Happy reading^^
Digerogoti kesepian aku terduduk merenung melihat bayangan yang sangat menyeramkan, dia adalah kematian.
-
-
-
-"Bagaimana Gra?"tanya Papa Jagratara.
"Masalahnya sedikit rumit Pa. Siang ini Gra harus nyari RSJ Cahaya Hati,"menjawab sambil mengunyah sarapannya.
"RSJ Cahaya Hati? Papa pernah mendengar sedikit cerita mengenai rumah sakit itu, RSJ Cahaya Hati di bangun pada tahun 1970, namun pada tahun 1978 terjadi kebakaran besar yang menewaskan banyak pasien. Rumornya, kebakaran tersebut disengaja karena ada oknum yang menginginkan para pasien itu meninggal. Karena kejadian itu RSJ terbengkalai, hingga tahun 1990 RSJ Cahaya Hati kembali di bangun oleh salah satu anak pemilik sebelumnya. Dan hingga sekarang rumah sakit itu masih beroperasi,"ucapnya.
Agra mendengarkan cerita Papanya itu dengan serius, dan tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul 06:50. Ia lalu bergegas untuk berangkat ke sekolah. Hanya membutuhkan waktu 10 menit ia sudah sampai di sekolah, bertepatan dengan di tutupnya gerbang. Baru saja Agra hendak menuju kelas, ia sudah dihampiri oleh Liona and geng.
"Pagi, Agra!"sapanya dengan senyum lebar.
"Iya,"jawabnya singkat.
"Masih pagi loh, masa muka kamu udah murung gitu,"ucap Liona sambil berusaha memegang wajah Agra.
Tangan Agra langsung menepisnya,"Pagi gua gelap gara-gara Lu pada!"ia lalu berjalan meninggalkan Liona and geng.
"Ihh Agra. Masa aku ditinggalin,"menghentakkan kedua kakinya.
"HAHAHA. Pagi gue tiba-tiba cerah lihat nih Tante pirang di kacangin Agra!"sahut Bara yang sedari tadi melihat.
"Bener banget Bar, HAHA!"Caka ikut menertawakan Liona.
Karena mereka berdua, rasa sebal Liona menjadi-jadi. Bara dan Caka lalu berlari mengejar Agra. Ketiganya saling sapa lalu bersama-sama menuju kelas. Di dalam kelas tidak seperti biasa, karena suasana kelas tiba-tiba jadi hening. Karena diam-diam banyak siswa dan siswi yang sedang bersembunyi di luar kelas maupun di dalam kelas.
"WOI! LU PADA KENAPA?"tanya Caka.
"Sssshuttt, hari ini hari jum'at. Katalisa lagi nagih duit KAS,"jawab ketua kelas yang sedang bersembunyi di bawah meja guru.
"OH, DISINI RUPANYA. BAYAR UTANG LU! Ketua kelas harusnya jadi contoh bagi siswa lainnya. Lama-lama gue jual juga Lu!"cercanya.
"Iye-iye. Nih gua bayar!"menyerahkan uang 5 ribu rupiah.
Melihat uang itu bukannya senang karena dibayar, bendahara kelas malah makin mengamuk. "BENERAN GUE JUAL LU! EH, UTANG LU TUH 50.000 RIBU. DUIT SEGINI GA BUAT UTANG LU LUNAS!"ucapnya dengan nada tinggi.
"Kalau gua kasih semua, gua makan apa?"menjawab.
"NOH, MINUM AIR GALON!"ucap Katalisa lalu tanpa izin mengambil uang 50.000 ribu rupiah dari kantong ketua kelas. "LUNAS!"ucapnya lalu pergi.
"KATALISA! ITU DUIT JAJAN GUA!"
Ya perlu kalian ketahui, kelas ini memungut uang KAS per minggu sebesar 10.000. Sedangkan ketua kelas sudah menunggak selama 5 Minggu. Circle Segitiga Bermuda tidak pernah menunggak uang KAS, mereka selalu tepat waktu untuk membayar. Oleh karena itu sang bendahara tidak pernah mengomel pada ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDULNYA HILANG
Horror"Makhluk halus itu ga ada Bro. Zaman udah canggih masih aja percaya,"Agra tertawa terbahak-bahak. Jagraka Ardinata Bumantara seorang remaja laki-laki yang tidak percaya dengan adanya "Makhluk halus". Ia beranggapan makhluk halus hanyalah mitos semat...