menutup mata nya dan beberapa menit kemudian ia sudah masuk ke alam mimpi nya

Skip:v

Tidur nya terasa terusik kala tangan seseorang mengusap kepala dan juga kening nya. Nathan menggeliat tak nyaman lalu membuka mata nya

Satu sosok yang ia liat saat pertama kali mata nya terbuka adalah seorang bidadari yang berhasil membuat nya ada di Dunia ini

" Mama dari kapan disini? " Tanya Nathan dengan keadaan masih setengah sadar

" Beberapa menit yang lalu. Tadi tuh mama kesini mau nge cek kamu sekalian mau tanya sesuatu. Eh ternyata anak mama nya ketiduran di kursi sampe lupa buat tutup pintu rumah lagi. " Ujar lie mengusap rambut sang anak

" Maaf ya mah. Nio ngantuk banget tadi sampe lupa buat kunci pintum" Nathan mengucek mata nya

" Iya gapapa. Lain kali jangan di ulangi lagi, bahaya kalau kamu nya tidur tapi keadaan rumah ga di kunci." lie menarik perlahan tangan Nathan yang mengucek mata nya lalu meniup pelan mata anak bungsu nya tersebut

" Ouh iya mama kesini mau nanya apa? " tanya Nathan

" Astaga mama sampe lupa nih. Tadi kamu datang ke kantor papa ya? Mama dikasih tau sama sekertaris papa kamu." jelas lie

" Iya mah tadi Nio ke kantor papa. Nio cuma mau tunjuk in Medali dan piagam ini mah...Nio pikir papa bakal seneng. Ternyata justru yang sebalik nya." jawab Nathan

" Nio sayang... Jangan pernah berpikir buruk soal papa ya? Papa juga pasti sebenernya sayang sama kamu tapi cara nya berbeda." lie mengusap rambut Nathan

" iya Nio ga berpikir buruk soal papa kok. Mungkin tadi papa banyak kerjaan makanya kek gitu ke Nio." Nathan berusaha tersenyum maklum

" Nio menang pertandingan basket tadi? Congrast sayang.. kamu emang selalu bisa banggain mama." ucap mama lie dengan antusias sembari mengusap puncuk kepala anak nya

" Tapi tidak dengan papa. " gumam Nathan namun masih dapat terdengar oleh lie

" Mama bangga. Selalu bangga sama Nio. " ucap lie lalu langsung mendekap erat putra kecil nya itu

Nathan membalas pelukan mama nya itu. Ia mengeratkan pelukannya sang ibu, sungguh Nathan rindu pada pelukan hangat ini

" Mama nangis? " Tanya Nathan tanpa melepas pelukannya

Nathan dapat merasakan bahu sang ibu bergetar. Walaupun tak terdengar isakan tangis dari mama lie ,tapi Nathan tau mama nya sedang menangis

" No, mama cuma kangen sama kamu aja. " jawab mama lie dengan suara parau nya

" Nio baik baik aja ma. Don't crying. " Nathan mengelus punggung sosok yang sudah melahirkan ke dunia ini

" Nggak kok, mama ga nangis nih cuma air mata nya aja yang turun." gurau mama lie menguraikan pelukannya sembari mengelap air mata yang meluncur bebas di pipinya

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang