7. jiangshi

13 4 0
                                    

Holla guys
Sorry kalau chapter ini mungkin bakal keliatan ga jelas atau yaa.. gitu lah. Soalnya aku lagi males banget ngetik:') ada yang mau bantuin?

~Piriding gess~

Suasana hening menyapu sekeliling lorong rumah sakit itu. Dinding rumah sakit ini sudah sering sekali mendengar tangisan kesedihan dan juga tangisan kebahagiaan, dinding putih tanpa corak ini ibarat saksi bisu dari semua tangisan yang menggema. Ntah dari para pasien maupun dari keluarga para pasien

Tapi kali ini yang menangis bukan lah pasien maupun pihak keluarga dari pasien disana. Pemuda itu tampak sangat gusar dan terlihat agak Kacau

Pemuda itu mendongak menatap pintu IGD yang sejak tadi tak nampak tanda tanda seseorang yang ia tunggu sejak tadi keluar

Pemuda itu bersandar kembali pada dinding rumah sakit tersebut. Rasanya kepala ini akan pecah di buat nya. Segala macam pikiran buruk menyerang nya

Dia takut kalau sampai harus menjauh dari perempuan yang baru baru ini mengisi kekosongan hati nya

Ceklek'

Pintu IGD itu terbuka dan menampakkan seorang pemuda yang sejak tadi ia tunggu tunggu

" Bang." panggil Nathan

Lelaki yang sejak tadi berdiam diri di depan IGD itu adalah Nathan. Sebetulnya dia bisa saja masuk ke dalam ruangan tersebut lalu meminta maaf pada Nana dan juga.. rayyan. Tapi sepertinya itu sangat tidak sopan, walaupun niat nya baik

Rayyan yang baru keluar dari ruangan itu pun menatap Nathan sembari mengangkat sebelah alis nya seolah bertanya mengapa memanggil nya

" Gue boleh liat kak Nana ga? " Tanya Nathan sedikit ragu

Tampak rayyan menarik nafas nya perlahan lalu menghembuskan nya. Ekspresi wajah nya masih sama seperti terakhir kali Nathan melihat nya, masih sama seperti semalam.

Semalam Nathan menunggu pintu itu terbuka dengan menampakkan rayyan tapi justru yang terjadi sebaliknya. Rayyan tak sekalipun keluar dari ruangan IGD ,karna itu Nathan sampai harus tidur di bangku depan ruang IGD tersebut

" Masuk." ucap rayyan lalu pergi berlalu dari sana

Tampak seulas senyum bulan sabit itu mengembang di wajah Nathan. Dia langsung saja masuk ke dalam

Nathan tampak hati hati dalam berjalan agar tidak menggangu pasien yang lainnya. Setelah ia menemukan brankar Nana ,Nathan segera menemui nya

" Hai kak. " sapa Nathan kikuk

" Loh Nathan? Dari kapan kamu disini?" tanya nana

Nathan yang mendengar hal itu pun mengernyit heran. Apa rayyan tak memberi tahu Nana bahwa semalam ia menunggu di luar?

" belum lama kok kak. " ujar Nathan tersenyum manis

" Kak.. Nathan mau minta maaf soal semalem. Nathan bener bener ga tau kalau kakak bakal sampai masuk rumah sakit , Nathan ga tau kak Nana punya asam lambung akut ,Nathan minta maaf karna lalai jaga kak Nana ,Nathan-- " Ucapan Nathan terpotong oleh Nana

" Udahh gapapa than. Lagian gue ga kenapa Napa kan? Kambuh kayak kemarin itu udah hal biasa. Lo ga harus merasa bersalah kek gitu ,lagipula bukan salah Lo." Nana tersenyum sembari menampilkan sederet gigi nya

" Gua cuma ngerasa karna gue kak Nana jadi masuk rumah sakit." ucap Nathan menundukkan kepala nya

" Gapapa than. Liat nih gue udah sehat kan ,cuma perlu istirahat doang kok tenang aja."

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang