11. putus?

10 3 0
                                    

" udah selesai?" Tanya Nathan pada Nana yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan baju olahraga nya

" Ppffttt HAHAHA. "

Nathan spontan tertawa terbahak-bahak melihat Nana yang tampak tenggelam di baju olahraga nya itu

Tinggi Nathan bisa di katakan lebih daripada tinggi standar orang Indonesia yang seumuran Nathan. Maka dari itu lah baju Nathan sangat besar di tubuh Nana

" Puas Lo ngetawain gue? Kalau bukan karna tuh orang dan antek antek nya. Mungkin Sekarang gue udah bisa rebahan di rumah." gerutu Nana

" Hahhaa ini badan Lo yang kekecilan apa baju gue yang jumbo banget kak hahaha." Nathan tertawa sembari memegangi perut nya yang terasa kram

Nana hanya memberengut kesal ketika melihat muka merah Nathan karna tertawa terbahak bahak

Bagaimana Nana tidak tenggelam di baju olahraga Nathan itu. Bayangkan saja tinggi nana yang tidak sampai sebahu Nathan itu harus memakai baju Nathan yang sangat jumbo di tubuh nya

Nathan mereda kan tawa nya ketika melihat wajah Nana yang sudah di tekuk itu. Jujur saja bagi Nathan penampilan Nana kali ini sangat lucu, baju olahraga lengan pendek itu jadi terlihat sangat besar di tubuh Nana

Lengan baju nya hampir menutup siku Nana dan panjang baju nya sampai hampir mencapai lutut nya. Bisa dibayangkan bukan bagaimana penampilan Nana? Di tambah celana olahraga itu sangat besar Sampai Nana harus menggulung nya berulang kali

" Udah ketawa nya? Udah puas liat gue kek gini? Mending Sekarang anter gue pulang bentar lagi ujan. " ucap Nana jalan mendahului Nathan

Nathan yang melihat itu pun mengembangkan senyum nya. Secara tidak langsung Nana mau pulang bersama nya bukan?

Nathan menatap punggung yang semakin jauh di depan nya. Raut wajah nya menjadi sendu, ia mengingat siapa status nya disini

' andai Lo tau soal perasaan gue kak. Sayang nya Lo udah jadi milik orang lain ' batin Nathan

" NATHAN BURUAN. " panggil Nana tanpa membalikkan badannya menghadap ke arah Nathan

" Iya bentar kek. " ujar Nathan menyusul Nana

Tanpa harus berlari pun Nathan sudah bisa menyusul Nana yang jaraknya lumayan jauh dari tempat nya semula

" Gimana kalau kita lomba lari? Yang sampe duluan di parkiran jadi pemenang nya dan yang kalah harus traktir yang menang? Gimana deal? " Tanya Nathan mengulurkan tangannya

" Dih siapa takut? Oke deal! " Nana membalas jabatan tangan Nathan sebagai pertanda setuju dengan pertaruhan tersebut

" 1.. " nathan mulai menghitung waktu

" 2. "

" Tii.. HEH mana bisa gitu curang Lo kak. " teriak Nathan ketika melihat Nana yang sudah lari terlebih dahulu sebelum hitungan ketiga ia ucapkan

" Hahah kan ga ada peraturan buat ga boleh curang kan? Jadi sah sah aja kali. Sampai jumpa di garis finish. " ejek Nana berlari sembari menertawakan Nathan

Nathan mengembangkan senyum nya. Alunan suara tawa itu menjadi candu bagi Nathan

" Berhenti Lo kak jangan curang. " timpal Nathan

Walaupun Nana melakukan sebuah kecurangan tapi Nathan bisa mengejar ketertinggalannya. Dia bisa sampai di parkiran sebelum Nana sampai

" Huft.. huft.. kok Lo bisa sampe duluan sih. " ucap Nana dengan nafas yang masih ngos ngos an

" Bisa lah, jangan lupa traktiran nya. " Nathan tersenyum bangga karna dia berhasil mengalahkan Nana

" Ck iya iya, ayo deh gue traktir makan Sekarang. " ujar Nana

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang