0.24 [Hambatan]

307 41 10
                                    

Happy reading Rawak!!

-Ketakutan adalah hal yang membuat mu perlahan berjalan mundur ke belakang.-

-
-
-
-

"Ayo kita bermain lagi," ajak hantu Joana dengan senyum lebar.

Agra langsung mengalihkan pandangannya dan berucap, "Dia masih ngikutin kita dan ngajak kita main,"

Tubuh Bara dan Caka semakin bergetar, keduanya ketakutan bukan main. Sedangkan Mama Janaloka yang tidak mengetahui seperti apa hantu Joana Elisa itu dengan sekuat tenaga berusaha melihat ke arah belakang. Betapa terkejutnya ia saat mendapati hantu berwajah hancur dengan kedua bola mata yang hampir terlepas itu ternyata sudah berdiri tepat di belakang tubuhnya.

"Hallo Tante! Apakah kau juga ingin bermain bersamaku?" tanyanya dengan suara seperti anak kecil.

Baru kali ini Mama Janaloka melihat hantu yang memiliki wajah sangat seram tepat di depan mukanya membuat ia hampir pingsan karena ketakutan bukan main. Untung saja Pak Ustadz bersama suaminya Jagratara keluar dan langsung membaca-baca doa agar hantu tersebut pergi.

"TIDAK!! HENTIKAN!!" berteriak kencang.

"TIDAAAKK!! MAIN! MAIN! MAIN!"

Pak ustadz di bantu oleh Papa Jagratara terus membaca doa tidak memperdulikan jeritan dari hantu Joana Elisa itu. Angin bertiup kencang sampai-sampai pot bunga yang berada di rak berjatuhan membuat riuh orang-orang yang ada di dalam. Tetangga dan teman-teman yang masih berada di dalam terus melantunkan ayat suci Al-Quran setelah mendengar dan beberapa yang mengintip ke luar melihat Pak Ustadz yang sedang melawan hantu.

"AKU HANYA INGIN BERMAIN.... TIDAAAKK!!" teriakan itu terdengar sangat menyedihkan, dan perlahan hantu Joana Elisa itu menghilangkan entah ke mana.

Barulah setelah itu seluruh anggota tubuh mereka bisa digerakkan dan bisa bernapas lega. Mama Janaloka terkulai lemas ke lantai dan langsung dibantu oleh suaminya untuk dibawa ke dalam rumah. Karena masih banyak tetangga dan teman-teman Agra yang berada di rumah, dengan terpaksa Pak Ustadz langsung meminta semuanya untuk pulang karena takut ada kejadian yang tidak terduga seperti barusan.

"Baru kali ini Saya lihat hantu Bu,"

"Sama Saya juga Bu. Ternyata hantu serem banget ya,"

"Iya Bu, untung aja ada Pak Ustadz yang bisa ngusir itu hantu,"

"Gue takut banget, mana malam ini gue tidur sendirian,"

"Badan gue masih gemetaran gara-gara kejadian tadi,"

Begitulah percakapan orang-orang setelah meninggalkan rumah Agra. Mereka semua ketakutan bukan main karena melihat kejadian yang sangat menyeramkan itu.

"Kita harus nemuin Kakek gue. Gue yakin semua kejadian yang kita alami gara-gara mata batin Lo Gra,"tuduh Bara.

"LU GAUSAH ASAL TUDUH!!"mencengkeram kerah baju Bara sambil menunjuk tepat di wajah sahabatnya itu.

Tidak mau kalah, Bara membalas mencengkeram kerah baju Agra,"GUA GAK NUDUH, UDAH JELAS-JELAS SEJAK MATA BATIN LU KE BUKA, GANGGUAN SETAN MULAI DATANG!!"

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang