Seperti yang sudah di rencana kan, Reynan berangkat lumayan pagi ke tempat yang sudah diri nya tentukan untuk bertemu dengan Al.
Tempat ini biasa mereka datangi saat malam minggu tiba namun sejak Reynan mulai kuliah mereka jarang menghabiskan waktu bersama lagi membuat pemuda itu merasa sedikit kosong sekarang.
"Maaf kamu nungguin nya pasti lama."
Mendengar suara seseorang Reynan segera membalik tubuh nya untuk menatap Al yang sudah datang sekaranh. Penampilan pemuda itu tidak pernah berubah, masih tetap sama sejak beberapa bulan yang lalu tapi Reynan masih merasa aneh karena kemarin sempat melihat Al bersama dengan orang lain di dalam sebuah toilet, mustahil tidak terjadi hal apapun disana sebelum pemikiran pemuda itu semakin di perkuat saat melihat ada tanda merah di dekat leher Al yang sangat jarang ada disana. Baru kali ini Reynan melihat sebuah tanda disana, jadi tidak mungkin itu alergi gatal kan?
"Sans, gue kangen sama lu."ujar Reynan dengan memeluk tubuh Al untuk merasakan kembali detak jantung nya yang akan berdetak sangat kencang saat berdekatan dengan Al, namun tiba-tiba sekarang semua itu berubah. Detak jantung nya tidak berdetak dengan sangat kencang lagi saat berdekatan dengan Al, membuat Reynan merasa bingung.
Peluk kan mereka terlepas dengan Reynan yang tengah menatap Al dengan tatapan yang selalu diri nya berikan untuk pemuda itu, tapi ada rasa aneh lain nya. Reynan tidak merasa nyaman lagi saat menatap kedua mata pemuda itu, yang tersisa hanyalah rasa kosong dan juga kecewa yang semakin membesar didalam hati nya.
"Rey? Kamu kenapa? Gak biasa nya kamu bilang kata 'lu-gue' sama aku."
Mendengar pertanyaan yang di berikan oleh Al, membuat Reynan tersenyum miris.
"Gue mau memastikan sesuatu jadi lu harus jawab semua pertanyaan yang gue berikan. Biar masalah yang ada selesai dan lu gak perlu merasa bingung lagi."ucap Reynan dengan menatap kearah sekitar, tidak ada seseorang pun yang datang kesini karena tempat ini hanya di ketahui oleh Al dan juga diri nya saja.
"Kamu mau tanya apa? Aku bakalan jawab semua nya agar kamu gak bersikap aneh kayak gini sama aku."
Reynan tersenyum tipis saat melihat pemuda di hadapan diri nya sekarang menangis. Jika biasa nya Reynan akan merasa sakit bahkan sangat sakit saat melihat pemuda itu bersedih, sekarang Reynan malah merasa biasa saja saat melihat Al menangis karena rasa kecewa yang ada didalam hati nya sudah terlalu besar.
Diri nya sudah percaya dan juga memberikan semua rasa cinta nya kepada pemuda itu dengan mudah nya namun apa yang ia dapatkan? Kebohongan, Reynan benci yang nama nya kebohongan karena setiap hubungan jika di awali dengan kebohongan maka tidak akan pernah bisa berjalan dengan baik.
"Lu sebelum pacaran sama gue, pernah ada hubungan dengan seseorang?"ujar Reynan dengan mengulang pertanyaan yang sempat dulu ia berikan kepada Al, pemuda itu ingin melihat apakah jawaban nya masih tetap sama atau berbeda seperti yang diri nya ingin kan.
"Aku kan udah pernah bilang kalo kamu yang pertama."
"Bohong! Lu berbohong sama gue, padahal lu sendiri tau kalo gue benci kebohongan tapi apa yang lu lakuin?"ucap Reynan dengan kedua mata memerah karena selama ini pemuda itu tidak pernah emosi karena diri nya selalu menjaga amarah nya apa lagi dengan seseorang yang sangat diri nya cintai namun sekarang saat rasa kecewa itu hadir ingin berbicara dengan Al pun ia merasa muak.
Namun jika tidak melakukan semua ini maka semua masalah yang ada tidak akan pernah selesai.
"Apa maksud kamu? Sebelum nya kamu gak pernah ngebentak atau bahkan marah sama aku tapi sekarang? Apa yang kamu maksud dengan aku berbohong?"
Reynan terkekeh dengan pelan mendengar jawaban pemuda itu yang tidak merasa bersalah sama sekali. Dengan perasaan muak, Reynan memgeluarkan handphone milik nya sebelum meletakan nya di tangan Al, disana sudah ada poto Al bersama dengan Adrian tengah tersenyum kearah kamera.
"Jelas kan apa maksud semua ini. Lu bilang kan tadi kalo lu gak berbohong, lu emang belom pernah berhubungan dengan seseorang sebelum nya tapi ini apa?"ucap Reynan dengan menatap poto yang ada di tangan Al.
Terlihat pemuda itu tersentak, bahkan raut wajah nya yang terlihat terkejut itu tidak bisa di sembunyikan membuat Reynan tersenyum tipis.
"Orang ini pasti mengedit poto ini Rey. Kamu tau sendiri kan seberapa canggih nya handphone sekarang."
"Gue tau, tapi gak mungkin lu bakalan ngebales tuh poto dengan kata-kata manja kalo memang itu editan. Lu juga gak bisa bilang kalo akun lu kena hack karena itu basi banget. Gue cuman pengen lu jujur, itu aja. Apa susah nya sih jujur?"jawab Reynan yang sekarang sudah sangat muak dengan semua nya, alasan yang di berikan pemuda itu terlalu banyak membuat Reynan ingin muntah rasa nya.
Hembusan napas berat terdengar membuat Reynan mulai memperhatikan Al kembali.
"Iya itu memang potoku. Tapi semua nya sudah berakhir, aku dan juga dia sudah putus karena dia mementingkan pekerjaan nya di bandingkan aku."
"Setiap hubungan pasti di mulai oleh dua orang, dan gue yakin kalo kalian sudah putus gak mungkin dia masih pasang poto kalian di akun nya kan?"
Tidak ada jawabab apapun yang Reynan dengar membuat pemuda itu tersenyum tipis.
"Lebih baik kita akhiri saja hubungan ini, tidak ada guna nya lagi di lanjutkan. Jika di lanjutkan pun pasti ada banyak pihak yang tersakiti."ucap Reynan pada akhir nya, walaupun diri nya belum yakin sepenuh nya jika cinta yang diri nya miliki untuk Al sudah menghilang sepenuh nya atau tidak. Namun satu hal yang jelas, Reynan tidak ingin mengulangi lagi sebuah hubungan yang di dasari dengan kebohongan.
"Apa maksud kamu? Kenapa kamu mengatakan semua nya tanpa berpikir? Aku masih cinta sama kamu, jadi aku gak mau putus sama kamu."
Reynan menyentak tangan Al yang akan memeluk diri nya dengan kasar.
"Bukan kah ini yang lu lakuin juga ke pacar lu yang dulu? Jadi apa masalah nya kalo gue ngelakuin hal yang sama biar semua nya impas?"ujar Reynan dengan senyuman tipis milik nya.
"Lu bisa selesaiin masalah yang ada di antara kalian, gue lihat dia masih mencintai lu dari kata-kata yang dia ucapkan kemarin. Terdengar sangat tulus."ucap Reynan dengan sedikit mengatakan jika pemuda yang mendatangi Al kemarin memang tulus, dan yang terjadi diantara mereka dulu hanyalah salah paham.
Setelah mengatakan itu semua, Reynan segera beranjak dari sana meninggalkan Al yang tengah terduduk di atas pasir dengan tangisan yang masih belum berhenti sejak tadi.
Bersambung...
Votmen_
#dibuat jam 15:00, selesai 15:51🗿👍
KAMU SEDANG MEMBACA
SEA[BXB] END✔
Lãng mạn[NOTE= SEBELUM BACA CERITA INI BACA DULU CERITA 'CINTA HANS REVIANO'] Sea mencintai teman sesama kecil nya yaitu Reynan namun sayang nya Reynan tidak pernah melihat kearah pemuda kecil itu. Reynan selalu bersikap cuek kepada Sea membuat pemuda kecil...