Beberapa hari setelah kejadian malam itu seolah semua nya kembali kepada semula. Seperti air mengalir tanpa jeda sedikit pun ,tanpa tampak tenang namun ternyata menghanyutkan
Mungkin dari sudut pandang beberapa orang sosok kianara atau yang kerap di sapa Nana/Nara ini adalah sosok yang sempurna tanpa celah kekurangan sedikit pun
Orang tua yang lengkap, kehidupan yang memadai, pertemanan yang terjalin dengan baik ,dan di rumorkan Sekarang sedang berpacaran dengan most wanted sekolah nya
Padahal yang sebenarnya terjadi tak seperti yang mereka lihat. Banyak hal yang terlalu mengejutkan jika mereka harus mengetahui nya
Dari sudut pandang diri nya sendiri. Ia hanya lah gadis biasa yang mempunyai penyakit mental, orang tua yang kerap bertengkar, dan.. kisah cinta yang tak seindah bayangan orang lain
Mungkin sebagian orang akan menganggap Nana beruntung bisa menjadi pasangan dari rayyan. Memang beruntung, Nana mengakui nya
Tapi ada hal yang menjanggal di hati nya. Dia terlalu munafik terhadap diri nya sendiri dan juga perasaan nya. Dia terlalu memaksakan sesuatu yang seharusnya tidak bisa di paksakan
Contoh nya perasaan. Anggap saja Nana menjadi orang yang paling jahat karna mempermainkan perasaan lelaki tulus seperti rayyan
Tapi ia harus bagaimana? Perasaan nya terhadap "dia" yang sedang ia nanti itu tak kunjung lenyap di makan oleh waktu. Justru yang terjadi malah sebaliknya, semakin ia mencoba untuk melupakan maka semakin besar pula rasa itu mendobrak pintu hati nya
Ia pikir menerima rayyan sebagai kekasih nya akan membuat nya lupa dengan sosok "dia" yang selama ini menghilang. Namun ternyata realita tidak sesuai yang dia harapkan. Ia jadi terjebak dengan hubungan tanpa ada landasan perasaan. Memang terdengar jahat ketika Nana menjadikan rayyan sebagai umpan agar perasaan itu pergi menjauh dari ruang hati nya
Sekarang tugas nya adalah mencoba melupakan sosok "dia" dan memulai kembali menyusun potongan hati yang baru
" Hari ini mau bawa bekal pakai apa? " Tanya Retta--mama Nana dengan ekspresi datar nya
Ucapan mama nya berhasil memecahkan lamunan nya dan menghentikan suara berisik yang bersarang terus menerus di kepala nya
" Bawa roti kayak biasanya aja mah. Nanti biar Nana siapin sendiri." ucap nana
Yang di lakukan oleh Retta jutsru sebalik nya ia Menghiraukan ucapan Nana dan Tanpa meminta persetujuan dari Nana ia mengoles selai blueberry itu ke roti yang akan di bawa oleh nana
" Bawa bekal kamu dan berangkat sekolah Sekarang sebelum pagar Sekolah ditutup. ujar retta pergi berlalu dari sana
Nana tersenyum tipis melihat kotak bekal yang di siapkan oleh mama nya. Mau semarah apapun retta terhadap diri nya. Pasti dia akan tetap memperhatikan anak nya. Sejak kejadian pertengkaran beberapa waktu silam, hubungan nya dengan mama nya semakin renggang di tambah papa nya yang selalu menjadi penengah justru kini harus kembali bertugas
" Terimakasih mah. " gumam Nana menatap kotak bekal itu
Nana segera menaiki mobil nya karna supir nya sejak tadi sudah menunggu
Dia menatap jalanan Jakarta yang sudah padat dengan kendaraan. Memang kota Jakarta itu tidak jauh jauh dari kata padat, ramai, asap
" Ck pake macet segala. " gerutu Nana menatap jam yang ada di tangan nya
Untung saja Nana berangkat lebih awal dari jam biasa nya. Kalau tidak dia akan terjebak macet bersama para pengendara yang lain nya
Terlalu serius menatap jalanan yang penuh dengan kendaraan itu Nana sampai tak sadar ada seorang pemuda yang sedang mengendarai motor nya berhenti karna kemacetan itu tepat di sebelah mobil Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
sementara
RandomDon't plagiat my story' oke Saya tidak sama sekali meniru karya orang lain ini murni karya saya sendiri dan hasil pikiran saya sendiri Oke let's reading my story' ,jangan lupa vote ya •••••••••••••••••••••••••• Kisah ini hanya lah kisah sederhana t...