0.3 [Di ganggu makhluk halus ]

500 87 14
                                    

Happy reading^^

Makhluk hidup tidak akan ada jika tidak ada kata "hidup".

-
-
-

Keran air tiba-tiba menyala dan pintu masuk terbanting keras. Hal itu membuat ketiganya kaget bukan main. Nyali Agra sedikit menciut, namun karena ia tidak percaya dengan adanya mahluk halus. Jadi ia berusaha bersikap biasa saja.

"Gra, Lo ga boleh main-main sama mereka,"peringat Bara.

Agra hanya menyengir tanpa dosa,"Haha, siang-siang gini masih takut Lo sama setan? Lagian, setan itu ga ada buat apa takut,"setelah mengucapkan itu salah satu kaki Agra ditarik olah sesuatu yang tidak terlihat. "WOI TOLONGIN GUA!"

Dengan cepat Bara dan Caka menarik tangan Agra. Terjadilah tarik-menarik dengan makhluk yang tidak terlihat. "LO KALAU BERANI GAUSAH MENYEMBUNYIKAN DIRI ANJ*NG!"bentak Agra yang sudah merasakan nyeri di seluruh tubuhnya karena ditarik dari dua sisi.

"Doa gobl*k!"jawab Caka sambil terus menarik tubuh Agra.

"Gaboleh anjy. Kita di dalem WC, doa dalam hati aja,"balas Bara.

Ketiganya lalu berdoa di dalam hati meminta perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Dan perlahan-lahan tarikan dari makhluk yang tidak terlihat itu melemah dan lama kelamaan kaki Agra sudah tidak di tarik lagi. "Arggh,"meringis ketika melihat salah satu kakinya terkena luka seperti bekas cakaran hingga mengeluarkan darah.

"Kaki Lo berdarah? Ayo buruan ke UKS,"ajak Bara sambil membantu menopang tubuh Agra. Mereka lalu membawa sahabat nya itu menuju UKS yang kebetulan tidak berada jauh.

Beberapa petugas UKS lalu membantu Agra untuk duduk,"Kak Agra kenapa?"tanya salah satu petugas.

"Lo ga lihat kaki gua berdarah? Pake nanya,"ketus Agra.

Seketika petugas UKS itu langsung terdiam, ia lalu mengalihkan keadaan dengan bergegas mengambil P3K. "Lukanya cukup dalam, jadi harus di jahit,"ucap salah satu petugas UKS.

"Sebentar aku panggil Dokternya dulu,"bergegas pergi.

Peralatan yang terdapat di UKS SMA Gahyaka ini tergolong lengkap untuk menangani sakit atau luka ringan. Serta di lengkapi oleh beberapa Dokter yang menangani. Beberapa saat kemudian, datanglah seorang Dokter paruh baya yang bernama Lastri. "Nak Agra silahkan berbaring, Saya akan memberi bius terlebih dahulu,"ucapnya. Agra lalu berbaring mengikuti arahan dari Dokter Lastri.

"Bro, gua keluar dulu. Gak sanggup gua lihat begituan,"tutur Caka lalu keluar.

"Yoi,"jawab Agra dengan santainya.

Di sela-sela menjahit luka Agra, Dokter Lastri membuka suara, "Sebenarnya ini apa sebabnya Nak Agra? Kenapa bisa seperti ini?"tangannya. Agra menatap ke arah Bara seolah bertanya apakah ia perlu menceritakan kejadian itu pada Dokter Lastri. Bara menjawab dengan memberikan isyarat dengan menggelengkan kepala. Dokter Lastri yang paham dengan kondisi lalu meminta petugas UKS untuk keluar, "Tolong kalian berdua keluar sebentar,"ucapnya. Kedua petugas UKS itu lalu keluar mengikuti perintah dari Dokter.

"Silahkan, Saya tidak akan memberitahukan pada siapapun sebab Nak Agra mendapatkan luka ini. Namun jika Nak Agra tidak ingin menceritakan tidak apa-apa. Saya hanya penasaran bagaimana bisa Nak Agra mendapatkan luka cakaran yang cukup dalam ini,"ucap Dokter Lastri sambil terus mengerjakan tugasnya.

JUDULNYA HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang