LISA POV
Aku menatap Tv tetapi sepertinya pikiranku tidak bisa fokus pada siaran yang sedang berlangsung, sesuatu cukup menggangguku belakangan ini. Itu adalah tentang Jennie, aku bersumpah! Sudah seminggu dia menempati posisinya sebagai CEO dan aku telah merasa ter'abaikan.
Kami tidak memiliki cukup waktu bersama, dan aku benci pikiranku ketika aku berpikir bahwa sepertinya aku telah di selingkuhi oleh komputernya karena dia bisa menatap benda itu selama berjam-jam lamanya dalam sehari.
"Hun..."
Aku kembali pada kesadaranku ketika telapak tangan kecil menepuk perutku.
"Hm.." Aku hanya berdehem menjawabnya.
"Sesuatu mengganggumu? Kau banyak diam?"
"Sebenarnya ya"
Jennie Segera mendongak menatapku tetapi aku tidak meliriknya sedikitpun dan hanya menatap kosong pada layar Tv.
"Mau bercerita?"
Aku menutup mata dan menghela nafasku dengan lemah, aku mengelus rambutnya dan mencium kepalanya.
"Kau berakhir sangat sibuk seminggu ini, aku bahkan hanya bisa menemuimu saat makan siang. kau selalu rapat dengan klien atau kemudian kau akan sibuk pada komputer mu sehingga kau mengabaikan ku"
Aku akhirnya memiliki kesempatan untuk mengeluarkan semua keluhanku padanya. Dia masih memelukku di atas ranjang saat ini, kami berada di Apartemenku dimana dia yang menyarankan untuk menginap disini malam ini.
Dia segera mensejajarkan kepalanya denganku saat masih memeluk perutku dan kakinya yang berada di atas pahaku.
Aku dengan cepat merubah posisiku menjadi menyamping agar dapat ikut menatapnya, kami benar-benar mengabaikan acara TV yang sedang berlangsung sekarang. Dia semakin menarik tubuhku menggunakan kakinya di bawah sana yang membuat tubuh bawah kami semakin rapat.
"Maafkan aku, okay? aku disibukkan dengan semua pekerjaan ku sehingga aku bahkan hampir tidak memiliki waktu istirahat yang cukup untuk diriku sendiri. aku sangat menyesal karena masih tidak mampu membagi waktuku untukmu, itulah mengapa aku mengajakmu menginap di sini malam ini. karena besok adalah weekend, kita akan menghabiskan waktu bersama seharian untuk menebus waktu kita yang terbuang" Dia berbicara penuh penyesalan dan membelai wajahku.
"Aku sebenarnya akan mengantarkan surat pengunduran diriku hari senin nanti, tetapi setelah melihat bagaimana kesibukanmu aku jadi berpikir dua kali untuk melakukannya. mungkin lebih baik jika aku juga mencari kesibukan dengan kembali bermain film, setidaknya kita akan terlibat bersama dalam pekerjaanmu di kantor, kan? karena Meskipun aku mengundurkan diri besok, aku belum akan mengambil alih LM.Crop dalam sebulan atau dua bulan ke depan. Jadi daripada aku hanya tinggal di rumah dan tidak melakukan apapun, aku sebaiknya mengambil salah satu peran dalam sebuah film lagi"
"Tidak! Aku tidak akan mengizinkanmu untuk itu, temani saja aku di kantor jika kau merasa bosan di rumah. kita bisa bersama seharian di ruanganku" Dia berbicara tegas menolak saranku.
"Hun, tapi kau bahkan bisa meeting sampai berjam-jam lamanya, aku sangat bosan jika harus menunggumu" Aku menatapnya cemberut.
"Lakukan apapun yang kau mau untuk mencari kesibukan tetapi jangan pernah berpikir untuk kembali ke profesimu sebelumnya, antarkan berkas pengunduran mu nanti dan kau tidak perlu membayar kompensasi karena pemutusan kontrak secara sepihak, aku tidak memerlukannya"
"Bagaimana jika aku tidak mau mengantarkannya?" Aku menyipitkan mata padanya.
"simple, malam ini juga aku memecatmu, sejak detik ini kau bukan lagi artis naungan YG"
KAMU SEDANG MEMBACA
23 DAYS - JENLISA
RomanceSituasi mencekam di hadapi Aktris/Aktor yang akan menjalani syuting di Paris. Na'as, bukannya menikmati pemandangan indah selama penerbangan, mereka justru mengalami suatu tragedi yang dapat menyebabkan Trauma. Peristiwa tersebut terjadi saat pesawa...