Happy reading^^
Amati sekitarmu, dan jangan lupakan "mereka" yang sedang menatapmu.
-
-
-
-Sesampainya di rumah, Agra langsung di sambut oleh kedua orang tuanya yang sedang bersantai di ruang keluarga.
"Gra, tumben kamu ikut ekskul?"tanya Janaloka.
Agra melihat ke arah Papanya, terllihat Jagratara mengedipkan sebelah matanya seolah-olah menyuruh ia untuk mengikuti alur yang telah dibuat olehnya. Karena tidak mungkin untuk mengatakan yang sebenarnya, Agra pun mengikuti alur yang telah dibuat oleh Papanya.
"E-ee Agra mau mengisi waktu luang aja Ma,"jawabnya sambil tersenyum kikuk.
"Bagus itu. Kamu harus memanfaatkan waktu yang ada, oh iya sebentar lagi makan malam udah siap. Kamu mandi dulu gih,"perintah Mama Janaloka.
Agra hanya menganggukkan kepalanya, ia langsung menuju kamarnya di lantai atas. Karena sudah sering melihat hantu penunggu rumahnya, ia sudah terbiasa dan tidak takut lagi. Agra jadi terbiasa jika terus di pelototi atau bahkan di jahili oleh beberapa hantu penunggu rumahnya itu. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Agra tidak langsung menuju ruang makan. Ia masih memikirkan Indurasmi, Kakak dari hantu anak kecil tanpa kepala tersebut, bagaimana bisa Indurasmi sampai tidak mau memberitahukan di mana ia mengubur kepala Adiknya itu. "Besok gue harus ke sana lagi,"tekadnya sudah benar-benar bulat untuk membantu hantu anak kecil tersebut.
"AGRA!"panggil Mama Janaloka dari ruang makan.
"IYA, MA!"menjawab dan langsung menuju ruang makan untuk makan malam bersama.
Melihat kedua orang tuanya bisa duduk makan bersamanya, Agra sangat merasa bahagia. Jarang sekali mereka bertiga bisa sama-sama seperti ini. Selalu saja Papanya yang berada di luar kota, bahkan luar negeri untuk berkerja meneliti benda-benda bersejarah. Sampai-sampai tidak sempat untuk pulang.
"Pa, sebenarnya Papa selama ini ga pulang karena berkerja atau karena Papa yang meninggalkan hari berlibur untuk mencari benda-benda untuk Papa koleksi?"pertanyaan yang selama ini ingin ditanyakan pada Papanya akhirnya tersampaikan .
Sambil menghabiskan makanan di mulutnya, Jagratara menjawab "Kalau itu, Kamu sudah pasti tau jawabannya Gra. Papa rasa tidak perlu menjelaskannya padamu,"jawabnya.
Mendengar jawaban itu, Agra langsung paham. Ternyata benar dugaannya selama ini, Papanya jarang pulang karena berkerja sekaligus mencari benda-benda dari berbagai negara untuk dikoleksi. Setelah menghabiskan makannya, Agra langsung menuju kamar untuk berisitirahat. Tidak membutuhkan waktu lama, ia sudah terlelap dalam tidur.
Keesokan paginya, Agra sudah bersiap-siap untuk berjoging bersama dengan Bara. Keduanya berjoging tanpa ada kehadiran Caka. Sudah hampir 2 jam keduanya berlari namun harus kembali beristirahat karena terlihat segerombolan warga yang sedang berusaha menolong korban kecelakaan yang masih hidup. Menurut warga yang melihat kejadian, pengemudi tronton mengantuk saat mengemudi, hingga akhirnya menabrak pengendara motor yang membawa penumpang. Pengendara motor tewas seketika karena terlindas tronton, sedangkan penumpang luka parah hingga langsung dibawa oleh warga menuju rumah sakit terdekat. Pelaku sudah diamankan oleh Polisi, dan beberapa Polisi sedang mengamankan TKP.
"Huek,"Bara terlihat sangat mual saat melihat korban yang sudah hancur, tubuh korban sudah seperti daging giling karena hampir 90% terlindas oleh tronton.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDULNYA HILANG
Horror"Makhluk halus itu ga ada Bro. Zaman udah canggih masih aja percaya,"Agra tertawa terbahak-bahak. Jagraka Ardinata Bumantara seorang remaja laki-laki yang tidak percaya dengan adanya "Makhluk halus". Ia beranggapan makhluk halus hanyalah mitos semat...