_
_
_
_
_
Boss mempertimbangkan surat cerai yang di berikan ibunya dengan nama dia dan Noeul berada disana, Pete sepertinya serius dengan apa yang dikatakan, melihat putranya tidak bisa memilih maka ini pilihan terbaik
Boss harus menceraikan Noeul jika dia tidak bisa meninggalkan Peat, pria dengan kuncir itu melepas jam tangan lusuh dengan benang merah kecil. Jika saja Peat tidak mengejarnya hari itu dan membawa jam tangan yang ia kira hilang ini maka semuanya menjadi mudah, jam tangan ini awalnya ingin ia bawa kemanapun tanpa harus memakainya mengingat talinya yang tidak terlalu kuat tapi Noeul selalu membersihkannya setiap hari dan meletakan jam tangan ini disamping dasi yang ia siapkan jadi Boss selalu memakainya.
"Ada apa hmmm?" Tepat pada saat pikirannya melayang Peat datang ke kantornya, ia duduk sembarang di meja kerja Boss dengan kaki menyilang
"Tidak ada, bagaimana rumah sakit?" Boss mencoba untuk tenang
"Menyenangkan seperti biasa, oh aku punya hadiah untukmu tapi sekretarismu bilang kau ada meeting jadi aku akan menunggu hingga meetingmu selesai"
"Itu bisa jadi sampai sore"
"Tidak apa....."
Peat memberikan ciuman pada Boss, tapi tidak terbalas Pria tinggi itu memilih bangun dari duduk dan merapihkan pakaiannya
"Tunggulah disini" dan Boss pergi meninggalkannya.
_
_
_
_
_
"Kenapa akhir akhir ini kau jarang berada di kantor?" Ja menyantap masakan Frist dengan lahap, ia sudah menyiapkan alasan yang tidak melibatkan Noeul
"Aku mengerjakan beberapa project diluar" Frist tidak begitu memahami dunia periklanan yang sedang digeluti oleh Ja tapi alasan ini ia merasa janggal
"Apa kau jujur?"
"Kau ingin aku berbohong?"
Frist diam, dia memiliki insting yang kuat dan hampir akurat tapi kali ini dia tidak memiliki bukti jadi argumen mereka selesai sampai sini. Disisi lain Ja terlihat tenang tapi keringat dibagian tengkuknya mengalir. Ini pertama kalinya Ja merahasiakan sesuatu dari Frist tapi melihat sifat Frist memang ada baiknya menyimpan itu dalam dalam
_
_
_
_
_
Peat menunggu selama lebih dari 3 jam dan selama itu ia menyiapkan kejutan yang dia yakin Boss akan menyukainya
"Apa kau menunggu terlalu lama?" Peat menggeleng
"Kemari, aku punya sesuatu untukmu" Peat membawa Boss kemeja kerjanya, disana ada kotak kayu dengan ukuran sedang
"Apa itu?"
"Buka lah"
Boss membukannya, itu adalah jam keluaran lama dan jam itu persis dengan-
"Aku menemukan jam yang sama dengan jam kesukaanmu jadi kupikir jam lama milikmu sudah hampir tidak layak pakai jadi aku membuangnya dan sebagai gantinya kubelikan kau yang sama persis" Peat tersenyum melihat reaksi Boss yang diam, mengira bahwa kekasihnya mungkin terlalu senang tapi
"Kau membuang yang lama?" Peat mengangguk, wajah pria tinggi itu mengeras
"Apa kau tidak ingat tentang jam itu? benang merah di dalamnya?" Boss tidak mengerti bagaimana bisa Peat membuang jam yang dulu pernah ia perbaiki, Peat menaikkan bahunya tanda ia tidak mau ambil pusing tentang jam usang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuin Love
FanfictionMenikah dengan cinta pertama siapa yang tidak mau? Tapi bagaimana jika cinta pertamamu adalah bagian dari masa lalu saudara kandungmu dan cerita mereka belum selesai? Noeul yang masih berusia 18 tahun harus berada diantara mereka, menjadi korban bal...