🦋 - we date?

154 23 0
                                    

“Nichole?” panggil Papa.

Niki yang sedang berdandan di meja riasnya itu sontak menoleh ke belakang karena pintu kamarnya tidak ia tutup.

Sehingga ada papanya yang dapat terlihat jelas sedang memanggilnya. “Kamu? Tumben?” tanya papa tak percaya.

Niki hanya bisa tersenyum manis dan malu untuk mengiyakan keheranan papa. “Nah gitu dong anak gadis berdandan, biar tambah cantik,”

“Baiklah.. Aku besok dan lusa akan berdandan terus,” ujar Niki.

“Memangnya akan bertemu siapa kok ingin berdandan terus?” ledek papanya, Niki hanya tersenyum malu kemudian papanya turun ke lantai satu.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk berdandan, gadis Scorpio itu langsung turun ke meja makan dan meneguk habis susu hangatnya, “Sudah meminum obat dari dokter Hannah?” tanya mama.

Niki hanya menggeleng sembari mengunyah buah anggur karena mulutnya penuh dengan 3 buah sekaligus, “Kamu sangat ceria sekali hari ini? Ada apa? Ayo katakan pada mama!” paksa mamanya yang melihat air muka anak semata wayangnya itu nampak berbinar dari sebelumnya.

“Jika sudah waktunya aku akan bercerita pada mama.. Dan papa..”

Tin! Tin!

Niki sontak menoleh pada jendela rumahnya, sudah ada mobil warna merah cherry yang berada di depan rumah Niki.

Kedua orang tua Niki sontak ikut menoleh dan mengikuti anak gadisnya itu keluar dari rumah.

“Loh.. Mobilnya Sergio ganti?” cicit papa.

Kemudian disenggol oleh mama, “Papa tidak boleh berasumsi tidak baik pada pacar anak kita,”

“Tidak begitu, kalau ganti berarti Sergio kaya,” ujar papa.

Mama hanya menggeleng-geleng kemudian merapikan dasi kantor milik suaminya, kemudian ada sesosok pria tampan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Niki.

Papa kaget, apalagi mama, “Seperti bukan Sergio ya pa? Apa mama minus?” bingung mama.

“Benar ma, itu bukan Sergio, anak kita punya pacar baru?” tanya Papa.

Kemudian Niki melambaikan tangan pada kedua orang tuanya sebelum mobil yang membawanya itu pergi dari pekarangan rumah Niki.

“Mama papamu romantis sekali ya?” ucap Jaysen.

Niki hanya tersenyum, “Memangnya orang tuamu tidak?”

Jaysen tersenyum pahit, “Papaku saja sudah punya keluarga baru,”

Niki lantas menoleh kaget, “Lalu mama?”

“Mama sehat, tetapi mama super sibuk, selalu lembur, bahkan aku jarang bertemu dengannya,”

“Kakak?” tanya Niki.

Jaysen tersenyum, ia menaruh kaca matanya ke atas kepala, “Bagaimana bisa kau tau aku punya kakak?”

“Jaysen.. Siapa yang tidak tau engkau,” gombal Niki.

“Kak Jeremy juga sehat, dia sudah bekerja dan sudah punya calon, dan kau tau? Beberapa minggu lagi dia akan melaksanakan pernikahannya,” ujar Jaysen.

“Benarkah?? Wahh keren!! Kalau boleh tau siapa calonnya kak Jeremy?” tanya Niki.

“Namanya kak Julia, dia sangat cantik dan cocok dengan kakakku, oh iya mereka berdua dulunya teman kuliah,” cerita Jaysen.

“Oh ya, wah.. Awet sekali..”

Jaysen mengangguk dengan sesekali melihat ke arah Niki, “Kau mau?”

Yang ditanya sedikit kaget, seperti disengat oleh listrik, yang ditanyakan pria di sampingnya ini apakah ajakan untuk menikah juga?

“Eumm.. Mau apa?” tanya Niki pelan-pelan.

“Mau ku ajak menjadi pasanganku saat kakakku menikah nanti?” ajak Jaysen.

Niki menghela napas, kegugupannya tadi telah menjawab semuanya, “BOLEH!!!” seru Niki dengan semangat.

Jaysen berjanji bahwa dia akan membuat senyum Nichole permanen sampai waktu akan menjemputnya.

**********************************************************

“Temui aku di mobil pukul 3 sore ya, aku masih ada urusan dengan Mr. Raymond, tidak apa-apa kan?” tanya Jaysen.

Niki mengangguk, dia melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 02.45. “15 menit lagi ya,”

“Iya...” jawab Jaysen dengan halus kemudian memegang tangan Niki dengan rasa sayang kemudian pergi meninggalkan gadis itu di gedung rektorat, dekat dengan parkiran mobil mahasiswa dan dosen.

Sembari menunggu Jaysen, kesibukan gadis itu hanyalah scroll sosial media, melihat meme lucu hingga sebuah suara yang sangat ia kenal menginterupsi atensinya.

Ia melihat Sergio sedang bersama gadis yang memiliki rambut hitam panjang yang terurai, gadis itu tinggi dan semampai jika bersanding dengan Sergio.

Niki langsung sedikit bersembunyi dibalik dinding, agar Sergio tidak melihatnya, karena gedung rektorat sangat dekat dengan fakultas psikologi, Niki mengetahui sesuatu dan ia sangat mengetahui siapa gadis yang sedang bersama dengan Sergio saat ini.

“Katarina Bluesy ya?” cicit Niki sembari mengintip Sergio dan gadis itu berjalan menuju ke arah parkiran.

Dia dapat melihat senyuman Sergio dan senyuman Katarina sama sekali tidak kendur, bahkan Niki melihat sampai Sergio membukakan mobil warna abu-abu nya untuk Katarina masuk, kemudian mereka berdua pergi keluar dari kampus.

Saat itu juga entah apa yang membuat perasaan Niki seperti terombang-ambing, dia tidak munafik bahwa dirinya sebenarnya memang memiliki perasaan pada Sergio.

Move on itu tidak gampang, kehadiran Jaysen masih belum cukup mengobati Niki akan perbuatan Sergio sebelumnya.

Sergio dan Katarina

Kak Julia (calon istri kak Jeremy)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Julia (calon istri kak Jeremy)

all the bright places ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang