🦋 - cancer

162 21 0
                                    

4 hari berlalu sejak pesta Cassandra. Kini Nicole, Michael, Sabrina dan Hugo sedang berdiri di depan teman-temannya untuk mempresentasikan laporan dari praktikum mereka yakni destiny house.

Niki sudah menyerah, Sabrina benar-benar jutek padanya, bahkan hampir membencinya, tetapi gadis itu masih peduli pada Niki ketika ada presentasinya yang terlewat dan belum memasukan luaran dari praktikum mereka, selebihnya Sabrina tidak akan menjawab jika Niki menanyakan keberadaan Jaysen.

Harusnya ada Jaysen sebagai ketua pelaksana untuk ikut hadir dalam presentasi mereka, tetapi sama sekali tidak. Nicole pikir bahwa Jaysen akan masih tetap memenuhi tanggung jawabnya dengan datang tetapi sudah 30 menit mereka presentasi, sang ketua pelaksana tidak kunjung memperlihatkan ujung hidungnya yang mancung.

Ketika Mr. Bram bertanya dimana keberadaan Jaysen, dengan cekatan Hugo menjawabnya, “Jaysen ada urusan Mister, sehingga saya yang harus menggantikannya, apakah ada masalah Mister?” tanya Hugo.

Mr. Bram hanya menggeleng kemudian mempersilakan kelompok Niki untuk melanjutkan presentasinya. Kelas selesai dan para mahasiswa serentak meninggalkan kelas milik Mr. Bram.

Karena Cassie dan Sergio tidak satu kelas pada mata kuliah ini, dosen pengajarnya sama tetapi beda kelas, Cassie telah melakukan presentasi sehari sebelumnya, sehingga gadis itu menghampiri Niki yang mukanya sangat lesu.

“Selamat atas presentasinya, ini aku bawakan kau dessert box, semoga mengobati wajah sedihmu itu ya, bagaimana apa Jaysen datang tadi?” tanya Cassie.

Niki menggeleng pelan tetapi masih menampilkan senyuman pada wajahnya ketika Cassie memberikannya dessert box. “Ke kantin yuk, aku lapar sekali,” pinta Cassie kemudian Niki mengingat sesuatu.

“Sebentar, aku harus mengecek sesuatu, kau ke kantin saja dulu dengan Sergio, aku akan menyusul,” ujar Niki kemudian berlari meninggaliakan Cassie dengan seribu pertanyaan.

Nicole baru saja ingat bahwa dosen wali Jaysen adalah Mr. Raymond, maka dari itu Nicole izin pada TU fakultas untuk menemui Mr. Raymond di ruangannya, ketika gadis itu sudah masuk ke dalam ruang dosen, Niki disuruh untuk menunggu terlebih dahulu karena ada wanita dewasa dengan rambut blonde tengah berbincang serius dengan Mr. Raymond.

Niki tidak mengambil pusing sembari memakan dessert box pemberian Cassie, karena ruang dosen di pukul 10 pagi terasa sepi karena para dosen masih mengajar, ia tidak sengaja mendengar percakapan wanita itu dengan Mr. Raymond yang membawa nama Jaysen di setiap kalimatnya.

Tidak terlalu terdengar pasti sehingga Niki benar-benar serius mendengarkan hingga Mr. Raymond berucap, “Baik Bu, akan saya pertimbangkan, semoga Jaysen cepat sembuh ya, saya turut sedih,” kemudian wanita dewasa itu berpamitan dan meninggalkan ruangan Mr. Raymond, ketika wanita itu berbalik arah, ada name tag di seragam kerja yang wanita itu pakai.

Wanita itu sempat tersenyum ke arah Nicole kemudian Nicole membaca name tagnya, “Juliana?” cicit Niki pelan. Lamunannya dibuyarkan oleh Mr. Raymond yang memanggil namanya.

“Nicole Sapphire? Ada kepentingan apa?” tanya Mr. Raymond. Tetapi Nicole malah meminta maaf dan izin keluar dari ruangan dosen untuk mengejar wanita bernama Juliana itu.

“Permisi.. Permisi Miss...” panggil Nicole, tetapi yang dipanggil seolah tidak menyahut sehingga Nicole sampai memegang pundaknya.

Wanita itu menoleh dan melepas airpodsnya, “Iya?”

Nicole sempat menstabilkan nafasnya, “Miss Juliana? Tunangan kak Jeremy?” tanya Niki to the point.

Yang disebut Juliana itu sedikit memundurkan badannya, “Iya, sorry, anda siapa?”

all the bright places ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang