0.17 [Caka kesurupan]

300 59 5
                                    

Happy reading^^

Jika dia adalah pelangi yang membuat mu terpesona. Aku hanyalah senja yang tidak seindah pelangi, namun aku selalu ada untuk menunggumu hingga matahari terbenam. Kzdh14

-
-
-
-
-

Di pagi yang cerah ini tiba-tiba jadi mendung bagi Bara. Karena apa? karena ia datang terlambat ke sekolah. Apalagi hari ini adalah hari
senin, hari dilaksanakan upacara bendera secara rutin. Dengan keringat bercucuran Bara berjemur dibawah tiang bendera sambil hormat bersama beberapa siswa-siswi yang terlambat. Dengan tampang mengejek Agra dan Caka sedang asik menonton Bara yang sedang dihukum, keduanya sampai-sampai membawa camilan hanya untuk menonton Bara.

"BAR!"panggil Caka.

Bara langsung melihat kearah asal suara, terlihat Caka yang sedang memamerkan es teh manis yang sedang dia minum. Dengan ekspresi dilebih-lebihkan Caka menyedot es teh manis tersebut.

"MIRIP MONYET DI KARTUN UPIN APIN!"ejeknya.

"JELAS! KEMBARANNYA HAHA,"sahut Agra sambil menertawakan Caka.

"Lo ga bisa diajak kompromi,"ucap Caka dengan raut kecewa.

"Sorry, sorry,"ucap Agra sambil tersenyum seperti kuda.

Hampir satu jam akhirnya Bara berteduh sambil minum es di kantin bersama kedua sahabatnya Agra dan Caka. Sambil memajukan bibirnya Caka menatap Bara tanpa berkedip membuat Bara merasa risih.

"Dih, muka lu sok imut,"ejek Bara.

Caka tidak menggubris ejekan Bara, ia masih terus menatapnya tanpa berkedip. Hal itu membuat kedua sahabatnya itu was-was, takut jika Caka kesurupan setan penunggu sekolah. Sambil memegang jidat Caka, Agra bergumang "Saha maneh?!"
(Siapa kamu?)

"Aing maung, aing erek dahar sia!"jawab Caka sambil menerkam Bara.
(Aku harimau, aku ingin memakanmu!)

"PANGGIL PAK USTADZ WOI! CAKA KESURUPAN SILUMAN MONYET!"teriak Agra membuat seisi kantin panik.

Segera beberapa adik kelas melapor pada guru. Sambil menunggu, Agra di bantu oleh ketos untuk memegangi Caka yang terus menyerang Bara.

"Pait, pait, pait. Ampun Nyet, daging gue asem Lo pasti ga doyan,"memohon sambil berusaha melepaskan diri dari Caka.

"Aing erek dahar sia!"ancam Caka lagi.
(Aku ingin memakan kamu!)

Tidak lama kemudian datanglah beberapa guru Agama untuk membantu menenangkan Caka yang diduga kesurupan itu. Dua orang guru berhasil melepaskan cengkraman Caka dari Bara. Dengan cepat Bara berlari mencari tempat aman.

"Ulah kabur sia!"Caka hendak mengejar Bara namun di cekal.

Pak Usman selaku guru Agama sedang membacakan doa-doa lalu mengintrogasi setan yang merasuki tubuh Caka. "Siapa kamu?"tangannya.

"Saya Caka anak kepsek Pak. Bapak lupa sama nama siswa sendiri?"ia balik bertanya.

"Setannya bohong tuh Pak,"sahut Agra.

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang