Seorang pemuda asyik duduk di bangku nya ketika di sekelilingnya sangat ribut. Ia seolah asik dengan dunia nya sendiri dan tak peduli betapa bising nya orang orang di sekitar nya
pemuda itu duduk sendiri dengan buku dan juga pulpen yang menemani nya sejak tadi. Ia sibuk merangkai satu persatu satu, huruf demi huruf. Merangkai nya menjadi sebuah diksi yang indah ,atau mungkin bisa di sebut sebagai syair? Ntah bagaimana ia menyebut nya
Kurang lebih seperti ini rangkaian kata nan indah yang di buat pemuda tersebut
' aku sedang berada di dalam sebuah kisah klasik.
tentang dua pasang bola mata yang acap kali tak sengaja bertemu.
tatapan nya syahdu dan layu.
Kadang tak sengaja mereka bertemu lalu terhenti, menghasilkan euforia yang ironi.
Tapi sayang nya aku tersadar bahwa aku adalah frasa dan kau analogi 'Di bawah tulisan tersebut terdapat dua buah kalimat sederhana yang penuh harap dan makna
' diantara lorong lorong keabadian, kuharap cinta ku menemukan jalan nya menuju mu dan berakhir di pelabuhan mu.
Meskipun di dunia ini kita tak pernah bisa di genapkan 'Pemuda itu berhenti menuliskan tentang si 'dia' kala seseorang mengguncang bahu nya
" Than.. Ck daritadi juga gue panggilin kaga nyaut nyaut gimana sih Lo." Rio berdecak sebal
" Ya maaf kali, lagian nih kelas berisik gue mana denger Lo manggil gue." elak nathan
kelas Nathan saat ini sedang jamkos karna guru mapel yang seharusnya mengajar hari ini tak bisa datang di sebabkan sedang sakit. Namun beberapa menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi jadi anak kelas lain pun sudah keluar dari kelas nya masing masing
" Bodoamat lah ,Lo di panggil bang rayyan di kantin." ujar Rio
" Ouh oke oke gue kesana Sekarang."
Nathan menutup buku nya lalu memasukkan nya ke dalam tas. Ia segera bergegas pergi ke kantin
" Kenapa Lo manggil gue bang? " Tanya Nathan
" Evan ga bisa anter Lo pulang nanti, dia ada urusan. Jadi nanti Lo pulang bareng gue. " ucap rayyan
sejak Nathan terjatuh dari motor nya dan demam malam itu rayyan tak mengizinkan mengendarai motor lagi. Alhasil ia harus diantar jemput seperti ini
" Lo cuma mau ngasih tau itu doang nih? Aelah kenapa ga di chat aja sih. " Nathan memutar bola mata nya malas
" Ck males banget sih Lo jadi manusia. Lagian kelas Lo Sama kantin Deket, sana sana kalau Lo ga mau nemenin gue mah. " rayyan mengusir Nathan
" Ohh jadi Lo manggil gue buat minta temenin nih? Lagian Lo mau ngusir gue juga telat bang, gue dah nyampe sini. " ucap Nathan menyeruput minuman rayyan
Pletak'
" Heh minuman gue tuh. Ga sopan main nyeruput nyeruput ae. " rayyan menjitak Nathan lalu merampas minuman nya dari nathan
" Yaelah pelit banget bang. "
" Bodoamat. " rayyan Kembali sibuk dengan handphone nya
Sedangkan pikiran nathan sibuk berkalana kesana kemari. Melalang buana Ntah kemana rimba nya. Pikiran nya kembali flashback ke beberapa Minggu yang lalu
Saat papa nya terakhir kali menemui nya. Ralat, datang untuk memarahi nya. kejadian itu sudah seminggu berlalu, Ntah memang waktu yang berjalan cepat atau karna kita yang terlalu sibuk sampai waktu terasa berlalu begitu saja
Setelah kejadian dia sakit dan mendapatkan nilai kecil waktu itu papa nya sama sekali tak menghubungi nya atau sekedar menemui nya. Mama nya pun hanya sesekali menjenguk nya. Nathan tak tau menahu tentang kejadian yang terjadi pada Nana saat ia pingsan sehabis terjatuh dari tangga hari itu
KAMU SEDANG MEMBACA
sementara
RandomDon't plagiat my story' oke Saya tidak sama sekali meniru karya orang lain ini murni karya saya sendiri dan hasil pikiran saya sendiri Oke let's reading my story' ,jangan lupa vote ya •••••••••••••••••••••••••• Kisah ini hanya lah kisah sederhana t...