6. danau dan RS

22 4 0
                                    

Suara tawa itu menggelegar di penjuru ruang makan tersebut. Suara tawa itu berasal dari seorang gadis yang sedang menatap dua pemuda didepan nya yang sedang saling menatap dengan tatapan sengit

" Apaan sih Lo, ini tuh kursi khusus yang di siapin mama vira buat gue ya. " ketus Nathan menarik salah satu kursi di ruang makan tersebut

" Lo yang apa apaan. Ini tuh yang punya rumah gue ya bukan Lo!Lo kan cuma tamu. Masa seenak jidat Lo sihh. " rayyan menarik kursi yang di tarik oleh Nathan

Sedangkan gadis yang sejak tadi sibuk menertawai sikap kekanakan mereka malah santai duduk sembari memakan camilan serta meminum susu coklat nya itu

" Ayoo lanjutkan berantem nya aku tidak suka kerukunan." ucap gadis itu yang tak lain adalah Aruna adik dari Arayyan

" tapi kan sebagai tuan rumah yang baik Lo harus melayani tamu bak raja gimana bang, masa harus di ajarin. Lagian kan biasanya Lo duduk di samping mama vira. Kenapa Lo pindah Deket Aruna. " oceh Nathan tetap dengan pendirian nya bahwa kursi itu milik nya

" Bodoamat terserah gue lah mau duduk dimana aja. Sono Sono Lo yang pindah hush hush ,lagian masih banyak kursi Lo kenapa harus ngambil kursi ini sih. " ucap rayyan mencoba menarik kursi itu

" Itu Lo tau bang kalau kursi masih banyak kenapa kursi gue Lo ambil. " ucap Nathan menarik kursi nya sedikit keras

Brukk'

Rayyan terjatuh akibat Nathan yang menarik kursi tersebut. Bukan nya merasa bersalah Nathan justru menatap rayyan dengan tatapan mengejek lalu menduduki bangku itu dengan sangat santai seolah tak terjadi apa apa

Rayyan menatap kesal sekaligus jengkel ketika melihat Nathan yang menatap dengan tatapan kemenangan. Kalau emosi itu terlihat dalam bentuk fisik, mungkin sekarang sudah terlihat sebuah tanduk muncul di atas kepala rayyan. Lalu kepala nya mengepulkan asap dan mengeluarkan api

" Bangsat Lo ya than. " umpat rayyan pelan sembari memegang pinggang nya

Jika kita putar kembali memori satu bulan yang lalu. Mungkin bisa di bilang mereka seperti dua orang yang berbeda, yang awalnya sangat canggung untuk sekedar bercanda sekarang lihat lah. Mereka lebih mirip seperti saudara yang tak akur

Suara tawa Aruna semakin mengeras ketika melihat muka merah padam Abang nya itu. Namun tawa itu seketika berhenti kala ia melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berkacak pinggang menatap mereka bertiga

" mah udah pulang." ucap Aruna basa basi sembari mengusap leher belakang nya ketika melihat muka kesal dari mama nya itu

" Kalian berdua ini mama tinggal buat ambil paket kedepan aja udah berantem kek gini astaga. " mama Vira mengusap dada nya sabar

" Cepet duduk sebelum sapu ajaib terbang bang." ucap Aruna pelan agar tak di dengar oleh mama nya

Nathan dan rayyan segera duduk sembari berpura pura bahwa semua nya baik baik saja

****

Perlahan matahari pun naik ke atas. Memperlihatkan cahaya nya secara sempurna. Jam sudah menunjukan pukul 13:18 ,di jam seperti ini matahari sedang dalam masa terik terik nya

Tapi niat seorang pemuda itu tak luntur sedikitpun meski panas menyengat tubuh nya

" Oke jangan gugup jangan grogi lagian cuma jalan jalan Deket danau doang sebentar terus nyari buku. Lagian kesempatan ini jangan di sia sia in. " ucap Nathan


Perempuan yang akan ia ajak untuk jalan jalan ke danau itu adalah Nana. Perempuan spesial yang mampu memporakporandakan hati nya

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang