Setelah Nicole berpamitan dengan Jaysen agar pemuda itu beristirahat, Jaysen meminta dengan sangat agar gadis itu kembali menjenguknya di keesokan harinya.
“Baiklah, aku tidak apa-apa di sini, aku mendapatkan pertolongan, aku meminum obat, ada dokter yang menyembuhkanku dan banyak perawat yang merawatku, tenang saja kau jangan selalu menangis Niki,” ucap Jaysen menenangkan gadis itu.
Kemudian di pelukan terakhir mereka akhirnya Nicole pergi pulang dan merelakan agar Jaysen beristirahat, “Hei ingat ya jangan khawatir! Ini bukan akhir dari segalanya!” ucapnya lagi kemudian perawat menutup pintu kamar rawat inap milik Jaysen.
Ketika Nicole keluar dari kamar Jaysen, sudah ada Juliana yang menyambutnya, “Hei Nicole, it's okay ya, Jaysen akan sembuh. Mau makan siang bersama?” tawar Juliana kemudian ditolak dengan halus oleh Niki.
“Terima kasih, tetapi aku merasa tidak fit setelah kebanyakan menangis hahaha, besok saja bagaimana? Aku akan kembali ke sini lalu membawakan makan siang untuk kalian,” ujar Niki kemudian dibalas senyuman oleh Juliana, calon istri dari Kak Jeremy yakni kakak kandung Jaysen.
“Kalau begitu ayo ku antar pulang,” tawar Juliana sekali lagi dan masih ditolak oleh Nicole, gadis itu merasa energinya benar-benar habis, cara untuk mengembalikan energinya adalah dengan menenangkan dirinya sendiri tanpa diganggu oleh orang lain.
“Aku naik taxi saja, aku tau memang aneh tetapi aku butuh waktu untuk sendiri dan mencerna segalanya Kak, aku minta maaf dan terima kasih kak Juliana sudah membawaku pada Jaysen,” ujar Niki kemudian memeluk Juliana dengan erat, membuat wanita dewasa itu sedikit bingung tetapi paham akan kondisi kacaunya Niki saat ini.
Di perjalanan pulang, Nicole bukannya pulang ke rumah malah bertamu ke rumah Cassandra, bukan apa-apa walaupun Niki memang membutuhkan waktu sendiri, ia harus berbagi kesedihannya sedikit pada sahabatnya itu.
“Aaaa.. Fuchsia yang malang,” ujar Cassie sembari mengelus tangan Niki.
Nicole, gadis yang sudah bertamu di rumah Cassie lalu langsung naik ke kamar milik sahabatnya itu sudah menangis kurang lebih selama 20 menit dengan menceritakan segalanya, Cassie bingung harus berbuat apa karena masalah ini bukan sekadar saran semangat atau bertahan tetapi lebih dari itu.
“Kalau begitu, kau setiap hari selesai kelas harus menjenguknya ya! Jaysen sendiri kan yang bilang kalau masih ada semangat hidup walaupun sangat sulit? Aku tau pasti ada keajaiban Nik, coba besok kau membuat piknik kecil-kecilan untuk membahagiakannya, aku tau pasti dirawat di rumah sakit itu hal yang membosankan, aku dukung kamu Nik, kamu juga harus kuat ya,” semangat dari Cassie sedikit membawa secercah harapan untuk Nicole bertahan hidup, setidaknya dia harus melihat Jaysen sembuh.
***********************************************************
Keesokan harinya.
Untuk menepati janji Nicole, atas keinginan Jaysen sendiri. Gadis itu benar kembali untuk menjenguk pemuda yang saat ini ia cintai itu, ia menuju ke rumah sakit dengan menaiki sepeda agar lebih sehat, ada keranjang piknik ditaruh di keranjang sepedanya.
Keranjang piknik itu berisi makanan sandwich dan jus buah, tentu saja sebelum pergi ke kamar inap Jaysen, Nicole memastikan pada perawat yang menjaganya apakah boleh memakan dan meminum masakan Nicole dan ternyata boleh.
Hari ini Nicole sangat cantik karena memakai dress warna kuning muda dengan corak kotak-kotak, rambutnya ia gerai dan catok lurus karena entah Jaysen menyukai Nicole dressed up digerai daripada harus dicepol, jika Nicole mencepol rambutnya menandakan bahwa gadis itu sangat suntuk.
Untuk menghargai Jaysen, gadis itu harus terlihat baik-baik saja walaupun sebenarnya tidak.
visualisasi Nicole
KAMU SEDANG MEMBACA
all the bright places ✔️
Romancegoodbye, nichole ft. park jongseong (jay) & ning yizhuo (ningning) & park sunghoon. #angrybao feat #wangice