🦋 - small things

373 28 0
                                    

Istirahat pertama, waktu ini digunakan Jaysen dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi pada dosen walinya semasa kuliah.

“Jadi, selamat datang kembali,” ucap Mr.Raymond.

Jaysen menghela napas lalu menggaruk pangkal hidungnya pelan, “Aku sudah jauh lebih baik,”

“Apa yang mengobatimu?”

“Lagi-lagi diriku sendiri,”

Mr.Raymond menghela napas seperti yang dilakukan Jaysen tadi, “Hidup itu ada dua, dinikmati atau memang mau menyerah, kau pilih mana?”

“Tidak dua-duanya,” jawab Jaysen sekenanya.

“Dengarkan aku Mr.Fuchsia, kau sudah semester 6, waktunya memikirkan masa depan,” ucap Mr.Raymond.

“Itulah! Itu sebabnya semester tua membuat keadaanku semakin buruk,” sahut Jaysen.

“Kau tampan, bahkan sangat tampan, kau bisa gunakan kelebihanmu untuk bersenang-senang di sini,”

“Banyak yang lebih tampan dariku, misalnya Sergio,”

“Yahhh... Musuhmu sejak semester 1 kan?”

Jaysen mengangguk.

“Kalau tidak mau caper, ikutlah ke panti peduli mental, ada Cassandra di sana,” tawar Mr.Raymond.

Jaysen menggeleng lalu menatap jendela luar.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Niki! Bergabunglah dengan kami,” ajak Cassandra, teman dekat Nichole.

“Aku.. Sedang ingin sendirian,” tolak Nichole.

Dari kejauhan ada Sergio yang sedari tadi mengamati tingkah laku Nichole yang selalu menghindar dari teman-temannya.

“Hei, ini hari pertamamu masuk kuliah, setelah dua minggu kau absen, kau tidak rindu aku? Sergio? Dan yang lain?” ucap Cassandra.

“Cassie, tolong.. Beri aku waktu sendirian,” ucap Nichole dengan tegas, hal itu membuat Cassandra langsung kecewa dan menghindar dari Nichole.

Posisi mereka sekarang ada di kantin, teman-teman Nichole berada di ujung meja duduk, sedangkan Nichole menempati tempat duduk pertama, dadi bangku tengah ada Jaysen, Sabrina, dan Hugo.

Sabrina dan Hugo adalah sahabat Jaysen di kampus, mereka berdua sedang berbincang membahas yang lain, sedangkan Jaysen sama sekali tidak berminat untuk menimbrung, melainkan ia mengawasi Nichole yang tampak menarik atensinya.

“Katakan padaku, ada apa dengan Nichole Sapphire?” ucap Jaysen tiba-tiba membuat kedua temannya langsung menatap satu sama lain.

“Tiba-tiba? Menanyakan Nichole?” kaget Sabrina.

“Kenapa dia? Terlihat sangat murung,” tanya Jaysen lagi.

“Kau sih, tidak masuk dua minggu, sebenarnya kau kemana?!! Ketus Hugo.

“Sssuttt...” Jaysen memperagakan telunjuknya di depan teman-temannya.

“Ada apa dengan dia?” lanjut Jaysen seolah memaksa.

Sabrina dan Hugo tertawa, “Jangan deh, dia udah di keep sama Sergio, lawan kau,”

Jaysen mendecak, merasa sebal dengan kedua temannya tidak memberitahukan semuanya.

• Mr. Raymond



• Sabrina Bluey



• Hugo Hamilton

all the bright places ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang