🦋 - kissing

240 30 0
                                    

“Kenapa tidak bilang jika kau berada di sini?” suara berat itu mengagetkan Nichole Saphire yang tengah duduk di atas batu besar di padang rumput yang menari-nari akibat sepoian angin.

Nichole menoleh ke belakang, tidak kaget karena cukup mengenali pemilik suara itu, sudah ia dengar sejak hampir satu minggu berlangsung.

Niki benar-benar merasakan kehidupannya sudah mulai penuh, dia bahkan sudah jarang memikirkan kakaknya yang berada di surga.

Niki berdecak ketika snack kentangnya dicomot paksa, tadi pagi pemuda itu memakai kemeja flanel, sangat menggambarkan mahasiswa yang rajin, kini ekspektasi Niki harus gugur ketika melihat Jaysen merubah penampilanya hanya menyisakan kaos putih dan celana jeansnya saja.

Tapi bagi semua orang, Jaysen Fuchsia masih dan tetap sangat tampan, entahlah bagaimana tanggapan seorang Niki akan penampilan Jaysen.

“Naik apa ke sini?” tanya pemuda itu lagi, memang sedari tadi belum ada percakapan di antara mereka.

Niki baru sadar sesuatu ketika tatapannya penuh menghadap ke wajah Jaysen, ia menemukan beberapa luka kecil di wajahnya, “Lukamu.. Kalian berkelahi sebegitu parah kah?” tanya Niki nampak bingung.

Jaysen menampilkan ekspresi 🤨 karena merasa Niki memang tidak memiliki solidaritas, bagaimana bisa gadis yang dipeributkan tadi pagi malah kabur membawa dua teman dari Jaysen dan Sergio.

“Kau ini... ck makanya tonton sampai habis kalau ada orang berkelahi tuh,” ucap Jaysen malah direspon cekikikan melengking dari gadis itu.

“Itu caraku agar kalian berdua bertanggung jawab akan kesalahan kalian sendiri, kalau Hugo dan Mike tetap ada di sana, mereka berdua akan menambah kericuhan, nanti bisa-bisa kalian tidak diluluskan sempro kalau punya jejak kriminal,” ujar Niki masih terkekeh.

“Aku tanya, ada apa?” tanya Niki sekali lagi, atensinya kini menatap penuh kedua ain Jaysen, raut mukanya benar-benar serius.

Jaysen jadi salah tingkah sendiri sampai ia hanya bisa melihat rerumputan di depan sana tanpa melihat ke arah Niki. “Aku tidak tahu Nik, tapi aku paham apa maksud Gio seperti itu, kamu juga pasti paham,” jawab Jaysen.

Niki menghela nafas dan ternyata benar, perkelahian pagi itu disebabkan oleh dirinya sendiri yakni Sergio pasti cemburu pada Jaysen, karena apa pun hubungannya, Niki tidak bisa berpisah dengan Gio walaupun mereka belum memiliki hubungan resmi.

“Aku tidak menyangka di semester tuaku bisa diperebutkan oleh dua pemuda tampan, paling ter-most wanted di kampus, aku tidak tahu, harus senang atau sedih karena posisiku membuat kalian deja vu akan Elena kan?” ujar Niki tiba-tiba.

Membuat Jaysen langsung menoleh cepat ke arah Niki, “Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba Elena? Semua ini tidak ada sangkut pautnya dengan dia,” jawab Jaysen, padahal Niki tidak bermaksud membuat kalimatnya menjadi sebuah pertanyaan.

Niki menunduk lesu, sangat overthinking akibat yang diceritakan Hugo dan Mike tadi siang. “Jaysen, aku sangat menghargai dirimu ketika awal kita bertemu kau mencegahku untuk bunuh diri, karena kala itu aku sangat takut ketika melihatmu melepas baju dan celanamu, terima kasih juga Jay kamu sudah menghibur depresiku selama kurang lebih seminggu ini, aku sudah lama tidak tertawa lepas, sudah lama tidak merasakan punya teman yang tulus, aku berpikir setelah kematian kakakku, aku tidak akan bisa berkuliah seperti mahasiswa pada umumnya, aku benar-benar lelah Jay... Tapi aku berpikir bahwa kau mendekatiku hanya untuk balas dendam pada Gio, karena dulu Gio pernah merebut Elenamu kan?” ujar Niki lebar, akhirnya gadis itu berani untuk melepaskan beban pikirannya yang tidak seberapa itu.

Jaysen benar-benae kaget akan perasaan yang diutarakan Nichole, tanpa sadar tangan kiri pemuda itu malah meraih pinggang Niki dan tangan kanannya meraih rahang Niki pelan, ia satukan bibir merah muda milik Jaysen dan bertemu dengan bibir warna merah tomat milik Niki.

Gadis itu awalnya nampak keberatan lalu ia merasakan nyaman sudah masuk ke seluruh bagian tubuhnya, sore itu, di bebatuan besar mereka pijak, di rerumputan hijau yang bersayup-sayup, Nichole Sapphire telah menemukan cintanya.

all the bright places ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang