33. senja dan piknik

45 5 0
                                    

Hari ini tampak nya cerah sekali. Walaupun jalanan sedikit becek karna semalam hujan deras. Langit biru cerah tampak sangat cantik bertengger di hamparan langit lepas

Banyak anak anak berlarian ke sana kemari. Berlarian tanpa beban, yang mereka tau ketika jatuh hanya sakit di beberapa bagian tubuh saja, bukan di hati nya. Ketika mengejar teman nya yang mereka tau adalah kesenangan dalam bermain, bukan bagaimana cara untuk bisa mendapatkan nya. Ternyata benar, dunia anak anak jauh lebih menyenangkan. Kesenengan Mereka sederhana, cukup bermain saja

" Seneng banget Lo kayak nya."  ucap Keira

" Iya lah, liat mereka seneng aja gue udah seneng." ucap Nathan

Kalian masih ingat ketika Nathan dan Keira pergi ke tempat pengungsian orang orang longsor dan berbincang bersama anak anak itu. Nah kali ini mereka kembali kesana, namun kali ini anak anak itu sudah tampak lebih ceria. Mereka melupakan kejadian kejadian sedikit mencekam kala itu

" Bukan, bukan seneng itu yang gua maksud. " ujar Keira sembari menatap anak anak yang bermain disana

" jadi? " Nathan mengangkat satu alis nya pertanda bahwa ia sedang bertanya

" Ya awal Lo datang ke rumah OPS tadi pagi tuh muka Lo udah lebih cerah aja di Bandingkan yang kemarin." ucap Keira

" Hahaha berarti muka gue kusut dong kemarin? " Gurau Nathan

" Ga gitu maksudnya.. tau lah puyeng gue." gerutu Keira lalu beranjak pergi dari sana

Nathan menahan tangan Keira " ehh mau kemana? Duduk duduk. Gue cuma bercanda aelah." ucap Nathan

" Lagian gua nanya serius malah di jawab Bercanda." ucap Keira

" Iya iya sorry, gue seneng banget tuh hari ini gara gara bokap gua mutusin buat gua tetap disini. " ucap Nathan sedikit berbohong

" Se gampang itu? " Tanya Keira tak percaya karna yang ia dengar itu ayah Nathan adalah seorang yang sangat susah untuk di bantah

" Gak gitu sih, bokap gua kasih pilihan. Mau tetap disini dan keluar dari basket atau pulang ke sana." Nathan sengaja tak menjelaskan detail nya, ia tak mau memperburuk citra papa nya di depan teman teman nya

" Dan Lo milih buat ngubur cita cita Lo? " Keira membulat kan mata nya tak percaya

" He'em, gua udah terlanjur nyaman disini kei gua cuma gak mau ninggalin semua yang ada disini. Salah satu nya Lo." ucap Nathan lalu menatap ke arah Keira

Otak Keira kali ini menangkap jelas apa yang dikatakan oleh Nathan. Ia pun segera menatap ke arah lain , takutt baper ges

" Ohh gitu, syukur deh kalau bokap Lo masih kasih kesempatan buat Lo kesini lagi. " ucap Keira tetap menatap ke arah lain

" Lo kenapa dah? Blushing-- "

" Ehh iya kan kemarin Lo janji kalau Lo ga jadi pindah ke sana Lo bakal traktir gue." Keira memotong ucapan Nathan

Nathan mengembangkan senyum an nya ketika melihat Keira memotong ucapan nya. Tapi itu bukan lah masalah untuk nya

" Eh emang gue ada bilang gitu ya kemarin? " Nathan berpura pura berpikir

Keira hanya menatap datar Nathan yang sedang berpura pura itu

" KEII, THAN." panggil seseorang ber almet OPS itu sembari berlari ke arah Nathan dan keira

" Kenapa? " tanya kedua nya

" Jadi gini mobil OPS mogok. Rencana nya kita mau nebeng sama anak anak OPS yang bawa motor. Kamu mau ikut sama siapa nanti? Soalnya kakak ga bawa motor kan." Tanya Cakra

sementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang