2023, April.
"Lo... bercanda... 'kan?"
Sayangnya tidak. Juyeon Cakrananda masih dalam ketidakpercayaannya sendiri, setelah dirinya diajak bicara empat mata oleh Hajoon Norman dan meminta untuk menjelaskan pada yang lain, yang ikut pulang dengannya, kembali ke hotel.
Tetapi seperti itulah, setidaknya yang Juyeon ketahui dari Hajoon, yang berusaha menjabarkan semampunya. Di mana kondisi Juyeon, dan Yeosang Galavano, ketika bertemu dengan Hajoon di dataran bawah, hanya sudah membopong Nagyung Cecilia Prananto, selagi Woobin Antasena Prananto yang membawa Hongjoong Rastafara.
Jadi, Juyeon tak tahu persis apa yang terjadi, sebelum sekarang.
Di mana Yunho Levi Jenandra yang kebetulan datang sekitar satu menit setelah mereka, lalu Wooyoung Bajradaka Gema yang memeluk Desanrio Adjie Pangestoe, di dalam kamar hotel yang dihuni tiga dari lima anggota The Overload itu terkejut bukan main.
Seolah tak bisa percaya, bahwa seluruh kejadian yang tak mereka ketahui secara benar-benar terinci tersebut, bisa setidaknya mereka satukan, satu per satu.
"Yang kita gak tau, kenapa bisa Hongjoong dan Soobin ada di atas, nyebur ke bawah, dan mereka berdua sampai berdarah. Posisinya, apa mereka udah berdarah sejak di atas, atau baru di bawah air." Juyeon melanjutkannya kembali. "Tetapi jelasnya, kita lihat sendiri Hongjoong pergi dan panik lalu berakhir dengan Hajoon bilang ke kita kalau Hongjoong berhasil bunuh Dion."
"Kenapa Hajoon bongkar ini...? Maksud gue... ini pembunuhan loh..." bisik Wooyoung pelan.
San dalam sesaknya, masih seperti tadi, namun tak terlalu parah, menjawab pelan. "Hajoon ingin kita semua terus tau keadaan."
"Biar gak diacak lingkaran dalam." Yunho melanjutkan, sembari mengingat pesan Hajoon, sebelum dirinya merogoh saku dan mengeluarkan ponselnya. "Gue tau kalian belum lihat internet."
Ketiganya memperhatikan sosok yang berdiri—bersama Juyeon, selagi posisi Wooyoung dan San duduk di tepi kasur. Yunho segera memperlihatkan layar ponsel pada ketiganya, bermaksudkan dengan yang ditemukan oleh mereka di rumah sakit lalu.
"Nagyung... ngebunuh...?" tanya Wooyoung lagi.
San bertanya memastikan. "Tapi Hongjoong yang ngebunuh... Dion, 'kan?"
"Hajoon bilang demikian."
Segera, San mencapai akalnya. "Nagyung ngambil alih buat nyelamatin Hongjoong? Coba, lihat videonya!"
Dengan tergesa, Yunho menggulir layar dan mencari video rekaman dari siaran langsung sang influencer tersebut. Saat menemukannya, Yunho setengah berjongkok, Juyeon mengikuti, agar mereka bisa menonton bersama.
Video itu berdurasi 12 detik.
Terlihat, Nagyung berlumuran darah di wajah dan lehernya, berlatar belakang pepohonan, cukup gelap, dan mengatakan sesuatu.
"I-Ini Nagyung... huks... n-nirvanagyung... pi-pimpinan... Checkmate hh Entertainment... merkosa Nagyung... jadi... hiks... j-jadi Nagyung gak sengaja bunuh dia... hiks... maafin Nagyung—"
Lalu suara benturan keras, yang membuat siaran itu terhenti.
Empat orang itu terdiam, beberapa waktu, untuk kembali memproses informasi baru dan mencoba mencari dan menyusun benang merahnya. Butuh beberapa waktu, sampai Juyeon mendahuluinya.
"Dion dibunuh Hongjoong dan Nagyung rela jadi kambing hitam?"
Kalimat itu membuat San langsung memejamkan mata, dalam sesak yang tak terhingga, selagi Wooyoung semakin memeluknya erat dari pelukan setengah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)
FanfictionJANGAN MEMBACA ARCHIVE JIKA BELUM TAMAT OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL. WARNING!! BERISI PENUH SPOILER!! Hanya penggalan spin-off dari para karakter di Octagon.