Pamit

673 66 2
                                    

Hal paling menyebalkan menurut Alia adalah ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya.

Ia sedang dalam fase ketergantungan akut dengan Gavin. Lelaki itu menjadi sosok pendukungnya didunia fana ini.

Lalu tiba-tiba, hari ini papa 'Mikayla' mengajak berlibur bersama untuk acara perpisahan dengan Gavin.

Akh ! Bahkan Alia adalah orang terakhir yang mengetahuinya dan bukan dari orangnya langsung !

Selama ini Gavin menganggapnya apa sih ? Padahal Alia sudah menaruh rasa percaya yang begitu besar terhadap lelaki itu.

"Aku mau keliling sama Arya !" seru Karin sambil menarik Arya menjauh dari tempat mereka berkumpul.

Hari libur sebelum ujian nasional dimanfaatkan orang tua 'Mikayla' untuk berlibur bersama. Selain untuk merilekskan otak sebelum ujian, juga sebagai acara perpisahan dengan Gavin. Lelaki itu sudah memesan tiket jauh-jauh hari dan berangkat tepat saat ujian nasional pertama dimulai.

Itulah kenapa Alia kesal. Ia tidak bisa mengantar Gavin.

"Lee ayo nyusul Karin !" ajak Alia, masih dengan kukuh mengabaikan Gavin.

Alia memang sengaja mengajak Karin, tapi tidak menyangka kalau sepupu 'Mikayla' itu akan mengajak Arya dan Kale juga ! Yaa, tidak apa-apa sih, tapi kalau ada Arya bawaanya canggung.

Tempat yang mereka kunjungi adalah taman rekreasi. Masuk kawasan ini harus membayar tiket, tapi banyak fasilitas yang tersedia. Seperti gedung serba guna yang hari ini digunakan untuk resepsi pernikahan, kebun bunga dan buah, kolam ikan yang setiap pengunjung bisa menyewa alat pancing dan mengolah hasil tangkapan direstoran yang tersedia, danau buatan dengan banyak penyewa perahu, ada juga penyewaan skuter, sepeda, dan bahkan tikar.

Kale mengajak Alia menyewa skuter listrik dan Gavin mengikuti mereka. Membuat Alia sebal. Karena ia masih berusaha menjauhi lelaki itu.

Kale senang-senang saja, asal 'Mikayla' ada pada pandangannya, ia akan merasa tenang. Perasaanya semakin hari bukan semakin menipis justru kian besar. Ada keinginan terbesarnya untuk memberanikan diri 'mengakui'. Tapi ia merasa ini belum waktu yang tepat.

"Kamu marahan sama Kak Gavin ?" tanya Kale. Melihat gelagat 'Mikayla' sejak dalam perjalanan yang tidak mengajak bicara Gavin.

Alia mengedikkan bahu "Dia enggak bilang sama aku kalo besok udah mau balik."

Kale tersenyum "kakakmu terlalu sayang sama kamu. Takut kamu sedih."

Iyaa, kakak tiri 'Mikayla' batin Alia. Tentang Gavin, untung saja Karin tidak ember soal statusnya. Karena Alia sudah mendapat kabar tentang Kakak kandung 'Mikayla' dari Gavin.

Keduanya lalu sepakat berhenti dipinggir danau buatan. Melihat orang-orang yang menyewa perahu kayuh bentuk angsa.

"Kata Karin kamu lanjut ke Belanda." ujar Kale kemudian. Ah, dia mencuri dengar lebih tepatnya.

Alia mengedikkan bahu "rencana mama sama papa."

Yaa, itu memang rencana orang tua 'Mikayla'. Mengingat disana ada Gavin dan juga kerabat yang tinggal disana.

"Kamu sendiri mau lanjut kemana ?" tanya Alia "pasti ngikutin tunanganmu kan ?"

Sejauh ini Kale sering bercerita perihal tunangan yang tidak dicintainya. Tapi, ia mencoba bertahan karena keadaan.

Kale tersenyum saja. Lelaki itu lalu mengalihkan "sampai saat ini, beneran enggak ada orang yang kamu suka ?"

Alia menoleh pada Kale "adalah. Tapi, rahasia." ucap Alia sok misterius.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang