"aku mencintaimu lebih dari setiap kata yang kuucapkan, aku mencintaimu lebih dari setiap tindakan yang kulakukan, aku mencintaimu lebih dari setiap nafas yang kuhembuskan, namun....."
"Jika cintaku sudah sederas ini, kenapa kau masih berteduh dengan payungmu? Tapi tidak apa, aku akan tetap disini mencintaimu hingga akhir"
Boss tersenyum puas, hasil tangannya di tubuh Noeul tidak pernah gagal
"Hiks....p-phi"
Tubuhnya berada di bawah dengan kaki Boss yang menekan lehernya
Ini masih terlalu pagi dan Noeul masih harus menyiapkan sarapan tapi Boss memanggilnya dengan suara keras
"Jika ada satu helai bajumu lagi di lemariku atau di kamar ini akan kupastikan lehermu patah kau mengerti!!"
Noeul menjawab dengan erangan, tekanan kaki Boss tidak main main. Sementara Boss selalu siap mengambil moment dengan ponselnya yang akan terus bergetar setiap kali ia mengirim gambar pada Peat
Setelah puas Boss melepaskan Noeul, anak itu tidak langsung bangun, rasa sakit di leher dan kepalanya seperti menahan Noeul untuk lebih lama berada di lantai, tapi pria manis ini mengingat tugasnya, dengan tertatih ia bangun, melipat baju bajunya yang sudah lebih dulu di injak Boss, meletakkannya di luar kamar lalu kembali lagi saat suaminya sudah berada di kamar mandi
Noeul menyiapkan pakaian untuk Boss, semua lengkap hingga kaus kaki, sepatu dan bahkan jam tangan sudah tersusun rapi di atas kasur, walaupun air matanya masih mengalir namun Noeul masih tersenyum puas dengan pilihannya, ia menghapur air mata itu dengan tangan yang bergetar lalu keluar dari kamar.
Dibawah ia sudah siap dengan roti bakar dan kopi untuk Boss sarapan, sementara Noeul berlari kecil dari arah gudang ke sofa depan, setelah kejadian tadi pagi Noeul meletakan semua barang barangnya termasuk selimut dan bantal yang biasa ia pakai untuk tidur di dalam gudang, Boss bilang ia benci saat melihat barang barang Noeul dirumahnya
"Phi, aku sudah membuatkan roti dan kopi"
Boss diam menatap Noeul, pria kecil ini sudah rapi dengan kaus dan celana panjang di tubuhnya, sederhana dan manis
"Berhenti menatapku dengan mata bodohmu, menjijikan" Noeul menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, ini bukan pertama kali Boss menyebutnya menjijikan, jadi ia harus terbiasa bukan?
Paginya berat tapi Boss menghabiskan sarapan yang ia buat itu sudah lebih dari cukup, Boss juga memakai pakaian yang ia pilihkan walaupun jam tangannya masih ia pakai jam yang biasa
.
.
.
.
.
.
"Apa kau lihat luka baru di belakang leher Noeul?"
"Aku melihatnya"
"Apa kau yakin tidak mau membicarakannya dengan orang tua Noeul?"
"Dia melarangnya kau ingat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuin Love
FanficMenikah dengan cinta pertama siapa yang tidak mau? Tapi bagaimana jika cinta pertamamu adalah bagian dari masa lalu saudara kandungmu dan cerita mereka belum selesai? Noeul yang masih berusia 18 tahun harus berada diantara mereka, menjadi korban bal...