Sekitar pukul 6 pagi, Reynan baru saja kembali dari olahraga pagi yang diri nya lakukan setiap hari nya.
Tatapan tajam pemuda itu mengarah pada ruang keluarga yang terlihat ada satu koper disana, pasti ada satu hal yang terjadi sehingga sekarang papa atau pun ayah nya akan pergi. Tapi tidak mungkin karena kejadian semalam bukan? Mikirkan itu semua Reynan kembali dibuat merasa bersalah kepada papa nya karena membuat pria itu sedih dan juga kecewa semalam.
"Rey."
Reynan menatap ayah nya yang tengah berjalan mendekat kearah diri nya dengan setelan jas kerja yang terlihat sangat cocok di tubuh ayah nya itu, membuat Reynan yakin jika sekarang yang akan pergi mengurus masalah toko milik mereka yang ada di luar kota adalah ayah nya.
"Untuk beberapa hari kedepan kamu yang akan jaga rumah ya, Rey?"ucap Zani dengan berjalan mendekat kearah Reynan dengan senyuman lembut milik nya seperti biasa, membuat pemuda itu menaik kan satu alis nya karena merasa sedikit bingung sekarang. Jadi yang akan pergi mengurus masalah toko di luar kota itu ayah sama papa nya?
Karena biasa nya jika tiba-tiba ada koper di ruang keluarga pasti kalo bukan ayah pasti papa nya yang akan mengurus masalah toko mereka yang ada di luar kota karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi sejak Reynan masih kecil dulu, tapi masih ada papa atau ayah nya yang akan menemani pemuda itu di rumah tapi sekarang?
Walau pun sekarang Reynan sudah dewasa dan bisa melakukan semua nya sendirian tapi tetap saja rasa nya aneh saat mengetahui kedua orang tua nya akan mengurus masalah toko berdua.
"Ayah sama papa akan pergi keluar kota?"tanya Reynan memastikan sesuatu jika memang benar ayah nya dan juga papa nya akan mengurus masalah toko yang ada di luar kota atau tidak.
"Ayah ada perjalanan bisnis keluar kota, sedangkan papa kamu mau mengurus masalah toko kita. Jadi kita akan pergi nya bareng."
Reynan menganguk mengerti sekarang. Jadi ayah nya ingin melakukan perjalanan bisnis sedangkan papa nya akan mengurus masalah yang ada di toko mereka yang ada di luar kota, baiklah.
"Kalo gitu kalian berdua hati-hati di jalan nanti."ujar Reynan dengan menatap papa nya yang baru saja datang, membuat Ivan yang memang baru datang beberapa saat yang lalu langsung tersenyum menatap anak tunggal nya itu.
"Kamu jagain rumah ya, jangan keluyuran sampe papa sama ayah kembali nanti."ucap Ivan dengan menatap Reynan, membuat pemuda itu menganguk.
Sebelum kedua orang tua nya pamit pergi dan Reynan mengantarkan mereka kedepan teras depan untuk melihat kepergian kedua orang tua nya.
***
Sea berdiri dengan kaku di depan gerbang rumah Reynan. Jika dulu pemuda kecil itu akan langsung berteriak agar Reynan membuka kan pintu untuk diri nya, sekarang berbeda.
Sea merasa canggung dan juga takut untuk melakukan hal yang sama seperti diri nya dulu karena sekarang diri nya berbeda, bukan lagi Sea yang akan terang-terangan dekat dengan Reynan hanya karena alasan nyaman. Sekarang sejak sadar akan rasa cinta dan juga melihat dengan mata kepala nya sendiri Reynan sudah bersama orang lain, Sea menjadi takut untuk dekat kembali dengan pemuda itu, diri nya takut Reynan akan risih kepada diri nya.
Tadi saat sudah selesai sarapan pagi Sea memutuskan untuk kembali kedalam kamar milik nya sebelum suara papi nya terdengar membuat pemuda itu berhenti sejenak untuk mendengarkan apa yang akan di katakan papi nya itu.
"Papi sudah meminta tolong kepada Ivan semalam, jadi sekarang setelah mempersiapkan hati dan juga pikiran kamu. Sea bisa langsung datang kerumah Reynan karena sekarang dia sedang sendirian dirumah, kamu bisa mengatakan semua yang kamu rasakan tanpa terkecuali. Kata kan semua perasaan yang ada di dalam diri kamu, perasaan senang, marah, sedih, kesal. Katakan semua nya sampai kamu merasa tenang, urusan dia akan menerima atau pun menolak itu belakangan. Tapi kamu harus tau satu hal, jika Reynan menolak kamu maka kamu harus menerima itu dengan baik karena kita tidak bisa memaksa dia mencintai kamu, mengerti?"
Perkataan itu lah yang di katakan papi nya tadi sehingga sekarang Sea bisa berada di depan gerbang rumah Reynan dengan perasaan takut. Tapi jika diri nya tetap berdiam diri disini maka bantuan papa Ivan akan sia-sia saja bukan?
Sea menghembuskan napas berat milik nya lebih dulu sebelum menggenggam dengan erat semua surat yang diri nya buat untuk Reynan dulu.
"Reynan! Sea mau kasih sesuatu! Bukain pintu nya dong!"teriak Sea dengan cepat karena diri nya masih merasa ragu untuk melakukan ini semua, tapi tidak ada jalan lain untuk mengatakan semua nya bukan? Jika Sea mengatakan semua nya lewat surat ataupun pesan pribadi maka itu tidak akan berguna sama sekali.
Menunggu beberapa menit hingga terlihat Reynan tengah keluar dari dalam rumah dengan pakaian santai milik nya membuat Sea menahan napas nya, karena penampilan pemuda yang sangat diri nya cintai itu sangatlah tampan. Siapa yang tidak tertarik kepada Reynan? Jika penampilan pemuda itu seperti ini.
Terlihat Reynan membuka kan gerbang untuk diri nya membuat Sea tersenyum sebelum berjalam masuk kedalam mengikuti langkah pemuda itu.
"Reynan sendirian sekarang? Kok rumah nya sepi?"tanya Sea saat mereka sampai di ruang tengah, pemuda kecil itu merasa jika rumah Reynan terasa sangat sepi padahal biasa nya ada papa Ivan yang akan selalu ada di ruang tengah atau pun dapur tapi sekarang kenapa sepi? Papi nya tidak mengatakan apa pun selain papa Ivan yang ingin membantu Sea, itu saja. Membuat pemuda itu merasa bingung sekarang.
"Papa sama ayah ada urusan di luar."ujar Reynan dengan menatap pemuda bertubuh pendek di hadapan diri nya sekarang. Bukan nya tadi Sea mengatakan ingin memberikan sesuatu lalu di mana barang yang akan di berikan pemuda itu? Atau kontak yang sekarang Sea peluk?
"Ini buat Reynan,"cicit Sea dengan pelan, pemuda itu memberikan kotak yang diri nya peluk sejak tadi, membuat Reynan langsung mengambil apa yang pemuda pendek dihadapan diri nya berikan.
"Jangan buka dulu, Sea mau bilang sesuatu,"
Sea menghembuskan napas berat milik nya hingga rasa nya bernapas pun susah untuk sejarang.
"Sea suka sama Reynan. Sea tau semua ini sudah sangat terlambat karena Sea mengatakan semua nya saat Rey sudah memiliki kekasih yang sangat Reynan sukai. Rey harus tau kalo Sea sudah mencintai Rey sejak kita masih SMP dulu, Sea baru menyadari itu semua sejak kita masih SMP kalo perasaan nyaman yang Sea rasakan kepada Reynan bukan hanya perasaan nyaman antara kaka dan juga adik nya, namun lebih.
"Sea menyukai semua hal yang di lakuin Reynan buat Sea, mulai dari perhatian, kasih sayang, apa lagi saat tau kita akan di jodohkan nanti nya itu membuat rasa cinta Sea buat Reynan semakin besar. Bahkan setiap hari nya semakin bertambah, Sea tau semua nya sudah sangat terlambat atau mungkin saja Reynan akan menjauhi Sea. Apa mungkin masih ada harapan buat Sea berjuang mendapatkan cinta Reynan setelah terlambat mengatakan nya?"
Napas Sea terdengar sangat memburu karena terlalu lancar mengatakan semua yang diri nya rasakan sekarang.
"Gue gak bisa."
Bersambung...
Votmen_

KAMU SEDANG MEMBACA
SEA[BXB] END✔
Romance[NOTE= SEBELUM BACA CERITA INI BACA DULU CERITA 'CINTA HANS REVIANO'] Sea mencintai teman sesama kecil nya yaitu Reynan namun sayang nya Reynan tidak pernah melihat kearah pemuda kecil itu. Reynan selalu bersikap cuek kepada Sea membuat pemuda kecil...