.
.
.
.
.
Noeul datang dengan scraf dilehernya dan juga baju hangat yang menutupi hampir seluruh tangannya, cuaca sedang panas jadi wajar jika Noeul menjadi pusat perhatian. Jika bisa Noeul juga enggan memakai pakaian ini tapi akan lebih menjadi pusat perhatian jika dia tidak memakainya
Sejak duduk di kelas Coo yang melihat matanya sembab tidak berhenti bertanya ada apa dengan temannya
"Ada apa sebenarnya? Sudah hampir sebulan sikapmu lain kau tau?"
"Tidak ada apa apa, hanya badanku kurang baik karna perubahan cuaca"
Noeul adalah pembohong yang buruk, itu sebabnya sebulan terakhir ia menghindari panggilan dari ayah dan ibunya, juga selalu beralasan jika Frist ingin mampir kerumah mereka
Memar biru di leher dan lengan belum hilang, hari itu Boss hampir membunuhnya, mencekik lehernya dengan dasi dan melepaskan saat wajahnya membiru, menarik lengannya ke kamar mandi dan mengunci Noeul semalaman disana
Noeul bisa dengan mudah melaporkan tindakan Boss pada orang tuanya tapi dia terlalu mencintai Boss dan takut jika cinta pertamanya dapat masalah besar karna keluarganya terutama ayahnya tidak akan membiarkan hal ini berlalu dengan mudah.
"Aku benar benar tidak apa apa, kemarin kau bilang kau mencintaiku bukan? Jika hari ini kau tidak mencintaiku maka aku akan berusaha untuk membuatmu mencintaiku lusa"
"Ini tidak menyakitkan, sungguh. Tapi tolong jangan bermain diluar"
Rasanya dia akan baik baik saja selama Boss tidak bermain diluar karna Noeul benar benar membenci perselingkuhan.
Saat kelas berlangsung Boss terlihat seperti orang yang berbeda, tegas dan berwibawa. Noeul tersenyum tipis tapi sangat manis, jika seperti ini rasanya ia jatuh cinta sekali lagi pada pria di depannya
Setiap mata mereka bertemu Noeul akan tersenyum sedikit dan Boss bisa merasakan ada cinta disana, meskipun ia hanya sekilas menatap tapi bahkan sedalam apapun tatapan Noeul padanya bagi Boss hanya ada Peat.
Boss kembali mengingat Peat yang memohon padanya untuk melepaskan Noeul saat ia menerima video singkat leher Noeul yang membiru dengan wajah yang memerah, fantasi liarnya tentang Peat tercetak jelas dan Noeul menjadi pelampiasannya, bercinta dengan Noeul sambil membayangkan Peat menjadi kegiatan yang menyenangkan sebagai penutup hari.
.
.
.
.
.
"Entah apapun itu setidaknya kau memberi kabar"
"Hanya minum minum sebentar, ada apa denganmu hmm?"
"Peat, kau tau aku mencarimu semalaman bisa kau bayangkan bagaimana cemasnya aku hah?"
"Kau meninggikan nada padaku?"
"Aku selalu merendahkan nadaku padamu tapi apa? Tidak ada perubahan dan kau tetap melakukan segalah hal tanpa mempertimbangkan pasanganmu"
"Kau tau Boss tidak pernah meninggikan nada ataupun mengekangku, jika aku memilihmu daripada dia harusnya itu sudah lebih dari cukup"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuin Love
Fiksi PenggemarMenikah dengan cinta pertama siapa yang tidak mau? Tapi bagaimana jika cinta pertamamu adalah bagian dari masa lalu saudara kandungmu dan cerita mereka belum selesai? Noeul yang masih berusia 18 tahun harus berada diantara mereka, menjadi korban bal...