Menghilang

382 29 0
                                    

Selama dua minggu ini Niko terus menempeli adiknya. Mengajak jalan-jalan ke berbagai tempat. Bahkan berbelanja banyak keperluan, khususnya untuk musim dingin.

Sementara Gavin berperan sebagai sopir dan kuli barang dadakan. Tapi, lelaki itu hanya diam dan tidak protes sama sekali.

Sampai akhirnya, hari ini. Niko pamit untuk pergi ke kampus karena ada urusan dengan dosennya.

Mama dan papa 'Mikayla' juga pergi pagi-pagi sekali untuk urusan pekerjaan.

Tinggalah Alia dan Gavin.

Saat Alia turun ke lantai dasar, ia bisa melihat Gavin berada di dapur sedang membuat sarapan.

Laki-laki itu membuat sandwich isi tuna dan menggoreng nugget.

Alia sendiri segera menyambar susu hangat yang sudah disajikan diatas meja makan.

Gavin datang membawa dua piring, berisi dua potong sandwich, lima buah nugget beserta saus, dan potongan buah apel.

"Lama enggak setenang ini." ucap Alia riang sambil menyambar nugget lalu mencocolnya dengan saus kemudian melahapnya.

Gavin terkekeh mendegarnya. Ia tahu betul, betapa ramainya dua minggu terakhir karena Niko. Lelaki itu mengekspresikan rasa senangnya bertemu sang adik dengan banyak bercerita.

"Dia begitu karena sayang." ujar Gavin.

Alia mengangguk "mm, aku juga sayang dia. Yaa...meskipun..."

Alia sengaja menggantungkan kalimatnya. Rasanya sedih juga. Niko harusnya bertemu 'Mikayla' asli dan 'Mikayla' harus tahu bahwa selama ini ia hanya salah paham. Bahwa kakaknya masih hidup dan sehat.

"Rencanamu hari ini mau ngapain ?" tanya Gavin mengalihkan.

Alia tampak berpikir "jalan-jalan ke taman...mungkin."

Sepi.

"Gav, dua minggu ini aku nungguin kamu lho." ucap Alia.

"Aku enggak kemana-mana." balas Gavin sambil menekuni sarapannya. Padahal ia sedang gugup.

"Gav." panggilan Alia dengan nada tajam itu membuat Gavin menghembuskan napas perlahan.

"Sepuluh menit lagi aku pergi ke kampus." jelas Gavin "cuma dua jam. Setelah itu kita ketemu dan bicara."

Alia mengangguk "di taman. Aku bakal tunggu kamu."

Gavin mengangguk mengerti. Taman yang dimaksud adalah taman dekat rumah, jaraknya sekitar tiga puluh meter.




...






Gavin frustasi. Ia mencari Alia ke berbagai sudut taman tapi, tidak menemukannya.

Dadanya kembang-kempis karena berlarian.

Hal yang dipikirkannya kemudian adalah mengecek cctv didaerah tersebut.

Sialnya hanya ada tiga cctv. Satu ditoko bunga, satu dicafe, dan satu lagi ditaman.

Perempuan itu sempat terekam dicctv toko bunga, tapi tidak muncul dicctv cafe yang dimana jarak kedua tempat hanya terhalang dua bangunan rumah warga yang tidak terlalu besar.

Apalagi cctv taman yang cukup ramai. Gavin sampai dua jam menatap layar monitor guna menyisir keberadaan perempuan itu, tapi nihil.

Sementara bagian depan cafe dan toko bunga adalah jalan lurus untuk pejalan kaki, sebelah jalan terhalang pagar tinggi karena didekatnya adalah lapangan bola basket yang berdekatan dengan taman.

Keluarga 'Mikayla' syok mendegar berita kehilangan tersebut.

Niko menyalahkan dirinya karena merasa tidak bisa menemani adiknya hari itu.

Papa 'Mikayla' jauh lebih tenang. Sebagai kepala keluarga ia harus bisa menguatkan istri dan anaknya, meskipun rasanya nyaris stress karena kehilangan keberadaan putrinya secara misterius.

Petunjuk yang Gavin temukan dijalan adalah gelang dan cincin yang dikenakan perempuan itu.

Disana ia menduga, tempat itu adalah terakhir kalinya perempuan itu disana, hingga akhirnya menghilang.

Yaitu tepat ditengah-tengah bangunan diantara dua rumah. Dimana tempat itu tidak bisa tersorot cctv.

Kali ini Gavin mulai mengerti. Mungkin Alia sudah kembali. Tapi, kenapa raga 'Mikayla' juga harus ikut ?

Kenapa rasanya menyesakkan sekali ?





...






Berita kehilangan itu sampai di Indonesia.

Karin bahkan langsung menangis ketika mendapat kabar itu.

Untung saja Arya kebetulan ada didekatnya segera menenangkannya. Karena keduanya sedang mengurus berkas di kampus.

Tak jauh beda dengan Kaleandra. Lelaki itu memilih menyendiri dikamar setelah mendapat kabar dari Karin. Ia bahkan abai ketika mamanya menggedor pintu karena kunjungan Arabella dirumahnya.

Dan selama seminggu belakangan, ketiganya -Arya, Karin, dan Kaleandra- akan meluangkan waktu untuk berkumpul bersama. Mencari jalan bagaimana agar 'Mikayla' dapat segera ditemukan.

Apalagi Kaleandra memiliki koneksi yang cukup luas. Ia meminta tolong beberapa teman dan kenalannya yang ada di Belanda.

Dava yang mendapat kabar dari grub kelas hanya bisa menghembuskan napas lelah. Ia berpikir bahwa mungkin saja 'Mikayla' sulit atau bahkan tidak akan ditemukan. Mengingat hilangnya perempuan itu cukup misterius.

Padahal terakhir kali ia baru pertama kali berbicara baik-baik dengan perempuan itu, batin Dava.




...

Kalo ada yang rada kurang paham sama penjelasannya maaf ya, aku juga bingung gimana jelasinya 😣

Aku percepat ceritanya karena berasa gak selesai-selesai 😣

Makasih untuk yang udah baca, vote, dan komen dari awal bab sampai menjelang ending cerita ini luv u guysss 😍💙❤💙❤

...

150823

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang