Boss "I Love You Peat......."

1.7K 211 66
                                    

_

_

_

_

_

Siang itu seorang bocah dengan seragamnya sudah tidak lagi terbentuk pulang dengan air mata di seluruh pipi, matanya membengkak dan hidungnya memerah hingga ke telinga, Noeul kecil berhasil membuat seisi rumah panik

"Ada apa ini?" Gulf langsung membawa Noeul kedalam pelukan dan membawanya ke ruang tengah untuk menenangkan sementara Mew menghampiri guru yang bertugas mengantar anak anak pulang sekolah

Frist dan Peat juga ikut menghampiri adiknya, ini adalah hari pertama si kecil berinteraksi dengan teman sebayanya di taman kanak kanak, tadi pagi semua berjalan mulus.

"Bagaimana?" Tanya Gulf saat Mew kembali, tangis Noeul kecil masih sekeras tadi, tepukan dan belaian ibunya tidak terlalu membantu

"Eul, apa Eul tidak menyukai namamu?" Tanya Mew, Noeul yang wajahnya semula di bahu Gulf mulai melirik kearah ayahnya lalu menggeleng dan setelahnya ia menangis menjadi lebih keras, Frist yang paling tua mengambil alih Noeul membiarkan kedua orang tuanya berbicara, Permen yang di bawa Peat juga rupanya tidak membantu

"Noeul dirundung"

"Apa?! Dia masih 5 tahun dan hari ini bahkan hari pertamanya, bagaimana bisa?"

"Nama Noeul terlalu asing untuk diucapkan oleh orang Thailand, mereka memanggilnya อึล(Xul: dibaca Eun atau kotoran) sepanjang hari"

Gulf menatap anaknya dari jauh, anak itu masih terlalu kecil untuk mengerti apa itu dirundung tapi hanya karna nama hari pertamanya di sekolah memiliki kesan yang buruk

"Tapi bagaimana? Kita memanggilnya Eul setiap hari"

"Bagaimana jika kita mengganti namanya?"

Belum sempat memikirkan nama tiba tiba saja Peat berteriak, Noeul mengalami kejang hebat, Gulf berlari saat ia merengkuh tubuh Noeul yang demam tinggi

"Noeul harus dibawa ke rumah sakit sekarang!"

_

_

_

_

_

Anak itu terlelap dalam selang infuse dan bantuan pernafasan di hidungnya, siapa sangka si bungsu yang aktif bisa menjadi seperti ini hanya karna nama

"P....hhi" Gulf menggenggam tangan Noeul lebih erat saat mendengar suara serak anaknya

"Noeul, anakku" Noeul merasakan genggaman Gulf di tangannya tapi saat mata itu terbuka tatapannya lemah

"Eul haus?" Bocah itu menggeleng lemah

"Phi Peat" katanya

"P'peat dirumah, setelah air ini habis kita pulang na" Gulf menunjuk cairan di dalam botol infus

"Aku mau Phi Peat"

Genuin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang