2022, Februari.
"Beneran penasaran sih gue... dosa banget kayaknya, ya? Sial... gue harus gimana sama cewek gue..."
Di posisinya, Serim Andaru Bakti hanya membereskan buku-bukunya sembari tersenyum. Masih hanya mendengarkan, bagaimana Yeonjun sibuk untuk bicara sendiri—sebenarnya tak bicara sendiri, Yeonjun pasti membutuhkan balasan.
Yeonjun sendiri berusaha bicara sembari berbisik, suara dan intonasi yang rendah, lantaran mereka sedang berada di perpustakaan.
"Tapi Yeosang cantik banget... serius. Lo kapan mau ngenalin gue ke dia?"
Barulah, Serim meliriknya di balik kacamatanya. "Lo putus dulu sama Yeoreum, baru boleh gue kenalin ke Yeosang."
Yeonjun langsung menidurkan pipinya sendiri di atas meja.
Sedangkan Serim, kemudian memeluk empat buah buku yang akan dipinjamnya. "Lagian, kenapa gak sama Yeoreum? Selain Yeoreum cantik dan keren banget, dia mantannya Yunho, loh. Lo hebat bisa dapatin Yeoreum. You're a dance leader, she's a cheer captain. Hello?"
"Gue udah suka Yeosang sejak pesta mahasiswa baru."
Serim meledeknya. "Katanya gak mungkin gay?"
"Ya, enggak?!" Yeonjun meninggi, lalu tersadar setelah mendapatkan lirikan terganggu dari orang-orang di perpustakaan itu. "Ya... mungkin cuma buat Yeosang doang."
Berusaha menyembunyikan maksud aslinya, Serim hanya mencoba memberikan saran. "Lo mending tanyain dulu, lo memang suka dia, atau cuma karena fisiknya doang. Lo kan sukanya yang satu field sama lo. Sekarang Yeosang gimana? Yeosang anak Ilmu Sosial, kayak gue. Field Yeosang di modelling, bukan aktifitas banyak fisik kayak nari, kayak lo. Gimana kalau gak cocok? Gak enak loh kalau energinya gak setara."
"Bacot..." Yeonjun meringis, memutar matanya. Masih mempertahankan posisinya untuk membaringkan kepala—menempelkan pipinya. "Gue kebayang terus dia... polos gitu, lembut... dan juga cantik."
"Cantik lagi, kan, ujungnya?" Serim terkekeh, untuknya berdiri dan menepuk punggung Yeonjun sekilas. "Dah. Gue ada kelas. Nanti baliknya kalau jadi mau nongkrong, bilang. Besok gue sibuk."
"Iya, Einstein..." Yeonjun mengerang malas. "Sana pergi."
Hal itu meninggalkan Serim kekehan kecil, pun dengan bagaimana ia meninggalkan Yeonjun. Serim segera meminjam empat buku tersebut, kemudian keluar dari perpustakaan, di mana ia berpapasan dengan beberapa kakak tingkatnya, yang sering dilihatnya masuk perpustakaan. Tapi setelahnya, memang entah, ke mana mereka pergi
Segera Serim menuju tempat tujuannya; kelas selanjutnya. Tanpa berbelok kemanapun, hanya sesekali tersenyum saat disapa oleh beberapa kenalan atau temannya.
Ya, mengingat Serim adalah jajaran dari anak-anak populer di angkatannya. Sejajar dengan San, saking terlalu mudahnya mereka bergaul. Selain itu, keduanya adalah mahasiswa aktif. Pun juga seperti Yeonjun, yang sebenarnya sosok itu sangat terbantu dengan cukup terkenalnya ia di dunia maya.
Sampai di kelas untuk mata kuliah Sosiologi Organisasi, Serim masuk ke dalam. Senyuman yang memang sudah ada di wajahnya, merekah, lantaran tebakannya pasti benar.
Kelas masih kosong, sangat kosong.
Hanya ada satu orang, yang duduk paling depan, menunggu waktu sambil membaca buku. Hanya satu yang selalu seperti itu, sejak semester satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)
FanficJANGAN MEMBACA ARCHIVE JIKA BELUM TAMAT OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL. WARNING!! BERISI PENUH SPOILER!! Hanya penggalan spin-off dari para karakter di Octagon.