2021, Desember.
"Halo kontol-kontolku~!"
Sapaan yang terdengar tak tahu malu, dari Juyeon Cakrananda yang baru masuk ke dalam ruang klub musik, tempat mereka berlatih sejak resmi dibentuknya The Overload sekitar tiga bulan lalu.
Tetapi Juyeon hanya berjalan masuk saja, dengan gitar case dipunggungnya, tersenyum sambil melambai ala Miss Universe.
Dengan lirikan malas, Younghoon Elvarino, yang berdiri, sudah dengan gitarnya sendiri, melepas sepatunya, hendak untuk melemparnya pada sosok tersebut.
Sehingga Juyeon berteriak takut dan panik, walau hanya candaan.
Di saan Yunho Levi Jenandra, di sisi lainnya, tengah berhenti dari sebelumnya memainkan gitar, dan Mingi Dimarasetya yang masih belum terlalu nyaman membuka diri, hanya memegang stik drumnya.
Padahal Mingi jelas berada di jurusan yang sama dengan Juyeon dan juga Younghoon.
Kala itu, Hongjoong Rastafara, menatap datar, di depan stand mic, tepat saat Juyeon berhenti di hadapannya sambil cengengesan.
"Kelas gue ada problem tadi!"
Yunho melirik Younghoon sekilas, sebelum terkekeh. "Kak, literally, lo sama Kak Younghoon itu satu kelas."
"Emang agak anjing satu ini." Younghoon memutar matanya malas, mengistirahatkan beban tubuhnya pada tumpuan satu kaki, di posisinya berdiri. "Gue sumpahin semester 3 ini, IPK lo turun drastis."
"Bangsat!" Juyeon cemberut, sembari melepaskan case gitar dari punggungnya. "Ya... gue tadi ada ngobrol dulu sama cewek."
Dalam ketidaktahuan Mingi juga Younghoon, yang mengerti maksudnya hanyalah Yunho juga Hongjoong. Ya, walau mereka tak benar-benar tahu konteks yang terjadi, tetapi sudah cukup membuat sang ketua band, memutar matanya malas.
"Ngewe terus, anjing."
"Heh!" Juyeon berseru sambil menahan tawanya. Sedikit mengedik, ke arah Yunho dan Mingi. "Jadi contoh yang baik dong buat anak semester 1. Masa ngomong kasar?"
Mingi nyeletuk tipis, mencoba bercanda. "Besok juga udah semester dua."
"Nanti Januari!" Juyeon mendengus, membuka resleting casenya. "Sorry dong, bro. Gak usah bete gitu. Ini gue dateng latihan kok~"
Tetapi Hongjoong masih diam, memperhatikan.
Sedangkan Juyeon bergidik ngeri, untuknya mengeluarkan gitarnya dari dalam sana. "Mending tarik napas dulu, bro. Atau rileks, lah. Lo yang ngewe mending dari pada diem."
"Gue ewe gitar lo."
"Ih, kasar!" Juyeon langsung memeluk gitarnya sendiri. "Jangan ngomong gitu depan Shenina."
Mingi mengernyit polos, melirik ke arah Yunho. "Siapa Shenina?"
"Gitar Kak Juyeon." Yunho terkekeh, menunjuknya. "Waktu lagi kumpul ling—"
Sontak, Juyeon meliriknya cepat, selagi Hongjoong meliriknya sesat namun tajam. Berhasil menghentikan Yunho, yang berdeham, untuk membenarkannya pada Mingi.
"Waktu lagi kumpul-kumpul." Yunho tersenyum canggung, mengusap tengkuknya sendiri. "Lo tau sendiri, gue sama Kak Juyeon jadi deket."
"Iya, nih, si Hongjoong doang yang gak deket~" seru Juyeon, untuk mengalihkan pembicaraan. Dirinya pun mulai mengalungkan tali gitarnya pada tubuhnya, kemudian bergerak sendiri menuju kabel distorsi suara, untuk memasangkannya. "By the way, ikut lomba, yuk? Waktunya turun nih, Ovu dah mateng."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)
FanfictionJANGAN MEMBACA ARCHIVE JIKA BELUM TAMAT OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL. WARNING!! BERISI PENUH SPOILER!! Hanya penggalan spin-off dari para karakter di Octagon.