Kesal

89 8 0
                                    


Dua orang laki-laki sedang duduk di atas kasur. Sedari tadi mereka hanya diam mengamati satu temannya yang tidak memiliki semangat seperti biasa. Ekspresinya yang hanya datar semenjak pulang sekolah tadi.

Mereka juga nampak bingung harus melakukan apa lagi untuk menghiburnya.

"Apa aku harus kayang keliling rumahmu?"

"Ck, diam atau kau ku usir?" taehyun mengancam kai yang sedari tadi berbicara hal-hal aneh.

Kai yang mendengar itu hanya menghela nafasnya, "terus beomgyu bagaimana?"

"Aku pulang saja"

Kedua laki-laki itu langsung menengok ke sumber suara. Mereka melihat beomgyu berdiri dengan tas ranselnya yang sudah ada di pundak.

"Duluan. Terima kasih taehyun, kai" ucapnya sembari keluar dari kamar taehyun.

"I....ya...."

"Hati-hati gyu..."

***

"Kenapa wajahmu murung begitu hm?"

Yang ditanya hanya diam menunduk dengan wajah yang masam. Yeonjun sudah menunggu adiknya pulang sedari tadi di ruang tengah. Waktu menunjukan jam 2 siang. Dengan keadaan rumah yang masih sepi karena kedua orang tua mereka masih bekerja.

Ia menepuk sofa disebelahnya, menandakan ia menyuruh sang adik untuk duduk di sebelahnya. Beomgyu pun menaruh tasnya di atas sofa dan ia duduk di sebelah yeonjun.

"Ada berita bagus? Atau malah sebaliknya?"

Beomgyu menatap kakaknya, "dua-duanya"

"Boleh dengar?"

Beomgyu menghela nafasnya, memang tidak enak ya untuk tidak berbagi cerita. Terutama kalau punya masalah.

"Nilai ujian ku lumayan bagus. Nilai bahasa inggris ku dapat 94"

"Itu sangat ba-"

"Aku sudah jawab dengan detail dan benar, tapi ada temanku yang jawabannya hanya sepatah kata dapat 100! Itu kan tidak adil! Aku juga mengerjakan sendiri" ucap beomgyu meluapkan emosinya.

"Padahal jawabanku sama. PASTI ITU GURU PILIH KASIH. SIALAN ITU GURU!"

Ia memperagakan jika dirinya sedang seolah-olah menonjok gurunya itu. Yeonjun hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengelus kepala sang adik dengan lembut, sesekali menepuk kepalanya juga.

"Ada saja memang kejadian seperti itu. Hyung juga pernah" balasnya sembari terkekeh, mengingat masa-masa itu.

"Tapi kamu sudah hebat. Dapat 94 hasil sendiri keren loh"

Yeonjun tau adiknya itu walaupun biasanya jarang belajar, tapi di saat ujian ia belajar dengan sangat rajin dan fokus. Ditambah lagi ia suka mengajarinya, jadi ia tau bagaimana perkembangan adiknya di pembelajaran.

Beomgyu masih kesal, ia mendumel dengan sendirinya. Andai ia bisa menjambak otak gurunya.

"Udah. Jangan murung terus. Soobin aja yang dapat 60 ngga murung gitu" ucap yeonjun.






















-------------------------------------

⛓️ 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 ⛓️
-------------------------------------

Chain [Short Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang