• Basket dan Realita Tersembunyi [3/8]

199 25 43
                                    

2022, Maret.


"Go! Ayo masukin... masukin—yeah!! Woohoo!!"

Sorakan dari Yunho Levi Jenandra sangatlah keras, begitu melihat bagaimana satu lemparan itu tepat, memasuki ring, dan memberikan satu kemenangan yang nyaris tak didapatkan.

Di saat di tengah lapangan tersebut, Mingi Dimarasetya, yang berhasil melempar bola di detik terakhir, masuk ke dalam ring, tersenyum dengan puas. Walau hanya diam di tempat setelahnya, karena empat orang lainnya yang berada di satu tim yang sama dengannya, langsung berlari ke arahnya. Memberikan satu pelukan bangga, atas kemenangan mereka.

Hanya satu permainan iseng.

Kebetulan saja, sedang ada beberapa mahasiswa dari Universitas Badasa berkunjung, untuk menawarkan kerja sama sebuah acara. Sampai saat itu, lima dari mereka melihat Mingi dan beberapa teman basketnya tengah bermain di lapangan. Hingga berakhirlah dengan meminta pertandingan lima lawan lima.

Tentu saja semua orang tertarik untuk menonton, di saat itu.

Hasilnya menyenangkan.

Permainan yang sehat, di mana kelima mahasiswa Universitas Badasa itu juga memberikan pelukan bersahabat, setelah Mingi dilepaskan, untuk seluruhnya. Mereka saling tertawa, merasa senang dan lepas untuk permainan singkat itu.

Tak disangka, Yunho langsung masuk ke arena untuk menghampiri Mingi. Dengan gemas, Yunho menepuk dada Mingi secara berulang, sebelum merangkulnya.

"Drummer gue!" Yunho membanggakannya depan semua orang.

Baik para mahasiswa universitas lain, pun dengan mereka yang menonton, langsung berseru karenanya.

Sontak Mingi merasa lalu, mencoba melepaskan rangkulan Yunho darinya. "Jing, Yun, lepas."

"Loh, kenapa?" Yunho meliriknya gemas, sebelum menekan dahinya di pelipis Mingi, sebelum berseru pada orang-orang di sekitarnya. "Jangan lupa, hari Rabu alias lusa, ulang tahun gue! Oke! Sekalian kita rayain hebatnya temen baik gue, Dimarasetya!!"

Sorakan menjadi semakin riuh.

Terlebih ketika Yunho menatap kelima mahasiswa Universitas Badasa tersebut. "Lo semua juga boleh datang kalau mau!"

"Serius?" Salah satu bertanya. "Diundang party salah satu anak The Overload?"

"Loh, hapal kami?" Yunho menunjuk dirinya dan Mingi.

Satu lainnya mengangguk, sebelum menunjuk teman mereka yang berada di tepi lapangan. "Tuh, anak-anak yang nyuruh kita nantangin kalian basket. Katanya modus ke The Overload."

"Anjing! Jangan dibocorin!"

Tawa itu lepas, dari seluruhnya.

Yunho semakin bersemangat untuk itu. "Bagus dong? Kita bisa temenan—gak masalah!"

Di sana Mingi tersenyum tak enak—tak terlalu terbiasa.

Selagi Yunho memiliki maksud untuk membuat Mingi memiliki pertemanan di luar kampus, yang setidaknya tak terlalu memaksanya, toh Mingi menikmati pertandingan tadi, bukan?

"Ini serius." Yunho mengulangnya, mengeratkan rangkulan pada bahu Mingi. "Ini orang, walau baru gue kenal dari semester satu lalu, jadi orang paling favorit gue! Temen baik gue!"

Mingi menoleh padanya.

Tetapi Yunho tak melihat, hanya menatap ke arah orang-orang baru di hadapannya. "Jadi lo semua datang aja~ gue seneng kalau lo semua jadi temen Mingi, jadi temen gue juga."

ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang