Part 27

4.1K 319 13
                                    

Reynan terdiam disamping kedua orang tua nya karena sekarang diri nya tengah berada diruang tamu keluarga Sea. Reynan berpikir akan sangat sulit untuk diri nya berada disini sekarang namun siapa sangka saat mereka datang tadi papi nya Sea yaitu Rayno langsung menyambut mereka dengan senyuman serta perkataan yang membuat Reynan sedikit terkejut karena semua ini di luar perkiraan nya, pemuda itu mengira ia akan mendapatkan tamparan atau pukulan dari papi Rayno ternyata tidak.

"Reynan, kenapa kamu hanya diam?"ucap Rayno karena sejak datang tadi pemuda itu hanya diam tanpa mengatakan apa pun membuat Rayno merasa bingung sekarang.

Semalam Ivan menelpon diri nya jika mereka akan datang kerumah nya besok bersama dengan Reynan juga karena pemuda itu ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting membuat Rayno langsung menyetujui semua nya tanpa bertanya lebih lagi. Mengenai masalah Sea dan juga Reynan, Rayno masih merasa tidak terima karena anak nya sering menangis karena pemuda itu namun saat tau Ivan mengatakan jika Reynan ingin mengatakan sesuatu kepada mereka, pria itu jadi penasaran alhasil diri nya langsung mengizinkan Ivan datang bersama dengan keluarga nya sekarang.

"Kalo boleh tau om Hans dimana sekarang?"tanya Reynan karena tidak melihat Hans sejak diri nya datang tadi, pemuda itu ingin mengatakan semua nya saat ada Hans juga disini agar semua nya bisa segera selesai.

"Ada di ruang kerja nya."jawab Rayno karena memang suami nya itu tengah berada di ruang kerja nya tanpa ada niatan untuk menyambut kedatangan Reynan dirumah mereka, Rayno paham itu karena diri nya tau bagaimana Hans saat melihat Sea menangis waktu itu.

"Bisa panggil kan dia? Aku ingin berbicara dengan kalian berdua secara langsung."

Rayno menganguk sebelum beranjak dari sana untuk memanggil suami nya, sedangkan Ivan tersenyum menatap anak tunggal nya saat tidak sengaja bersitatap dengan Reynan membuat pemuda itu tersenyum tipis.

Cukup lama mereka menunggu hingga beberapa menit kemudian Rayno kembali datang bersama dengan Hans di samping nya. Pria yang sudah berumur 44 tahun itu menatap Reynan dengan tatapan datar milik nya.

"Kata kan semua nya."ucap Hans dengan mengambil tempat duduk disamping istri nya, sejak tadi malam Rayno mengatakan jika Reynan akan datang bersama dengan kedua orang tua nya Hans merasa ada sesuatu yang akan terjadi membuat diri nya tersenyum tipis.

"Aku datang untuk melamar Sea."

Bugh!

Satu pukulan keras Hans hadiahkan pada rahang tegas milik Reynan hingga sekarang sudut bibir pemuda itu terlihat berdarah karena pukulan yang diri nya berikan. Perkataan yang baru saja di katakan pemuda itu entah kenapa membuat Hns tersenyum penuh arti sebelum memukul Reynan tadi.

"Apa maksud kamu dengan melamar? Bukan kah kamu sudah mempunyai pacar? Kamu tidak bermaksud ingin membuat Sea menjadi selingkuhan kamu kan?"

Reynan menatap Hans dengan berani walaupun mulut nya terasa sangat asin karena darah dari bibir nya yang sobek.

"Reynan sungguh-sungguh mencintai Sea om. Reynan tidak tau kalo perasaan yang dulu ada untuk pacar Rey yang dulu hanyalah perasaan kagum semata. Sedangkan perasaan untuk Sea, aku mengira hanyalah perasaan antara adik nya juga kakak nya saja namun aku salah merasa kan nya, karena itu merupakan perasaan pertama yang ada di didalam hatiku. Sangat sulit untuk membedakan kedua nya."ucap Reynan dengan menatap Hans dengan tatapan serius karena pemuda itu ingin Hans percaya kepada diri nya.

Jika cinta yang ia miliki untuk Sea memang nyata bukan perasaan penasaran ataupun ingin membuat Sea menjadi selingkuhan nya, tidak sama sekali karena itu semua tidak pernah terpikir didalam hati nya.

"Reynan!"

Rayno, Hans, Reynan, Ivan dan juga Zani langsung menatap kearah samping mereka, dimana ada seorang pemuda tengah menangis dengan tubuh yang terlihat bergetar dengan sangat hebat.

***

Sea menatap bosan kearah tugas yang dikirim kan temam kuliah nya karena ia tidak mengikuti bimbingan beberapa hari ini. Ternyata datang langsung ke kampus dan juga mendapatkan contoh dari teman sangat lah berbeda jauh.

Jika datang langsung ke kampus maka semua materi bisa masuk kedalam otak namun jika di jelaskan sama teman maka tidak akan pernah bisa masuk kedalam otak nya.

"Mendingan Sea makan cemilan dulu biar otak nya bisa lebih semangat buat mikir."ujar Sea dengan beranjak dari kursi belajar milik nya.

Kedua kaki kecil itu berjalan kearah tangga sebelum suara pukulan yang cukup keras terdengar membuat Sea mempercepat langkah nya untuk menuruni tangga agar bisa melihat apa yang terjadi, tidak mungkin kan daddy nya memukul papi nya?

Saat Sea sampai di tengah tangga pemuda kecil itu melihat Reynan mengusap sudut bibir nya yang terlihat berdarah sedangkan daddy nya baru saja menurunkan tangan nya kebawah membuat pemuda itu yakin jika orang yang memukul Reynan adalah daddy nya.

"Apa maksud kamu dengan melamar? Bukan kah kamu sudah mempunyai pacar? Kamu tidak bermaksud ingin membuat Sea menjadi selingkuhan kamu kan?"

Sea menatap bingung kearah ruang tengah saat mendengar perkataan daddy nya tengah melamar, apa Reynan datang untuk melamar diri nya?

"Reynan sungguh-sungguh mencintai Sea om. Reynan tidak tau kalo perasaan yang dulu ada untuk pacar Rey yang dulu hanyalah perasaan kagum semata. Sedangkan perasaan untuk Sea, aku mengira hanyalah perasaan antara adik nya juga kakak nya saja namun aku salah merasa kan nya, karena itu merupakan perasaan pertama yang ada di didalam hatiku. Sangat sulit untuk membedakan kedua nya."

Semua pemikiran Sea terbukti saat mendengar jawaban dari Reynan, ternyata pemuda itu memang bersungguh-sungguh dengan cinta nya membuat kedua mata bulat Sea berkaca-kaca, sebelum air mata nya jatuh begitu saja.

Dengan cepat pemuda itu berjalan kearah ruang tamu karena tidak ingin Reynan di pukul untuk yang kedua kali nya oleh daddy nya karena saat melihat itu hati Sea terasa sangat sakit seperti ada sesuatu yang membuat hati nya sakit tapi tidak tau apa itu.

"Reynan!"ucap Sea saat sampai disana membuat mereka yang ada disana langsung menatap diri nya. Sea langsung berjalan cepat kearah Reynan sebelum berdiri didepan pemuda itu dengan berani.

"Daddy jangan pukul Reynan lagi," isak Sea dengan menatap daddy nya, "Sea gak mau daddy pukul Reynan lagi."

Sea menatap daddy nya dengan berani sebelum menarik Reynan untuk pergi dari sana bersama dengan diri nya agar pemuda itu tidak mendapatkan pukulan dari daddy nya itu, Sea baru pertama kali melihat daddy nya seperti itu hingga rasa nya sangat aneh.

Bersambung...

Votmen_

SEA[BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang