_
_
_
_
_
_
_
_
_
_Kicauan burung di awal november sudah tidak senyaring bulan lalu, sayap sayap kecil itu memilih berteduh karna hujan sudah mulai turun sejak pagi, cuaca yang dingin dan basah mengharuskan para pekerja untuk berhati hati dan segelas kopi hangat tidak buruk untuk mengawali pagi seperti kopi yang embunnya hampir hilang di meja itu
Dulu sekali ada seorang pria yang memiliki hati abu abu. Dibesarkan dari keluarga yang mendidiknya dengan keras dan kaku, bertemu dengan cinta pertama dan menikahinya namun kesalahpahaman terjadi yang membuatnya kehilangan satu satunya warna yang dia punya
"ayahmu memanggil, kau masih belum mau menerima project dari korea?" Fort, satu satunya sahabat yang memilih berada di pihak Boss saat semua menghakimi, pria besar itu memang salah telak namun rasa sakit yang ia tunjukan karna hilang dan perceraiannya dengan Noeul tidak ada yang bisa membantah
"apa kau masih belum dapat kabar apapun?" Fort mungkin bosan tapi tatapan penuh harap itu tidak pernah bosan berada di mata Boss setiap kali bertanya tentang hal yang sama
"belum, Boss apa kau tidak ingin bertanya pada ayahmu? Dengan koneksi yang kau miliki mustahil Noeul tidak bisa ditemukan sampai sekarang" 4 tahun lalu sebelum mendiang ibunya meninggal, Boss sudah bertanya, bahkan berlutut karna ia yakin hanya kedua orang tuanya yang bisa menyembunyikan Noeul serapat ini
"aku sudah berlutut selama 8 tahun dan jawabannya masih sama" itu benar, Fort diam dan menatap bingkai disamping kopi yang sudah tidak memiliki embun. Foto pernikahannya dan Noeul masih berada diatas meja, tidak tergeser sedikitpun
8 tahun berada dalam kekacauan sungguh hal yang tidak mudah. Hatinya berantakan entah serpihnya berada dimana, ia kacau dengan segala penyesalan yang dia punya. Boss tidak memilih untuk berpaling atau melupakan Noeul karna pada nyatanya ia senang seperti ini, dia menikmati bagaimana tubuhnya mati, jiwanya hancur dan hidupnya kosong. Ia membiarkan semesta berkerja sebagaimana mestinya, membiarkan karma berjalan sambil terus berharap agar Noeul kembali, atau setidaknya ia bisa mendengar kabar dari pria kecil miliknya dulu.
_
_
_
_
_
Pria itu melanjutkan hidup tanpa ada rasa, semuanya kosong, kemanapun ia pergi rasanya hampa. Noeul pernah bilang ia ingin melihat Boss menjadi pemimpin lebih baik dan lebih hebat daripada kemarin, jadi sekarang hanya itu yang ia lakukan, memastikan dirinya berada di puncak agar dimanapun Noeul berada berita tentang pencapainnya dari berbagai negara terdengar, setidaknya hanya itu yang bisa dia lakukan
"ini sudah tahun ke 8, apa kau masih belum melupakan dia?" berada disatu ruangan yang sama dengan ayahnya tidak pernah menyenangkan
"ada apa memanggilku?" pria itu tidak ingin berbasa basi dengan pertanyaan yang ayahnya sudah tahu jawabannya
"pergilah ke korea, project amal itu bukan kegiatan buruk" sudah 2 bulan ayahnya meminta Boss untuk pergi menggantikannya ke korea, Boss tidak pernah meninggalkan tempatnya, tidak pernah sekalipun jadi selama 8 tahun terakhir dia sama sekali tidak ingin pergi jauh. Dia takut jika ia pergi Noeul bisa saja kembali dan dia tidak berada di tempatnya
"harus berapa kali kubilang aku-"
"ada yang kau cari disana, hanya itu kabar baik yang bisa kubilang"
"apa?"
"janjiku untuk memberikannya ruang darimu selama 7 tahun selesai, pergilah" Boss menahan bahagianya, sungguh ini adalah kali pertama ayahnya memberikan sesuatu yang benar benar Boss inginkan
_
_
_
_
_
Orang pertama yang Boss beri kabar tentu saja Fort, tapi pria itu tidak sempat menemui Boss karna tanpa menunggu detik itu juga Boss sudah memesan tiket dan berangkat satu jam kemudian.
"aku akan membawamu kembali Eul, akan kubuktikan kali ini kau bisa percaya padaku jadi, tunggu Phi na"
Berbeda dengan negaranya yang hanya hujan dan angin, november korea jauh lebih dingin dengan salju yang turun lebih awal. Pria itu tidak membawa persiapaan apapun, dia hanya datang dengan tubuhnya, bahkan baju yang ia bawa hanya baju yang ia pakai. Itu jelas sudah cukup membuktikan seberapa seriusnya Boss untuk menjemput cintanya
Sementara di tempat lain seorang pria manis menatap heran pada mawar yang tumbuh di musim salju, mawar itu berada di pekarangan rumahnya bersama dengan bunga dan tanaman lain. Mawar itu berwarna merah terang yang indah, pria itu bahkan memberikan payung agar salju tidak jatuh di kelopaknya sebelum pergi ketempat lain
Pria manis itu mengelola toko roti bersama dengan 4 pegawainya yang lain, 2 pria dan 2 wanita. Mereka tidak seperti pegawai kebanyakan, bersama pria manis tadi mereka sudah dianggap sahabat dan itu yang membuat mereka bertahan selama 5 tahun di toko kue yang tidak terlalu besar tapi selalu ramai pengunjung, saat senggang mereka sering duduk di sofa dan berbincang seperti sekarang, pria manis itu duduk bersama dengan gadis pirang sebahu
"tahun lalu anggur di kebunmu juga berbuah bukan di musimnya bukan?" gadis itu menanggapi ceritanya tentang mawar di musim salju
"aneh bukan, tapi sungguh mawar itu indah sekali, kau mau lihat fotonya?" pria itu menunjukan beberapa foto yang dia ambil, wanita tadi setuju karna mawar yang tumbuh merah diantara putihnya salju sungguh indah
"yak Lee Neoul, apa kau lupa ini jam berapa?" teriak pria seumuran dengannya dari balik meja kasir yang membuat Noeul melihat jam lalu bergegas pamit.
kata orang waktu adalah penyembuh, waktu akan mengobati segalanya dan waktu pula yang akan menjadi saksi betapa kau berjuang dari masa lalumu, jika itu benar maka Noeul adalah buktinya. Dia berdamai dengan masa lalunya, berdamai dengan luka luka yang kian memudar di tubuhnya juga berdamai dengan mentalnya, sejak 6 tahun yang lalu Noeul berhenti mengosumsi obat penenang dan itu adalah salah satu bentuk sembuhnya.
Tapi apakah Noeul tahu jika semesta begitu pandai bermain?
Boss berada didalam mobil bersama supirnya saat melihat sosok yang ia kenal berlari kecil keluar dari sebuah toko, nafasnya berhenti saat itu, tubuhnya menegang namun rasa bahagia mendominasinya
"Noeul, aku menemukanmu"
_
_
_
_
_
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuin Love
FanfictionMenikah dengan cinta pertama siapa yang tidak mau? Tapi bagaimana jika cinta pertamamu adalah bagian dari masa lalu saudara kandungmu dan cerita mereka belum selesai? Noeul yang masih berusia 18 tahun harus berada diantara mereka, menjadi korban bal...