0.21[Study tour]

295 51 6
                                    

Happy reading^^

-Kehidupan terus berulang, tapi kenangan jangan dilupakan.-

.
.

Entah angin darimana tiba-tiba saja bus terasa sangat dingin jauh lebih dingin dari AC yang terdapat pada bus tersebut. Dan satu per satu siswi kesurupan dengan sosok yang berbeda-beda, ada yang bertingkah seperti ular, monyet, harimau dan beberapa hewan lainnya. Agra yang secara jelas melihat bagaimana sosok-sosok itu memasuki tubuh para siswi dibuat terdiam.

"Jangan buat keributan di sini. Atau-- kalian akan selamanya tinggal di sini hihihi,"

"PERGI ATAU KALIAN SEMUA AKAN MATI!"

"Jangan berisik,"

"Aaaaaaa,"teriakan yang begitu kencang.

Seisi bus menjadi kacau, banyak yang berusaha menyadarkan namun banyak juga yang ketakutan dan hendak keluar dari mobil. Ibu Wawa terus berusaha menyadarkan siswi-siswi tersebut di bantu yang tidak kesurupan.

"Bagaimana ini Pak?"tanya Ibu Wawa pada Pak supir.

"Kita lanjutkan perjalan Bu, mungkin kita akan mendapatkan bantuan,"jawabnya.

Bu Wawa menganggukkan kepala pertanda setuju, dengan berusaha semaksimal mungkin akhirnya bus menyala. Pak supir langsung saja melajukan bus dengan perasaan gusar. Di sepanjang perjalanan diisi dengan teriakan bahkan tangisan, akhirnya setelah sekian lama perjalanan mereka menemukan pemukiman warga. Terdengar juga suara azan berkumandang, dari situlah para siswi yang kesurupan mulai sadar.

"Alhamdulillah,"ucap semuanya lega.

Pak supir lalu menepikan bus menuju masjid terdekat untuk melaksanakan sholat bagi yang muslim.

"Lain kali kalau ada setan jangan Lo tendang Gra, mending acuhin aja tuh setan!"ucap Bara sambil menunggu giliran untuk berwudhu.

Karena posisi Agra sedang berwudhu ia hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai bentuk jawaban. Setelah selesai berwudhu Agra dan Caka langsung masuk ke dalam masjid meninggalkan Bara dan beberapa siswa lainnya. Selesai berwudhu Bara berniat untuk langsung masuk ke dalam masjid, namun pandangannya teralihkan pada Caka yang sedang berwudhu di sebelah kanannya paling ujung.

"Cak gua duluan ya. Awas ati-ati Lo sendirian di sini,"ucapnya langsung berlari ke luar.

Sampai di dalam Bara di kejutkan dengan Caka yang sudah sholat bersama yang lainnya. Namun karena takut ketinggalan jauh Bara menghempaskan pikiran negatifnya itu lalu ikut sholat. Selesai sholat Bara langsung menanyakan bagaimana bisa Caka mendahuluinya.

"Cak, Lo sejak kapan sholat duluan? Perasaan tadi masih wudhu,"

Caka yang di tanya hanya bisa menampilkan ekspresi bingung. Bukankah ia sedari tadi memang sudah duluan masuk ke dalam masjid bersama Agra.

"Jelas-jelas gua udah duluan sama si Agra,"jawabnya.

"Tadi gua lihat dengan mata gua sendiri Cak Lo lagi wudhu tepat di sebelah kanan paling ujung. Gausah bercanda Lo!"Bara menyikut Caka berharap ini memang candaan.

"Caka ga boong Bro. Jelas tadi gua sama Caka udah duluan ninggalin Lu,"sahut Agra.

Bara di buat diam seribu bahasa, pikirannya langsung terbang kemana-mana.

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang