Part 2

5.2K 367 29
                                    

Kedua mata bulat itu masih tertutup dengan tenang karena semalam sempat tidur larut, membuat pemuda itu sekarang masih tertidur dengan pulas karena malas untuk bangun dari tempat tidur karena masih mengantuk. Mata nya masih susah untuk terbuka lagi.

Hingga suara ketukan pintu membuat pemuda itu bergerak dengan gelisah dalam tidur nya.

"Sea! Bangun! Ini udah pagi loh, kamu kan kata nya mau olahraga biar seksi pas di lihat doi! Kok sekarang malas-malasan!"

Terdengar suara papi nya di luar sana membuat Sea bertambah malas. Memang beberapa hari yang lalu diri nya sempat mengatakan ingin olahraga bersama dengan daddy nya pagi-pagi agar terlihat ramping yang juga seksi didepan doi, tapi sekarang rasa malas menyerang pemuda itu membuat Sea tidak berminat sama sekali untuk berolahraga. Bangun dari tempat tidur saja, diri nya malas apa lagi jika harus berolahraga, belum lagi selesai olahraga kan harus mandi, dan air nya dingin kalo pagi. Sea benci itu.

"Sea! Anak gadis gak boleh malas loh, nanti doi nya di ambil orang."

Terdengar suara papi nya lagi membuat Sea langsung duduk dari tiduran nya. Rasa nya sedikit pusing dan juga berputar saat diri belum siap bangun namun sudah di tarik begitu saja, itu lah yang di rasa kan Sea sekarang.

Demi apapun Sea tidak rela jika Reynan di ambil orang lain! Jika itu terjadi maka Sea akan memutilasi orang itu! Camkan itu!

"Iya papi! Sea mau ganti pakaian dulu!"jawab Sea dengan berteriak sebelum turun dari atas ranjang milik nya.

Baiklah Sea akan berganti pakaian sekarang sebelum berolahraga nanti, demi membuat diri nya menjadi ramping serta seksi tidak gembul seperti sekarang. Sea memiliki tubuh yang lumayan pendek, dengan tubuh yang sedikit berisi membuat pipi pemuda itu terlihat sangat besar jika berbicara. Sering kali papi nya mengatakan jika tubuh pemuda itu tidak gendut tapi seksi karena berisi, pasti setiap pria dominan mengingkan pemuda yang berisi seperti Sea agar enak di peluk, benarkan?

Beberapa menit kemudian Sea keluar dari dalam ruangan ganti yang ada di dalam kamar milik nya, dengan setelah baju olahraga yang terlihat cukup menggemaskan di tubuh pemuda itu, celana pendek dengan dalaman panjang ketat, serta baju kaos pendek bernama 'Sea' di depan nya. Karena kebanyakan pakaian pemuda itu ada nama nya sendiri, entahlah Sea sendiri tidak tau alasan papi nya membuat nama di setiap pakaian nya sejak kecil dulu yang terpenting sekarang Sea menyukai itu semua.

Setelah mengenakan sepatu olahraga milik nya Sea berdiri didepan kaca besar yang ada di dalam kamar nya sebentar, menatap wajah nya dengan intens.

"Mata gue ada dua, pipi gue juga gembul kayak idaman para cowok yang pengen punya pacar berpipi gembul. Hidung gue mancung kagak pesek, gue juga putih dan juga ganteng. Kenapa dia gak mau merespon apapun yang di lakukan Sea? Apa semua ini masih kurang? Sea harus ngapain lagi biar dia suka sama Sea?"gumam Sea beberapa saat sebelum pintu kamar milik di ketuk beberapa kali. Membuat pemuda itu langsung berjalan kearah pintu kamar milik nya untuk segera keluar, karena sekarang sudah lumayan siang bisa panas nanti nya kalo Sea berlama-lama di dalam kamar milik nya.

Saat Sea membuka pintu kamar milik nya disana terlihat daddy nya tengah menunggu dengan tatapan teduh yang biasa daddy nya itu berikan, membuat Sea tersenyum sebagai tanggapan.

"Papi ikut juga kan dad?"tanya Sea dengan menutup pintu kamar milik nya, membuat Hans langsung menatap anak tunggal nya itu dengan senyuman tipis milik nya.

"Papi kamu kembali tidur. Dia cuman mau bangunin kamu kata nya tadi."jawab Hans dengan senyuman yang biasa ia berikan pada orang terdekat nya.

"Loh? Kan tadi papi bangunin Sea buat olahraga bareng, tapi sekarang kenapa papi nya tidur lagi!"ketus Sea dengan kedua pipi menggembung karena merasa kesal membuat Hans terkekeh dengan pelan.

Di usia nya yang sudah 44 tahun Hans masih tetap sama seperti dulu, yang membedakan pria itu hanyalah di bentuk rambut yang mulai tumbuh sedikit uban nya, sedangkan papi nya Sea yaitu Rayno bertambah seksi saja saat usia sekarang yaitu 34 tahun, yang membuat Hans sering kali merasa cemas takut istri nya itu akan bosan kepada diri nya yang sudah sangat tua namun semua pemikiran itu sirna saat Rayno mengatakan dengan jelas bahwa diri nya hanya mencintai Hans saja sampai kapan itu.

Huh! Mengingat peristiwa itu membuat Sea sedikit kesal karena melihat ke bucinan kedua orang tua nya sedangkan diri nya masih asik overtingking dengan perasaan nya sendiri, kan kesal!

"Terakhir kali papi kamu ikut kita olahraga, kamu ingat kan apa yang dia lakukan?"ucap Hans dengan beranjak dari sana diikuti Sea dari belakang.

Pemuda itu terdiam sejenak untuk mengingat apa yang di lakukan papi nya saat terakhir kali mereka berolahraga bersama sebelum Sea mengingat satu hal.

Saat itu daddy nya tengah asik melakukan lari keliling lapangan, yang ada di taman dengan celana pendek berwarna hitam serta pakaian kaos berwarna putih juga. Satu kali keliling biasa saja, karena Sea tengah beristirahat dengan papi nya di sebuah taman yang ada sebelum tatapan mereka mengarah pada seorang pemuda yang dengan terang-terangan tebar pesona di hadapan Hans membuat Rayno langsung mendatangi pemuda itu, sebelum memberikan pukulan yang sangat kencang. Sejak saat itu baik Hans mau pun Sea tidak ingin mengajak Rayno olahraga keluar bukan karena risih karena sifat posesif Rayno tapi karena papi nya itu akan mengamuk di tengah orang banyak jadi lebih baik Sea dan juga Hans tidak mengajak Rayno agar semua nya aman.

"Eh iya, serem. Sea jadi takut kalo papi mode reog gitu."balas Sea dengan tubuh yang terlihat merinding membuat Hans tersenyum tipis, di luar Rayno memang seperti reog mau nya marah-marah tapi kalo di dalam kamar pasti ngereog nya beda lagi.
____

Selesai olahraga yang cukup lama Sea kambali pulang bersama dengan daddy nya. Di kedua tangan kecil Sea ada somay dan juga es cekek.

Membuat Hans mengulum senyuman tertahan karena merasa geli dengan tingkah anak tunggal nya itu. Tadi kan Sea ingin olahraga agar menjadi kurus lalu sekarang apa yang pemuda itu makan?

"Bagaimana hubungan kamu?"tanya Hans dengan tatapan mengarah kedepan membuat Sea yang tengah fokus memakan jajanan milik nya langsung menatap daddy nya dengan tatapan sendu.

"Lusa acara kelulusan di sekolah, itu arti nya Sea bakalan ketemu sama dia untuk pertama kali nya setelah dia pergi jalan-jalan dengan keluarga nya besok."

"Selagi hatimu merasa kuat. Kamu harus memperjuangkan apa yang selama ini kamu ingin kan, kejar dia sampai kamu merasa lelah sendiri untuk melakukan semua itu. Walau daddy tau kalo kamu tidak akan pernah menyerah begitu saja."

"Daddy bener. Sea gak bakalan pernah nyerah!"jawab Sea dengan penuh semangat.

Membuat Hans tersenyum karena perjuangan diri nya mempertahankan rasa cinta nya sekarang menurun kepada Sea. Pria itu berharap semua yang di lakukan Sea dalam mempertahankan cinta nya akan berhasil dan tidak sesusah diri nya dulu.

Bersambung..

Votmen_

#komen banyak banyak buat lanjutin part selanjut nya.

SEA[BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang