Peat: "I may be evil, but the antagonist here is you!"

1.5K 232 48
                                    

_

_

_

_

_

"sampai kapan kau kuat bertahan? rumah yang penuh dengan duri tidak akan pernah nyaman untuk ditinggali Eul"

Noeul tersenyum pahit mengingat kata kata yang di ucapkan Ja ketika mereka selesai bertemu dengan Freen, itu pertama kali Ja melihat sisi lain dari Noeul yang ternyata sangat kacau balau bahkan istilah kapal pecahpun akan kalah berantakan dengan Noeul

Pernikahan adalah komitmen bagi Noeul, dan nama lain dari komitmen adalah proses penerimaan panjang dari toleransi dalam banyak perbedaan juga tentang evaluasi dir sendiri dan pasangan yang tidak berkesudahan, Noeul menguatkan komitmen ketimbang egonya

ia tidak ingin egonya beerkuasa atas dirinya dan meruntuhkan setiap rasa yang sedang ia pertahankan sekarang, ia memaksa egonya untuk kalah.

"hujan"

rintiknya selalu sendu jika turun sore hari, tidak deras tidak pula sedikit. Noeul menyukai sekaligus membenci hujan karna banyak cerita manis juga pahit disana, tapi ia tetap menikmati bagaimana hujan turun ketanah, tapi kali ini ia tidak menikmati hujannya sendiri. ada tangan hangat yang tiba tiba saja memeluk pinggangnya dari belakang, Noeul menyamankan tubuhnya dengan bersandar kebelakang, tepat kedada bidang yang Noeul sudah tahu persis siapa pemiliknya

"Phi sudah pulang?"

"hmm, aku bertanya kemana istriku yang biasanya menyambutku di depan pintu. apa hujan itu lebih penting dari suamimu hmmm?" Noeul tertawa sedikit lalu memutar tubuhnya, meletakan kedua tangannya di bahu Boss

"aku menyukai hujan dan suamiku"

Boss menatap Noeul, mencoba mencari tahu jawabannya

"saat hujan kita bertemu, Phi melamarku juga pada saat hujan. ada banyak cerita ketika hujan turun" ia hanya membicarakan cerita yang indah sementara yang pahit ia telan bulat bulat sendiri

wajah yang manis, mata bulat dan bibir yang kemerahan itu dicampur dengan gemericik hujan dan udara yang sedikit dingin kini menjadi moment yang Boss sukai

entah karna hujan atau karna tatapan suaminya yang memabukkan Noeul dengan percaya diri meninggikan tubuhnya untuk menggapai bibir Boss, tidak mencium tapi Noeul menjilatnya dengan gerakan pelan yang hanya sepersekian detik tapi itu cukup membangunkan libido suaminya

"apa itu tadi?" godanya yang membuat Noeul malu, pria kecil itu menyembunyikan wajah di dada suaminya

"hei"

"Phiii~" Boss tertawa karna ia berani bersumpah jika istrinya begitu manis saat ini, Boss merendahkan wajahnya hingga bibirnya mendarat tepat di telinga istrinya

"apa istriku menggoda suaminya lebih dulu hmm" Noeul menahan erangannya ketika di akhir kalimat Boss mengigit telinganya pelan

tangan yang tadi berada di pinggang istrinya kini berpindah kebawah, meremas bokong yang membuat Noeul semakin merapatkan tubuh mereka

"aku emm~ aku tidak menggoda Phi" tangannya berpindah memeluk leher suaminya, dengan malu malu ia melihat kearah Boss

"lakukan lagi" itu terdengar seperti perintah tapi Noeul menggelengkan kepalanya pelan, ia masih sibuk menahan desahan karna tangan Boss yang mulai bermain dengan bokongnya dari dalam  celana yang ia pakai

Genuin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang