Sekiranya tinggal tiga halaman lagi menuju akhir dan akhirnya Karina akan menamatkan buku pertama yang di sarankan Rowa padanya.
Karena itu sejak tadi malam hingga pagi ini, tangannya tak lepas memegang buku dengan cover hitam itu. Jalan cerita yang juga menarik baginya membuatnya tak bisa berhenti untuk terus membaca.
Di pantulan cermin dengan ukiran mewah dipinggiran nya ini, terdapat refleksi dari gadis yang kita bicarakan sejak tadi.
Wajahnya tidak terlihat karena tertutup oleh buku yang dibacanya. Dibelakangnya ada Rowa yang sibuk merapikan rambutnya. Entah bagaimana style rambutnya untuk hari ini, Karina tidak tahu. Dia menyerahkan urusan ini pada Rowa.
"Nona, anda benar-benar menyukai bukunya ya?"
Karina terkekeh sambil membalik halaman berikutnya. Kini tersisa dua halaman lagi. Kepalanya mengangguk kecil.
"Seharusnya kau sarankan buku ini sejak awal Rowa hehe.."
Rowa ikut tertawa, mengintip kebagian halaman yang dibaca oleh Nona nya.
"Mau saya bawakan judul lain, Nona?"
"Boleh, tapi jangan Malam panas dengan pangeran. Aku belum siap membaca yang itu."
Rowa bergumam, tangannya masih bergerak lihai mengatur rambut Karina.
"Eumm bagaimana kalau Something sexy between lady rosemary's legs?"
Seketika sorot matanya langsung tertuju pada cermin untuk melihat wajah Rowa di sana.
"Apa tadi judulnya?"
"Something sexy between lady rosemary's legs, anda tertarik Nona?"
Blak-blakan banget WOI!
"Kenapa judulnya harus terus terang seperti itu?"
Karina berkata sambil menggelengkan kepalanya. Entah kenapa dirinya sudah dapat membayangkan bagaimana jalan cerita buku itu jika mendengar dari judulnya saja.
Rowa mengedikkan bahunya, "Entahlah? Saya juga tidak tahu, tapi sepertinya karena penulis nya berterus terang dalam menulis ceritanya?"
Pelayan dengan senyum manis itu terkekeh, "atau mungkin memang begitulah gaya penulisan mereka."
"Astaga Rowa.."
"Ada apa Nona?"
"Tidak, aku hanya jadi penasaran seperti apa wajah dari penulis novel-novel ini."
Karina menutup buku dan memangku nya di atas paha. Fokus pada Rowa yang hampir selesai dengan tatanan rambutnya.
Pasti otaknya liar semua..
Dan yang pasti, berpengalaman ehehe..
Gadis ini tertawa sendiri dengan pemikiran anehnya.
"Oh? Kalau anda bilang pada Tuan Sander, mungkin beliau bisa mengundang mereka untuk bertemu dengan anda Nona!"
Bahunya sedikit tersentak, "eh memang segampang itu?"
"Tentu saja! Memangnya siapa yang berani menolak undangan dari Keluarga Oulixeus?"
Rowa menyentuh kedua bahu Karina lembut sambil menatap ke arah cermin. Sedetik kemudian eskpresi wajahnya terlihat sangat kagum dengan apa yang dilihatnya.
"Astaga Nona, lihatlah betapa cantiknya anda! Jika anda datang ke acara sosial pasti mata mereka semua akan tertuju pada anda Nona!"
"Rowa.. kau berlebihan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
1928
Teen FictionSudah kurang lebih dua minggu, Karina dan kawan-kawannya menjalani KKN di desa Kelabu dengan damai. Tapi pagi itu, kepalanya yang terasa berat membuatnya harus tinggal sendiri di rumah dan memilih untuk beristirahat. Begitulah rencananya, sampai sua...