• SOOBIN ARGA SASTRA

201 24 50
                                    

2023, Februari.


Semalam, sama sekali tak terduga.

Soobin Arga Sastra sama sekali tak menyangka, di tengah amarahnya, satu pelukan itu bisa menenangkannya. Menenangkannya sampai tiba-tiba tak sadar bahwa dirinya terlelap, dan terbangun di pagi paling pagi kemudian, di mana langit pun masih sangat gelap.

Ada satu perasaan yang sama sekali tak ingin dirasakannya.

Hanya saja, mengapa seperti ini jadinya? Mengapa ketika Soobin sampai di rumahnya, setelah berpisah dengan Mingi—yang memeluknya semalaman di dalam mobil itu—ia sudah ingin bertemu kembali?

Setelah masuk ke dalam kamarnya, Soobin segera melepas atasannya. Soobin membutuhkan waktunya sejenak, untuk beristirahat, sebelum pergi ke kampus, untuk acara Hearts in Havana mereka.

Ah, iya... tetap harus melalukan pekerjaannya.

Satu pekerjaan yang diambilnya, lantaran hanya untuk menciptakan jalan baginya, dengan Hongjoong. Untuk apa, ya? Untuk mempermudah situasi?

Soobin hanya tak ingin menjadikannya musuh, walau pasti dianggap demikian.

Baru saja Soobin memejamkan matanya secara lelah, dirinya teringat sesuatu. Soobin segera bangkit, untuk mencapai meja komputernya. Soobin membuka sebuah laci tersembunyi di bawah mejanya, untuk mengambil satu ponsel dari sana, untuknya menaruh penyadap suara, pada ponsel milik Mingi.

Sejak awal, Soobin tak sampai hati untuk mengakses kamera. Soobin hanya... melakukannya untuk suara.

Soobin menyalakannya, untuk mulai mendengarkan.

Sebentar...

Sebentar dulu...

Ah, tak ada.

Mungkin Mingi mengisi daya ponselnya. 

Hendak menaruh ponsel tersebut, Soobin terhenti. Terhenti begitu mendengar suara terdengar, yang segera membuatnya menaruhnya di samping telinganya. Sehingga Soobin bisa tetap berbaring, untuk menatap langit-langit tinggi kamarnya sendiri.

"Kenapa? Gue mau mandi di luar."

"Di sini aja. Gue udah mandi kok, Gi."

"..."

"Sorry kalau lo gak nyaman. Gue mau ke bawah kok, santai aja."

Suara pintu ditutup.

Yunho meninggalkan Mingi di kamar seorang diri, begitulah yang Soobin tebak. Suara mereka berdua, sangat dihapalnya setelah kejadian di mana Soobin mengincar Yunho, hanya karena menyukai fantasinya mendapati Yunho dapat menguasai Mingi.

Rupanya... Soobin lebih suka, bahwa dirinya sendiri yang menguasai Mingi.

Jadi selama ini... fantasi itu memang sebenarnya tertuju pada Mingi? Hanya karena posisi Soobin yang asing, kemungkinan untuk mendapatkannya lebih sulit, bukan?

Ah... jadi sepertinya... selama ini memang Mingi.

Jika Soobin memikirkannya... berarti memang Mingi.

Bukan Yunho.

Yunho hanya perantara fantasinya.

Yunho hanya alatnya untuk mendapatkan Mingi di bawah kukungan seseorang...

...dan seharusnya memang di bawah dirinya.

Seperti ini.

"Hh... I can't..."

Suara beratnya terdengar tipis, Soobin mendengarkannya yang bermonolog sendiri.

"Soobin..."

Seperti biasa.

ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang