0.12 [Teror hantu Maiza]

322 65 7
                                    

Happy reading^^

Aku sadar memiliki mu hanya sekedar angan. Namun mengapa melupakan mu sangat menyusahkan?



Agra langsung menutup telepon sepihak. Jantungnya berdegup kencang, bagaimana bisa hantu menelponnya? Ia berusaha berpikir positif, mungkin seseorang mengerjainya. Namun suara tersebut sangat mirip dengan suara Kakak kelasnya yang sudah meninggal yaitu Maiza. Segera ia menelepon Bara dan Caka untuk membatalkan misi.

"Ada apa Bro?"tanya Bara.

"Kita batalin rencananya. Gua di teror sama Maiza,"jawabnya.

"SETUJU! G-gua juga di teror Gra,"sambung Caka dengan suara ketakutan.

"Giliran gua nih. Hantu Maiza t-t-tiba-tiba m-muncul. Aaaaaaa SETAN P-PERGI LO ANJENG-"telepon Bara terputus.

"Lo hati-hati Cak,"peringat Agra.

"Siap Gra, gua sama keluarga lagi ritual pembersihan,"

"Oke,"ucap Agra lalu mematikan telepon.

Flashback on.

Agra memantau sekitar, ia lalu meminta Bara dan Caka untuk mendekat. "Jadi gini gua punya rencana buat menyelidiki kasus kematian Maira, tapi gua perlu bantuan Lo pada,"jelasnya sambil berbisik.

"Gua bisa bantu Lo,"ucap Caka dengan senyum lebar.

"Oke! Nanti malem kita langsung kumpul di warung depan sekolah,"

Flashback off.

Baru saja hendak memejamkan matanya, ia malah disapa oleh hantu anak kecil tanpa kepala. Ternyata hantu anak kecil tersebut masih berkeliaran di rumahnya.
"Kak tolong temukan kepalaku. Aku ingin menemui Ibu,"

"Temukan kepalaku,"

"Temukan kepalaku,"

Karena merasa jengah, tanpa pikir panjang Agra langsung mengiyakan.
"OKE-OKE! Gua bakal temuin kepala Lo. Tapi please gausah ganggu gua lagi!"jawabnya.

"Makasih Kak,"jawabnya lalu menghilang entah kemana.

"Masalah baru lagi,"ucapnya lalu terlelap dalam tidur.

Kring kring kring, (bunyi jam)

Jam berbunyi membuat Agra terbangun. Rasanya baru saja ia tidur, mengapa jam sudah berbunyi. Setelah melihat ke arah jam, sudah menunjukkan pukul 06.30, ia langsung bergegas untuk bersiap-siap.

"Tok, tok, tok! Agra, bangun Nak,"ucap Mamanya Janaloka.

"Agra udah bangun Ma,"jawabnya membuka pintu sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Ayo sarapan dulu,"ajak Mamanya.

"Iya Ma. Sebentar lagi Gra ke sana,"ucapnya sambil mencari dasi dan tas.

"Mama duluan ya,"berjalan menuju ruang makan.

Agra mengobrak-abrik lemari mencari keberadaan dasinya, setelah menemukannya ia langsung bergegas untuk sarapan. Baru saja ia menuruni tangga, Agra sudah dikejutkan dengan kehadiran Papanya di meja makan. "Pa-pa?"

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang