0.22 [Joana Elisa]

271 42 13
                                    

Happy reading^^

-Utamakan berkaca baru mencela.-
.
.
.
.

"Apakah kau mau bermain dengan ku?"tanyanya dengan senyum lebar.

Tanpa Agra sadari tubuhnya memberi isyarat setuju. Wanita itu lalu berjalan dan diikuti oleh Agra, namun baru beberapa langkah bahu Agra di tepuk oleh seseorang.

"Gra, mau kemana Lo?"tanya Caka.

"Dia mau bermain bersama ku. Apakah kau mau ikut bermain?"hantu wanita berparas cantik itu bertanya dengan senyuman lebar.

Entah mengapa tubuhnya tiba-tiba membeku dan kepalanya tanpa sadar mengangguk setuju. Melihat reaksi Caka yang sesuai keinginannya, hantu wanita berparas cantik itu langsung kegirangan. "Ikuti aku, kita mencari teman lagi hehehe,"tertawa seperti anak kecil.

Dilain tempat, Bara merasa gelisah karena kedua temannya belum juga menunjukkan batang hidung. Sudah hampir 1 jam lamanya keduanya menghilang, "Ke mana dua bocah nih. Gua susul aja kali ya?"ia langsung meminta izin untuk ke WC pada sang pemandu. Sampailah Bara di WC, namun ia tidak menemukan kedua temannya Agra dan Caka. Ia hendak menelpon namun entah mengapa tidak ada signal.

"Ke mana sih Lu pada?! Jangan-jangan pas gua ke sini mereka udah jalan ke tempat awal,"ia berusaha positif thinking. Baru saja melangkah ia sudah di hampiri oleh wanita berparas sangat cantik mengenakan gaun berwarna putih gading dengan rambut yang ditata sedemikian rupa. Bara takjub dengan kecantikan wanita tersebut, ia sampai tidak berkedip melihat dari atas sampai bawah. Namun, saat melihat kakinya ternyata wanita tersebut tidak menapak ke lantai, Bara langsung menelan ludah nya panik.

"Apa kau mencari kedua temanmu?"hantu wanita tersebut bertanya padanya.

"I-iya,"jawab Bara ragu.

"Kau boleh bertemu dengannya asal kau mau bermain dengan ku,"ucap hantu berparas cantik itu sambil memainkan kedua telunjuknya.

Kepala Bara mengangguk setuju, ia sudah tidak bisa menggerakkan tubuhnya selain menganggukkan kepalanya. Dengan senyum lebar hantu wanita itu lalu membawa Bara ke suatu ruangan. Ruangan tersebut bernuansa serba putih, ada beberapa lukisan dan satu biola tua yang sangat menarik perhatian.

"Bar!"panggil seseorang.

Bara langsung melihat ke arah sumber suara, terlihat Agra, Caka dan beberapa orang laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri ketakutan. Di perkirakan jumlah orang yang ada di ruangan ini ada 13.
"Akhirnya ada yang mau bermain dengan ku. Selama ini aku tidak pernah bermain seperti anak-anak pada umumnya, hari-hari ku hanya di lalui dengan bermain biola. Aku ingin sekali bermain petak umpet, apakah kalian mau?"tanyannya dengan wajah penuh harap.

Semua orang menganggukkan kepala kecuali Agra. "Agra bukankah kau sudah berjanji akan bermain bersama ku?"tanyannya.

Belum sempat Agra menjawab ia sudah didahului oleh seorang siswi yang berseragam sama dengannya,"Kami bersedia, namun apa peraturan dalam permainan petak umpet ini?"tanya siswi tersebut.

"Peraturannya mudah, aku akan menjaga di tiang ini, sedangkan kalian bersembunyi dariku. Usahakan jangan sampai aku menemukan mu, jika aku menemukan mu maka kau akan menjadi temanku untuk selamanya. Namun jika aku tidak menemukanmu kau akan kembali ke tempat asal mu, ucapkan namaku "Joana Elisa" ketika kau berhasil kembali ke tiang ini tanpa di ketahui olehku, mudah bukan?"tanyannya sambil memiringkan kepala dengan senyuman yang sangat menyeramkan.

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang