0.1 [Awal]

1.5K 132 20
                                    

Happy reading^^

-Sejauh apapun kau pergi, bayanganmu akan mengikuti.-
-
-
-
-

Typo bertebaran ⚠️

"Ikut gua ke WC Bro,"ajak Bara sambil menepuk bahu Agra.

Agra menyeritkan keningnya, ia lalu menepis tangan sahabatnya itu, "Dih, gua masih normal!"

"Ini nih, otaknya ngeres mulu. Gua ngajak Lo ke WC karena itu WC angker!"jelasnya. Agra tertawa terbahak-bahak, "Masih percaya Lo sama hal begituan?"

Bara menampol wajah tampan sahabatnya itu,"Bapak gua Dokter . Yakali ga percaya,"

"Apa hubungannya Bapak Lo sama makhluk halus?! Yok lah daripada nanti ngompol disini,"berjalan menuju WC diikuti oleh Bara. Baru saja sampai depan kelas, datanglah Caka. "Mau kemana Bro?!"tanyanya.

"Mau ke Jepang ngambil bibit pohon sakura!"jawab Bara asal.

"Gua ikut, kebetulan Emak gue suka bunga!"ucapnya. Agra hanya menggelengkan kepalanya, kedua sahabatnya memang rada-rada.

Ketiganya lalu berjalan menuju WC yang tidak begitu jauh. Sepanjang mereka berjalan banyak siswi yang menjerit karena kagum dengan ketampanan circle "Segitiga Bermuda". Agra hanya tersenyum tipis ketika ada adik kelas yang menyapanya, sedangkan Bara dan Caka terus-terusan tebar pesona. Sampailah ketiganya di tempat tujuan, yaitu WC. Bara memasuki WC diikuti oleh Caka, sedang Agra menunggu di depan.

"K-kak Agra, ini ada sarapan buat Kakak,"seorang siswi berkacamata menyodorkan kotak bekal. Agra menatap ke sekeliling, sudah banyak gerombolan siswi dan beberapa siswa yang menjadikannya sebagai tontonan, karena merasa risih ia lalu pergi menuju kelas meninggalkan siswi tersebut.

Gerombolan siswi yang sedari tadi memantau, kini menghampiri. "Eh, cupu. Gausah ngarep deh Lo, Jagraka Ardinata Bumantara itu seorang most wanted di sekolah ini. Mana mungkin mau sama cewek cupu kaya Lo!"ucap Liona sambil menunjuk ke arah siswi cupu yang ber-name tag Nirmala itu. Nirmala hanya bisa menangis dan menundukkan kepalanya.

"Ada apa?"tanya Bara yang baru saja keluar dari WC diikuti oleh Caka.

"E-eh Bara. G-ga ada apa-apa kok,"jawab Liona salah tingkah.

Caka yang sedari tadi memantau siswi di hadapan Liona, baru sadar kalau siswi tersebut sedang menangis. "Lo apain dia? Parah banget nih Tante pirang, bikin nangis anak orang,"tuturnya sambil menarik Nirmala untuk duduk di bangku terdekat.

"Gua aduin ke BK,"ancam Bara.

"J-jangan dong Bar. Tadi gue cuma bercanda doang kok,"rengekannya.

Bel masuk berbunyi.

Seketika seluruh siswa-siswi yang menonton lalu lalang menuju kelas masing-masing. Hanya menyiksakan Bara, Caka, Nirmala dan Liona and geng. "Caka, bawa Nirmala,"perintah Bara. Dengan cepat Caka mengikuti perintah Bara, ketiganya menuju kantor. Liona and geng panik bukan main.

Di dalam kelas, Agra sedang menunggu kedatangan kedua sahabatnya yang tidak kunjung datang. Yang tidak ditunggu malah datang, Pak Boby guru matematika. "Selamat pagi,"ucapnya.

"Pagi Pak,"jawab semua murid secara bersamaan.

Saat pelajaran hendak dimulai, datanglah Bara dan Caka. Bara kemudian mengetuk pintu, "Permisi Pak,"ucapnya.

"Iya, silahkan masuk,"jawab Pak Boby. Keduanya lalu masuk lalu duduk di tempat masing-masing.

"Pak, mereka ga di hukum?"tanya Agra. Pertanyaan itu membuat mata kedua sahabatnya itu hampir copot. "Tidak, Agra. Tadi Bara dan Caka sudah izin dikantor,"jawab Pak Boby. Senyuman bangga terbit dari keduanya, dan seolah-olah mengejek Agra.

"Ada masalah apa di kantor?"tanya Agra.

"Jadi gin--"belum selesai Bara menyelesaikan ucapannya, penghapus sudah melesat menabrak kepalanya. "KALAU MAU MENGOBROL LEBIH BAIK KELUAR!"peringat Pak Boby yang notabene guru killer itu. Bara hanya bisa meringis sambil mengusap kepala. Sementara Caka dan Agra sedang mati-matian menahan tawa.

Dua jam berlalu, sudah membuat kepala seluruh kelas XI MIPA 4 hampir meledak memikirkan rumus sin cos tan. "Untuk pertemuan selanjutnya kerjakan halaman 24-25. Baiklah, pelajaran selesai sampai disini. Selamat pagi!"ucap Pak Boby mengakhiri pelajaran.

"Pagi, Pak!"jawab Siswa-siswi.

Bel berbunyi menandakan ganti mata pelajaran.

Pelajaran selanjutnya adalah Fisika, namun karena Ibu Fika tadi pagi lahiran jadi kelas jam kos sampai istirahat. Jam kos inilah yang dinantikan oleh para siswa-siswi. "Jelasin,"pinta Agra.

Bara langsung paham, "Jadi gini, tadi cewek yang ngasih Lo bekal si Nirmala itu di bully sama Liona and geng sampe nangis. Jadi gua sama Caka bawa dia ke kantor dan laporin ke BK,"jelasnya.

"Kenapa Liona bully dia?"bertanya tanpa rasa bersalah. Tangan Caka lolos menampol wajah tampan Agra. "Kok gua di tampol?!"tidak terima.

"Gara-gara Lo nolak bekal si Nirmala. Jadinya dia di bully,"ucap Caka.

Agra hanya menganggukkan kepalanya, masih merasa tidak bersalah. Lagian ia sudah sering menolak pemberian para fansnya, jadi ia tidak perduli. Ditengah keheningan tiba-tiba Bara membuka suara, "Nanti malam main ouija di rumah gua. Ortu gua kebetulan ga ada di rumah,"ajaknya.

"Gass, kebetulan nanti malming!"jawab Agra.

"Gua engga dulu deh. Masih trauma gara-gara main jelangkung,"ucap Caka.

"Yaelah Bro. Kita main buat seru-seruan doang, lagian setan itu ga ada!"balas Agra.

"Mereka ada, tetapi kau tidak melihat keberadaan mereka,"jawab Lembayung. Siswi berwajah pucat tanpa ekspresi itu menatap datar pada Agra. "Maksud Lo?"tanya Agra. Lembayung pergi tanpa menjawab. "Gua merinding pas dia ngomong,"tutur Caka.

Agra menatap kepergian Lembayung. Ia masih bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan "Mereka".

"Gra, kantin yuk!"Bara menepuk pundak Agra. Agra hanya menganggukkan kepala, ketiganya lalu menuju kantin. Keadaan kantin sudah seperti pasar, dimana siswa-siswi sibuk memesan makanan dan tidak banyak pula yang saling beradu mulut hanya karena makanan. "BU ICA, JUS JERUK 3, MIE AYAM 2 SAMA BAKSO 1!"ucap Caka dengan nada tinggi agar kedengaran.

"Iya Den,"jawabnya.

"Anak kepsek mah bebas,"ledek Agra.

"Gua merasa keren temenan sama Lo Cak. Kita bisa dapet tempat VIP di kantin gara-gara anak kepsek,"Bara menepuk kedua bahu Caka.

"Cak, cak Lo kira gua cikcak!"menghempaskan tangan Bara.

"Hahaha,"ketiganya tertawa secara bersamaan.

"Punten, ini pesanannya,"Bu Ica menyodorkan.

"Makasih Bu,"tutur Agra. Bu Ica tersenyum lalu pergi kembali menjalankan aktivitas nya.

Ditengah-tengah kegiatan makan, Bara membuka pembicaraan, "Gimana? Nanti malam jadi kita main Ouija?"

"Uhuk, uhuk!"Caka tiba-tiba tersedak, ia langsung meminum jus jeruk nya.

TBC

Gimana ceritanya? Kalau suka jangan lupa vote dan komen ya(≧▽≦)

Follow Instagram: Wp_kzdh_

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang