🦋 - fall in love

583 40 0
                                    

•baca ini sambil dengerin lagunya ya! biar kerasa feelnya•


“Darimana saja kau?” ketus lelaki yang lebih tua daripada Jaysen.

Jaysen kembali ke rumah tepat di pukul 6 pagi, setelah insiden memalukan yang ia lakukan.

“Sepertinya aku tidak sehat,” ucap Jaysen tanpa memerdulikan kakak kandungnya.

Jeremy Fuchsia — kakak kandung dari Jaysen Fuchsia yang kini berusia 27 tahun, hanya dia satu-satunya yang dimiliki oleh anak bontot di keluarga Fuchsia.

“Sudah dari lama kau tidak sehat, kau tidak tidur lagi malam ini?”

“Tidak, aku masih takut, tunggu kak!!” pekik Jaysen membuat Jeremy mendelik.

“Apa-apaan kau ini!” pekik Jeremy ketika tangan kanannya ditarik secara paksa oleh adiknya untuk diletakkan di dada Jaysen.

“Kau merasakannya? Jantungku berdegup dengan sangat kencang, aku tidak sehat!” ucap Jaysen.

Jeremy tertawa, “Pantas kau tidak memiliki pacar! Ini bukan karena tidak sehat, kau sehat! Kau habis ketemu siapa?”

Jaysen berpikir, apakah dia harus mengatakannya, “Aku bertemu orang yang mau bunuh diri,”

“Ngaco! Siapa dia?” tangan Jeremy padahal dirinya juga sangat ingin tahu.

“Teman satu jurusanku, kita tidak pernah akrab tapi aku tahu namanya, nanti aku satu kelas dengan dia,” jawab Jaysen.

“Kau jatuh cinta!” ucap Jeremy.

“Benarkah?” kaget Jaysen.

“Buktikan saja nanti ketika didekatnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Kenapa tidak menjawab panggilanku?”

“Kau mengganggu tidurku Sergio!” ketus Nichole.

“Niki! Tapi aku kekasihmu!” seru Sergio.

“Sergio Mauve, kau berengsek, sejak kapan kau menembakku?” ketus Nichole lalu menutup lokernya dengan sangat kencang.

Hal itu dinotice oleh Jaysen yang baru saja sampai di loker kelas mereka, Jaysen mengamati dari kejauhan dan ia berpikir bahwa ia kembali tidak sehat.

“Tinggalkan aku, aku mau ke kelas sendirian,” ketus Nichole kesekian kalinya menghadapi Sergio.

Sergio lalu berjalan bersama Cassandra memasuki kelas, memberikan kesempatan emas untuk Jaysen mendekati.

“Hei..” panggilnya.

Nichole sempat terperenjat karena tiba-tiba Jaysen menghampirinya seolah mereka sangat akrab.

“Apa maumu?” ketus Nichole.

Jaysen meneguk ludahnya lalu tersenyum, “Tidak ada, hanya menyapa dan.. Apakah kau sudah sarapan?”

“Bukan urusanmu,” ketus Nichole lalu masuk ke kelas.

“Nichole Sapphire!!” teriak Jaysen membuat Nichole menengok ke belakang dengan mata yang tajam.

“Jangan panggil nama lengkapku!!!” teriak Nichole dan ternyata didengar oleh Sergio dari dalam kelas.

“Jam kedua kita sekelas, sampai jumpa di kelas berikutnya...” teriak Jaysen tak kalah keras dan Nichole sama sekali tidak menanggapi.

“Jantungku berdegup dengan sangat kencang lagi! aku benar gila!” gumam Jaysen.

• Nichole Sapphire

• Nichole Sapphire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Jaysen Fuchsia

• Jaysen Fuchsia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Sergio Mauve

• Cassandra Olive

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Cassandra Olive

• Cassandra Olive

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Jeremy Fuchsia

• Jeremy Fuchsia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
all the bright places ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang