Part 12

3.5K 261 3
                                    

Reynan terdiam di dalam kamar milik nya dengan perasaan yang campur aduk. Antara memikirkan perkataan papa nya tadi dan juga rasa cinta nya untuk Al.

Raynan yakin jika diri nya sangat mencintai Al sehingga tidak akan ada seseorang pun yang bisa menggantikan pemuda itu didalam hati nya. Tapi bagaimana jika suatu saat nanti Sea mengatakan jika pemuda itu mencintai diri nya? Apa kah Reynan harus menolak pemuda itu demi cinta nya dan juga Al atau bahkan menerima Sea karena tidak ingin kehilangan pemuda yang sudah diri nya anggap seperti adik sendiri?

Memikirkan itu semua membuat Reynan merasa sangat pusing. Apa lagi diri nya belum tidur sedikit pun dari tadi sehingga sekarang rasa pusing pemuda itu bertambah, tapi tetap saja meskipun rasa nya sangat pusing Reynan tetap tidak bisa tidur karena pikiran nya tidak tenang sama sekali. 

Sekarang sudah pukul 3 dini dari lebih itu arti nya sebentar lagi akan pagi, apa kah Reynan tidak tidur saja sampai pagi untuk memikirkan semua nya? Namun jika kondisi diri nya sedang pusing seperti sekarang akan bertambah sulit untuk diri nya berpikir.

"Harus kah gue mandi dulu sebelum memikirkan semua nya lagi? Seperti nya bagitu."guman Reynan pada akhir nya karena pemuda itu paling anti yang nama nya mandi malam karena takut akan sakit tapi jika kondisi nya seperti ini maka mau tidak mau Reynan harus segera menenangkan pikiran nya terlebih dahulu.

Hingga beberapa menit kemudian berada di dalam kamar mandi. Reynan keluar dengan kondisi tubuh yang jauh lebih baik dari sebelum nya sehingga sekarang pemuda itu terlihat sangat segar.

Seperti kebiasaan yang selalu diri nya lakukan Reynan selalu menatap menampilan diri nya di depan cermin sebelum memakai pakaian. Melihat luka bakar itu dengan cukup lama agar diri nya selalu ingat apa yang pernah terjadi di masa lalu nya dulu, hingga sekarang diri nya jauh lebih baik saat bersama dengan keluarga baru nya. Tapi tadi dengan tidak punya rasa terima kasih sedikitpun Reynan langsung mengatakan jika diri nya tidak mencintai Sea dan menolak perjodohan yang kedua orang tua nya buat.

Reynan merasa seperti menjadi penjahat disini tapi diri nya tidak bisa melakukan apapun lagi selain mengakui semua nya, sebelum semua nya semakin jauh.

Cukup lama memperhatikan luka bakar yang ada di dada nya, membuat Reynan langsung beranjak dari sama untuk segera memakai pakaian jika tidak diri nya akan masuk angin. Dan pasti akan bertambah merepotkan kedua orang tua nya setelah membuat mereka kecewa.

Beberapa menit kemudian Reynan keluar dari dalam ruang ganti, melemparkan tubuh nya diatas tempat tidur dengan posisi terlentang sekarang. Kedua tatapan tajam pemuda itu menatap langit-langit kamar milik nya cukup lama sehingga dengan perlahan kedua mata yang terlihat lelah itu tertutup dengan sempurna karena kelelahan berpikir terlalu banyak.
_______

Ivan berjalan masuk kedalan kamar milik nya dan juga Zani dengan pelan sebelum tatapan pria kecil itu mengarah pada Zani yang tengah menatap diri nya juga.

Ivan pikir Mas Zani nya sudah tidur duluan ternyata masih belum, mungkin masih menunggu diri nya kembali? Mungkin saja.

"M-mas.."panggil Ivan dengan berjalan mendekat kearah Zani, memeluk tubuh pria yang sangat diri nya cintai itu dengan sangat erat. Lagi dan lagi Ivan menangis karena mikirkan bagaimana Sea nanti nya jika tau semua ini, pasti pemuda kecil yang penuh dengan keceriaan itu akan murung. Memikirkan nya saja membuat hati Ivan sakit.

"Kenapa? Ada hal yang terjadi kepada Rey? Kenapa kamu tidak memanggil Mas, tadi?"ucap Zani dengan pertanyaan yang begitu banyak karena sejak tadi pria itu hanya menunggu di dalam kamar karena tidak ingin ikut campur masalah Reynan yang akan kena marah oleh Ivan. Karena Zani tipikal ayah yang tidak bisa melihat anak nya di marahi, bawaan nya pasti ingin membela jadi agar semua nya berjalan dengan lancar pria itu memutuskan untuk menunggu di dalam kamar saja.

"Reynan baik-baik saja, tapi hari ini aku mengetahui satu fakta baru yang selama ini dia simpan,"ucap Ivan dengan menatap Zani, terlihat mata pria kecil itu bengkak karena terlalu lama manangis tadi.

"Fakta baru?"

"Mas tau, ternyata Reynan sudah memiliki pacar sekarang."ucap Ivan dengan menatap wajah suami nya yang tengah ke bingungan sekarang.

"Sea? Bukan nya itu bagus? Kenapa kamu menangis?"ucap Zani dengan perasaan bingung, bukan nya bagus jika Reynan berpacaran dengan Sea, jadi mereka tidak perlu mengatakan jika mereka berdua di jodohkan.

"Bukan Sea yang menjadi pacar dia mas tapi orang lain. Mereka sudah berpacaran 2 tahun lebih, dan aku baru tau semua nya tadi."jawab Ivan dengan air mata yang kembali mengalir membuat Zani yang terkejut mengetahui semua nya sekarang langsung memeluk istri kecil nya itu dengan sangat erat.

"Aku tau kita tidak bisa memaksa Reynan untuk mencintai pilihan kita untuk diri nya, tapi secara tidak langsung kita akan menyakiti Sea nanti nya."ucap Ivan dengan melepaskan peluk kan milik nya di tubuh suami nya.

Menatap Zani dengan tatapan frustasi karena disini yang akan sangat tersakiti itu Sea, pemuda yang sama sekali tidak tau apa-apa dengan masalah yang ada sekarang.

"Kamu benar pasti Sea akan merasa sangat sakit saat tau ini semua. Jika dari awal semua nya sudah di kata kan Reynan mungkin ini semua tidak akan sampai terjadi. Tapi disini kita juga tidak bisa menyalakan Reynan karena mencintai seseorang itu hak dia sendiri tanpa kita bisa ikut campur sedikipun."ujar Zani dengan menatap Ivan dengan tatapan lembut milik nya. Disini diri nya tidak bermaksud untuk membela Reynan yang jelas sudah salah karena mencintai seseorang memang pilihan Reynan sendiri, mereka tidak bisa memaksa pemuda itu untuk mencintai pilihan mereka.

Hingga beberapa saat kemudian terdengar dering handphone milik Ivan membuat pria itu langsung melihat siapa yang menelpon diri nya sekarang. Tertera nama Rayno disana membuat Ivan bertanya-tanya karena sangat jarang teman

"Lu kenapa? Tumben malem-malem telpon gue."tanya ivan saat sambungan telpon mereka terhubung.

"Gue pengen minta bantuan lu buat bikin Sea sama Reynan ketemu. Gue gak punya pilihan lain Van, anak yang selalu ceria serta penuh cerita itu sekarang jadi sangat tertutup. Ngeliat Sea begitu membuat hati gue sakit, walaupun gue sadar apa yang gue lakukan sekarang terkesan memaksa dan juga bersikap tidak adil untuk Reynan tapi gue gak punya pilihan lain."

"Bantuan kayak gimana yang lu butuhin? Selagi gue bisa pasti bakalan gue bantu."tanya Ivan dengan sedikit khawatir apa yang sekarang terjadi kepada Sea sehingga Rayno menceritakan semua yang terjadi.

"Lu ngerti kan?"

"Gue bakalan usahain semampu yang gue bisa buat Sea, selebih itu biarlah mereka sendiri yang akan menentukan semua nya. Tugas kita hanya membuat semua nya lebih jelas lagi."ucap Ivan saat mendengar cerita dan juga rencana yang di buat oleh Rayno.

Ternyata pemikiran nya memang benar, Sea sudah mengetahui semua yang terjadi mulai dari Reynan yang sudah memiliki pacar dan juga Sea yang memang sudah mencintai Reynan sejak lama.

"Gue bakalan bantu semua nya agar lebih jelas lagi."

Bersambung..

Votmen

SEA[BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang