Hari ini tak seperti hari hari biasanya. Kalau di tempat tinggal nya dulu. Di negara asal ayah nya, biasanya Nathan jam segini akan sarapan bersama dengan keluarga nya
Tapi untuk hari ini dan hari hari seterusnya Nathan akan makan sendiri nanti nya. Terkecuali untuk beberapa hari ke depan karna ada Abang nya yang akan menemani untuk sementara waktu
Bunyi dentuman sepatu beradu dengan tangga yang berlapis keramik itu menggema. Mengalihkan atensi seorang laki laki yang sedang membakar roti di dapur itu
" Tumben Lo bangun tanpa gue teriakin dulu. Biasanya kan Lo kebo. " ucap Lian sembari menaruh roti yang baru saja ia bakar
" Ck Lo kalau Ngomong jangan terlalu jujur lah. Dedek tertohok nih. " ujar Nathan dengan suara di imut imut kan sembari memegang dada nya dramatis
" Jijik banget gue denger suara Lo begitu. Najis. " ujar Lian menatap geli adik nya
" aelah Lo mah ga bisa di ajak nge jokes. Dasar tua. " ejek Nathan lalu melahap roti yang sudah di buatkan oleh Lian
" Heh! Itu punya gue bangke. " sungut Lian ketika melihat roti coklat nya sudah di makan
" Pelit banget sih Lo kan bisa bikin lagi bang. " ucap Nathan sembari melahap roti itu lagi
" Biasanya juga Lo pake selai Strawberry. Nih yang punya Lo. " Lian mendengus pelan memutar bola mata nya lalu memberikan roti itu pada adik nya
" Buat Lo aja, Nio berangkat bang. " pamit Nathan langsung ngabrit begitu saja
Nathan langsung saja mengeluarkan motor nya dari garasi. Bertepatan dengan itu Nathan melihat rayyan yang baru saja menancapkan gas motor nya
' lah kok seragam nya sama kek gue ya? Apa perasaan gue doang ' batin Nathan ketika sempat melihat seragam yang digunakan oleh rayyan
Nathan mengedikan bahu nya lalu melajukan motornya. Selang beberapa menit Nathan sudah sampai di sekolah baru nya
' SMA 1 cakrawala '
Sekolah yang cukup bergengsi di Jakarta. Saat sampai di parkiran dan membuka helm nya semua orang yang di parkiran menatap Nathan
' apa ada yang salah ya? Perasaan gue ga salah masuk sekolah deh. Seragam gue aja sama kek mereka ' batin Nathan
Nathan mengacuhkan tatapan yang berbeda beda dari setiap murid disana. Ada tatapan memuja , tatapan bingung , tatapan tak suka pun ada
" Loh Nat? Lo sekolah disini juga. " ucap seseorang menepuk bahu Nathan dari arah belakang
" Ehh bang rayyan. Iya gue sekolah disini. " ucap Nathan tersenyum tipis
" Kelas berapa Lo? " Tanya rayyan
" X MIPA 2." jawab Nathan
Rayyan hanya membulat kan mulut nya sembari mengangguk ngangguk
" Gue duluan ya bang." ucap Nathan
" Ohh iya iya. " ujar rayyan
" Itu siapa yan? " tanya teman rayyan
" Tetangga yang gue ceritain semalam. " jawab rayyan
Nathan berlalu dari sana. Sepanjang koridor setiap ada gadis yang melewati nya pasti mereka akan membicarakan Nathan. Jujur saja Nathan risih ,ia tidak suka jadi pusat perhatian
" Eh itu yang kata nya anak baru pindahan dari luar negeri itu ya? "
" Gilaa ganteng parah. Muka nya cowok wattpad banget. "
" Tinggi banget njerr. Kayak nya sih lakik abiss nih orang. "
" Kiw kiw bang ,08 berapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
sementara
RandomDon't plagiat my story' oke Saya tidak sama sekali meniru karya orang lain ini murni karya saya sendiri dan hasil pikiran saya sendiri Oke let's reading my story' ,jangan lupa vote ya •••••••••••••••••••••••••• Kisah ini hanya lah kisah sederhana t...