-
-
-
-
-
Noeul meratapi semangkuk bubur ikan yang tidak disentuh suaminya pagi ini, tidak. ini sudah lebih dari 3 hari suaminya tidak menyentuh mesakannya, tidak juga menyentuhnya atau sekedar memeluknya. Boss hanya pulang untuk berganti pakaian setelahnya pria itu akan kembali pergi dan pulang keesokan paginya untuk hal yang sama
Noeul tidak mengerti sesibuk apa Boss sebenarnya, ia berkali kali menyingkirkan rasa kesepian pada dirinya, belakangan ini bahkan tidur sendiri bukan lagi hal baru baginya, ia mencoba mengerti dunia suaminya.
"Phi tidak tahu kau memiliki banyak waktu setelah menikah" Peat memberikan gelas kotor pada Noeul yang sedang mencuci piring, ini hari rabu, kelasnya kosong dan Boss tidak berada dirumah jadi ia pergi kerumah orang tuanya
"P'Boss belakangan ini sibuk, aku kesepian Phi" suaranya manja, seperti biasa
"aww adikku ini kesepian rupanya" Peat memeluk Noeul dari samping dan tertawa bersama, tapi tawa Peat lain, ia menertawakan Noeul yang diabaikan Boss belakangan ini, Pria tinggi itu menghabiskan hampir seluruh waktu bersamanya, mereka bahkan berencana pergi berlibur dalam waktu dekat
Gulf melihat dari ruang tengah, anak anaknya tumbuh dengan baik dan bahagia terutama Noeul si bungsu yang bahkan sudah memiliki suami mendahului kedua kakaknya. tapi semakin Noeul berkembang semakin Mew menuntut untuk berpisah
"ada apa?" Frist yang baru saja bergabung dengannya tidak bisa untuk tidak bertanya ketika melihat wajah ibunya mendung
"Noeul, si kecil itu sudah besar sekarang" selama ini Gulf sudah cukup baik menutupi neraka yang Mew berikan dari anaknya, jadi mengelak bukan hal baru baginya
"aku tidak melihatnya tumbuh selain tulangnya yang membesar, bagiku Eul masih bayi kecil yang nakal dan manja" Gulf tertawa, tidak lama Peat dan Noeul bergabung di ruang tengah. mereka membicarakan banyak hal baik yang membawa tawa, rumah itu kembali penuh dengan senyum setelah beberapa hari terisi dengan tangis, pria yang sedang berdiri diatas tangga adalah penyebabnya
sebelum Peat berangkat ke London dan Noeul menikah lalu tinggal bersama suaminya rumah ini selalu penuh dengan tawa, Frist sejak bertunangan ia memilih untuk tinggal bersama Ja tapi praktis hampir setiap hari si sulung berkunjung. rumah mereka tidak pernah benar benar sepi. Mew menyukai bagaimana ketiga anaknya saling mencintai dan diam diam memuji Gulf yang membesarkan anak mereka dengan baik, ada banyak hal yang seharusnya menjadi alasan untuk mereka bertahan tapi Mew mengabaikannya. memakai topeng seperti biasa Mew bergabung bersama mereka.
-
-
-
-
-
Noeul bangun lebih awal hari ini karna hujan, Boss tidak berada di sampingnya juga tidak berada dirumah, ini minggu tapi pria itu lembur dan belum kembali sejak semalam. ada rasa sunyi saat ia menatap kesekelilingnya, harusnya rasa ini tidak ada lagi mengingat suaminya sudah kembali seperti awal ia mengenal Boss tapi belakangan ini rasa itu datang lagi tanpa permisi dan Noeul membencinya dengan sangat
ia mengisi kekosongan dengan mencoba segala menu baru dan hal hal lainnya tapi sunyi itu masih belum pergi, hujan membuatnya semakin buruk. sejak hari ini hujan tidak lagi ia nikmati dengan secangkir teh atau coklat hangat, memeluk lututnya sendiri dan menangis diantara kedua kakinya menjadi sesuatu yang akan hadir bersama dengan hujan dan sepi
sementara pelaku pendatang sepi nyatanya sedang menikmati kopi hangatnya bersama Peat, meskipun pandangannya menatap jauh keluar jendela, membayangkan Noeul yang selalu sendiri belakangan ini. Tuan Chaikamon rupanya masih memiliki nurani untuk berempati pada istrinya sendiri, tapi itu semua tidak berarti jika hanya berada di kepalanya sementara tubuhnya sekarang sedang dipeluk Peat dari belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuin Love
FanficMenikah dengan cinta pertama siapa yang tidak mau? Tapi bagaimana jika cinta pertamamu adalah bagian dari masa lalu saudara kandungmu dan cerita mereka belum selesai? Noeul yang masih berusia 18 tahun harus berada diantara mereka, menjadi korban bal...