2006, September.
"Kontol!! Lo semua mikir kalau lo bisa jadi penguasa!! Sekarang gimana caranya kalau mindset kalian semua tolol kayak gini!! Hm?!"
Seperti inilah.
Di sinilah mereka berada.
Ketika angkatan ke-36 sudah resmi terbentuk, dengan adanya 25 anggota yang diterima, mereka diarahkan habis-habisan. Tak seperti bagaimana yang beberapa tahu, dari cerita kakak mereka, untuk angkatan ini benar-benar dikeraskan.
Lantaran pemimpinnya sekarang, sang ketua, ada di angkatan 33. Tengah menatap marah pada 25 anggota yang sedang menahan diri di posisi push-up naik, bertelanjang dada, di tengah hutan depan sungai tersebut.
Namanya adalah Nicholas Tanah Keegan.
Setahu mereka semua, Nicholas adalah keturunan dari angkatan awal. Ayahnya, salah satu dari angkatan dengan keanggotaan inti. Tepatnya, ketua angkatan 6.
Maka di sinilah mereka berada sekarang.
Setelah sedikitnya melunak, kemudian sistem penerimaan dikeraskan kembali. Khusus, untuk angkatan ini, 36, di bawah miliknya.
"Gue gak peduli, mau kakak lo, bokap lo atau siapapun dari kehidupan lo yang udah jadi alumni di lingkaran dalam."
Nicholas menyeringai saat mengatakannya. Lehernya dibunyikan, sembari dirinya, menggigit tangkai dari permen loli yang tersisa sedikit di dalam mulutnya.
"Lo semua sekarang ada di bawah gue."
Salah satu yang berusaha bertahan, dalam posisi push up tersebut, adalah Hajoon Norman. Yang sekuat tenaga berusaha menahan dirinya, setelah mereka dibiarkan, entah berapa menit, untuk menahan beban tubuh sendiri.
Di sampingnya, adalah teman dekatnya, yang Hajoon kenal sejak masa SMA.
Leo Param Stefan.
Telah Leo ceritakan pada Hajoon, mengenai alasan mengapa dirinya mau masuk ke lingkaran dalam, walau Ayahnya sendiri adalah pelaku kudeta.
Bukan untuk balas dendam.
Leo hanya ingin... meluruskan hal.
"Dan gue gak mau tanggung jawabin angkatan lemah, yang bisanya cuma ngentot doang!!" Nicholas, kembali berucap dengan teriakannya yang memenuhi seisi hutan, di saat anggota atas lainnya, di atas angkatan 36 tersebut, terkekeh di sekitar. "Lingkaran dalam bukan tentang itu, anjing!! Lingkaran dalam tentang tanggung jawab!! Di luar sana, lo harus bisa tanggung jawab!! Pada siapa?! Pada lingkaran ini, bukan pada orang lain!!"
Lengannya gemetaran—bisepnya menegang. Hajoon berusaha terus menahan dirinya, sembari meremas tanah sekuat tenaga.
Sedangkan Leo, terlihat lebih bisa, untuk menahannya.
Walau keduanya sama, dalam kegelapan malam itu, wajah mereka memerah, pun keringat mengucur deras di sekujur tubuh.
Nicholas berjalan, secara perlahan, untuk menyusur satu per satu anggota baru itu, dengan tegap walau santai. Tingginya yang menyentuh 190 sentimeter itu membuatnya menjadi sangat mengintimidasi. "Lo semua nyanggupin buat masuk, lo semua bersedia berada di sini dengan semua yang kami bakal kasih ke lo!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIVE - SEASON 2 (OCTAGON UNIVERSE)
FanfictionJANGAN MEMBACA ARCHIVE JIKA BELUM TAMAT OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL. WARNING!! BERISI PENUH SPOILER!! Hanya penggalan spin-off dari para karakter di Octagon.